Mengenal Sosok Mochammad Faisal, Pemuda Muslim yang Justru Menjadi Ketua Komunitas Anjing di Jayapura
Banyak komunitas anak muda yang tumbuh di Jayapura. Salah satunya adalah Friends Dog. Secara umum tak ada yang berbeda dengan komunitas lainnya. Hanya saja ketua komunitas ini justru seorang muslim yang kini diberi tanggung jawab mengurus anjing-anjing.
Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura
Jalur lintas untuk rute berlari disiapkan di bawah pepohonan besar yang berdiri tegak di Pantai Hamadi Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Minggu (27/4) sore. Selain itu ada panggung mini juga yang telah dibersihkan untuk nantinya dijadikan sebagai both untuk mejeng bersama sang tuan.
Akhir pekan kemarin menjadi moment berkumpulnya para pecinta anabul (anakan bulu) di Jayapura yang tergabung dalam Friends Dog. Mereka tengah merayakan hari jadi ketiga yang diperingati dengan silaturahmi sekaligus menggelar lomba ketangkasan. Ada sejumlah lomba yang digelar, mulai dari lomba speed run, lomba fashion contest, lomba makan dogs food, lomba makan es krim termasuk kepatuhan.
Berbagai jenis anabul diadu disini dan yang memandu adalah sosok anak muda bernama Mochammad Faisal. Dari namanya sudah jelas mencerminkan sosok umat Nabi Muhammad yang sudah pasti muslim. Dan ketika ditanya ternyata betul. Pemuda kelahiran Jayapura 15 Juni 1987 ini memang beragama Islam. Hanya anehnya meski beragama Islam ia justru dipercaya rekan-rekannya untuk mengurus organisasi komunitas anabul yang notabene rentan terkena liur anjing yang sudah pasti menjadi najis.
Dalam Islam jika terkena liur anjing maka harus dibasuh atau dibilas dengan bersih. Mochammad Faisal sendiri akrab dipanggil dengan nama Fais. Ia sempat menceritakan kisah singkat mengapa akhirnya jatuh cinta dengan anabul.
“Saya menyukai anabul sejak kecil. Itu karena anggapan saya bahwa anabul berbeda dengan satwa lain dimana anjing bisa menjadi sahabat yang baik, bisa menjaga rumah dan bisa dibawa untuk hobi termasuk berburu,” kata Fais menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos disela-sela perayaan hari jadinya.
Dikatakan sejak SMP ia sudah menyukai anjing. Namun dulu Fais hanya mengetahui satu jenis anjing yakni Pitbul. Namun kesini-kesini barulah ia tahu jika ada banyak sekali jenis anabul yang ada.
“Ternyata banyak jenis ras dan disitu saya semakin menyukai dunia anabul,” tambahnya.
Fais sendiri memelihara Rottweiler dan Pitbul dan ia mengaku sangat terbantu karena anjing juga bisa menjadi alarm ketika ada situasi yang kurang baik. Ketika ada orang yang mencurigakan maka anjing bisa bersuara dan membuat semua terjaga.
“Saya sangat terbantu dimana anjing-anjing saya tidak hanya jadi sahabat tapi bisa jadi security. Memberi rasa aman,” jelasnya.
Mengenal Sosok Mochammad Faisal, Pemuda Muslim yang Justru Menjadi Ketua Komunitas Anjing di Jayapura
Banyak komunitas anak muda yang tumbuh di Jayapura. Salah satunya adalah Friends Dog. Secara umum tak ada yang berbeda dengan komunitas lainnya. Hanya saja ketua komunitas ini justru seorang muslim yang kini diberi tanggung jawab mengurus anjing-anjing.
Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura
Jalur lintas untuk rute berlari disiapkan di bawah pepohonan besar yang berdiri tegak di Pantai Hamadi Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Minggu (27/4) sore. Selain itu ada panggung mini juga yang telah dibersihkan untuk nantinya dijadikan sebagai both untuk mejeng bersama sang tuan.
Akhir pekan kemarin menjadi moment berkumpulnya para pecinta anabul (anakan bulu) di Jayapura yang tergabung dalam Friends Dog. Mereka tengah merayakan hari jadi ketiga yang diperingati dengan silaturahmi sekaligus menggelar lomba ketangkasan. Ada sejumlah lomba yang digelar, mulai dari lomba speed run, lomba fashion contest, lomba makan dogs food, lomba makan es krim termasuk kepatuhan.
Berbagai jenis anabul diadu disini dan yang memandu adalah sosok anak muda bernama Mochammad Faisal. Dari namanya sudah jelas mencerminkan sosok umat Nabi Muhammad yang sudah pasti muslim. Dan ketika ditanya ternyata betul. Pemuda kelahiran Jayapura 15 Juni 1987 ini memang beragama Islam. Hanya anehnya meski beragama Islam ia justru dipercaya rekan-rekannya untuk mengurus organisasi komunitas anabul yang notabene rentan terkena liur anjing yang sudah pasti menjadi najis.
Dalam Islam jika terkena liur anjing maka harus dibasuh atau dibilas dengan bersih. Mochammad Faisal sendiri akrab dipanggil dengan nama Fais. Ia sempat menceritakan kisah singkat mengapa akhirnya jatuh cinta dengan anabul.
“Saya menyukai anabul sejak kecil. Itu karena anggapan saya bahwa anabul berbeda dengan satwa lain dimana anjing bisa menjadi sahabat yang baik, bisa menjaga rumah dan bisa dibawa untuk hobi termasuk berburu,” kata Fais menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos disela-sela perayaan hari jadinya.
Dikatakan sejak SMP ia sudah menyukai anjing. Namun dulu Fais hanya mengetahui satu jenis anjing yakni Pitbul. Namun kesini-kesini barulah ia tahu jika ada banyak sekali jenis anabul yang ada.
“Ternyata banyak jenis ras dan disitu saya semakin menyukai dunia anabul,” tambahnya.
Fais sendiri memelihara Rottweiler dan Pitbul dan ia mengaku sangat terbantu karena anjing juga bisa menjadi alarm ketika ada situasi yang kurang baik. Ketika ada orang yang mencurigakan maka anjing bisa bersuara dan membuat semua terjaga.
“Saya sangat terbantu dimana anjing-anjing saya tidak hanya jadi sahabat tapi bisa jadi security. Memberi rasa aman,” jelasnya.