Kepala LLDikti Wilayah I Apresiasi Kehadiran PW Pelita Indonesia Sumut

3 weeks ago 21

SUMUTPOS.CO – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD mengapresiasi pembentukan Perkumpulan Politeknik Swasta (Pelita) Indonesia di Sumut.

Hal ini disampaikan Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD yang juga pembina Pimpinan Wilayah Pelita Indonesia Sumut saat menerima silaturahim Ketua Umum Pimpinan Pusat Pelita Indonesia Akhwanul Akmal SP MSi bersama direktur politeknik swasta di Sumut, Kamis (13/2). Dalam pertemuan penuh kekeluargaan di kantor LLDikti Wilayah I, Akhwanul Akmal SP MSi memperkenalkan keberadaan Pelita Indonesia yang dibentuk pada 20 Mei 2022 dan rencana pelantikan pengurus Pimpinan Wilayah Pelita Indonesia Sumut.

Ketua umum menyebutkan bahwa sebagai ketua penasehat Pimpinan Wilayah Pelita Indonesia Sumut adalah Dr Jenny Elisabeth yang juga direktur Politeknik Wilmar dan sebagai ketua Pimpinan Wilayah Pelita Indonesia Sumut adalah
Ferry Sihaloho serta sejumlah pengurus lainnya.

”Pimpinan Wilayah Pelita Indonesia Sumut akan dilantik bulan Maret 2025. Pelita Indonesia sudah hadir di berbagai provinsi di tanah air sesuai dengan keberadaan LLDikti wilayah di berbagai daerah,” kata Akhwanul Akmal SP MSi.

Pimpinan Wilayah Pelita Indonesia telah hadir antara lain pada LLDikti Wilayah I meliputi Sumut, LLDikti Wilayah II meliputi Sumsel, Lampung, Bengkulu dan Kepulauan Bangka Belitung, LLDikti Wilayah III meliputi Jakarta, LLDikti Wilayah IV meliputi Jabar dan Banten serta LLDikti Wilayah V meliputi Yogyakarta.

Kemudian LLDikti Wilayah VI meliputi Jateng, LLDikti Wilayah VII meliputi Jawa Timur, LLDikti Wilayah VIII meliputi Bali dan NTB, LLDikti Wilayah IX meliputi Sulsel, Sulteng dan Sulbar, LLDikti Wilayah X meliputi Sumbar, Riau, Kepri dan Jambi serta LLDikti Wilayah XI meliputi Kalsel, Kalbar, Kaltim, Kalteng dan Kalimantan Utara.

Ketua umum yang juga direktur Politeknik LP3I Jakarta ini mengutarakan terdapat 13 politeknik swasta di Sumut. ”Kita harapkan semua politeknik swasta di Sumut dapat berkolaborasi dan bekerja sama dalam wadah Pelita Indonesia yang didirikan sejak tiga tahun lalu,” katanya.

Ketua umum juga menjabarkan berbagai program Pelita Indonesia dan tantangan yang dihadapi politeknik swasta. Saat ini dari 234 politeknik swasta di Indonesia, telah ada 90 politeknik swasta yang bergabung jadi members Pelita Indonesia.

”Program unggulan Pelita Indonesia adalah adanya penerimaan mahasiswa yang masuk politeknik swasta secara serentak yang telah berjalan di tahun 2024 dan berjalan lagi di tahun 2025. Konsepnya sama dengan penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi negeri,” ujarnya.

Program unggulan kedua, kata ketua umum Pimpinan Pusat Pelita Indonesia, adalah Pocreation sebagai ajang bakat dan minat mahasiswa politeknik serta ajang bakat dan minat SMK/SMA binaan tiap politeknik.

”Sedangkan tantangan yang dihadapi politeknik swasta terkait harus adanya dosen berkualifikasi doktor. Itu belum semua politeknik dapat menyiapkannya karena butuh waktu. Politeknik sebagai perguruan tinggi vokasi, jadi lebih bagus diarahkan agar sebanyak-banyaknya dosen dari praktisi,” sebut Akhwanul Akmal SP MSi.

Tantangan berikut adalah branding politeknik. Seperti halnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), lanjutnya, kita meminta pemerintah khususnya Kemendikti Saintek untuk melakukan branding yang lebih masif terhadap politeknik.

”Sebab market share secara nasional, politeknik baik negeri dan swasta baru mampu menyerap mahasiswa sebanyak delapan persen. Diatas 90 persen, lebih banyak diserap universitas dan perguruan tinggi lainnya,” kata ketua umum.

Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD yang bersedia menjadi pembina Pimpinan Wilayah Pelita Indonesia Sumut memahami berbagai tantangan yang dihadapi politeknik swasta. Untuk itu, lanjutnya, kedepannya akan ditinjau ulang.

Selain itu, kepala LLDikti Wilayah I mendorong politeknik memiliki program sarjana terapan yang lebih spesifik. Sebab saat ini banyak pekerjaan baru yang muncul dan banyak juga pekerjaan lama yang hilang.

”Politeknik swasta diharapkan dapat menghasilkan program studi terapan yang kekinian dan mengikuti perkembangan zaman,” kata Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD.

Kepala LLDikti Wilayah I juga meminta politeknik swasta juga mampu memproduksi produk-produk unggulan hasil penelitian dosen dan mahasiswa yang dapat digunakan masyarakat serta memiliki dampak ekonomi. ”Jadi politeknik memiliki siklus ekonomi yang cukup bagus,” katanya. (dmp)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|