Komnas HAM Pastikan Tak Ada Konspirasi

11 hours ago 6

Frits Ramandey: Saya Melihat Kelompok yang Menembak dan Bukan Gimmick

JAYAPURA – Kepala Komnas HAM Papua, Frits Ramandey menyebut bahwa dirinya telah mengantongi dua nama yang melancarkan serangan tembakan terhadap rombongan yang tergabung dalam pencarian Iptu Tomi Marbun di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Minggu (27/4).

Dua nama itu berinisial SM dan PM. Mereka diduga Kelompok Sipil Bbersenjata (KSB) Kodap Sorong Raya, Provinsi Papua Barat. “Dua orang ini sudah mengirim fotonya ke saya,” kata Frits saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (28/4). Istilah KSB biasa digunakan oleh Komnas HAM dan sedikit berbeda dengan yang digunakan aparat kepolisian yakni Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Motifnya kata Frits, kelompok sipil bersenjata ingin menunjukan eksistensi keberadaan mereka di wilayah tersebut. Selain itu, memberi peringatan bahwa itu adalah daerah lintasan mereka.

”Sekaligus mereka memberi peringatan bahwa terlalu dekat dengan markas kelompok sipil bersenjata dan memperingati agar segera keluar dari situ,” kata Frits.

Namun Frits menyayangkan kontak tembak tersebut. Pasalnya, sebelum menuju ke lokasi. Frits mengaku sudah melakukan komunikasi dengan kelompok sipil bersenjata di wilayah tersebut.

”Mereka (KSB-red) sudah memberikan kami waktu untuk bekerja, namun sangat disayangkan mereka melakukan ini,” ujarnya.

Kata Frits, di Papua Barat masih terdapat kelompok sipil bersenjata. Dimana Manokwari sebagai daerah pencetus lahirnya Organisasi Papua Merdeka (OPM), kelompok ini tersebar di Wasior, Moskona Barat, Moskona Selatan dan Peggunungan Arfak.

Untuk Moksona Barat dan Moskona Selatan kelompok sipil bersenjata masih aktif, sedangkan yang di Wasior basisnya sedang tidak aktif.

“Moskona Papua Barat dan Papua Selatan merupakan daerah lintasan ke Maybrat dan Bintuni,” kata Frits.

Frits Ramandey: Saya Melihat Kelompok yang Menembak dan Bukan Gimmick

JAYAPURA – Kepala Komnas HAM Papua, Frits Ramandey menyebut bahwa dirinya telah mengantongi dua nama yang melancarkan serangan tembakan terhadap rombongan yang tergabung dalam pencarian Iptu Tomi Marbun di Sungai Rawara, Distrik Moskona, Teluk Bintuni, Minggu (27/4).

Dua nama itu berinisial SM dan PM. Mereka diduga Kelompok Sipil Bbersenjata (KSB) Kodap Sorong Raya, Provinsi Papua Barat. “Dua orang ini sudah mengirim fotonya ke saya,” kata Frits saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (28/4). Istilah KSB biasa digunakan oleh Komnas HAM dan sedikit berbeda dengan yang digunakan aparat kepolisian yakni Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Motifnya kata Frits, kelompok sipil bersenjata ingin menunjukan eksistensi keberadaan mereka di wilayah tersebut. Selain itu, memberi peringatan bahwa itu adalah daerah lintasan mereka.

”Sekaligus mereka memberi peringatan bahwa terlalu dekat dengan markas kelompok sipil bersenjata dan memperingati agar segera keluar dari situ,” kata Frits.

Namun Frits menyayangkan kontak tembak tersebut. Pasalnya, sebelum menuju ke lokasi. Frits mengaku sudah melakukan komunikasi dengan kelompok sipil bersenjata di wilayah tersebut.

”Mereka (KSB-red) sudah memberikan kami waktu untuk bekerja, namun sangat disayangkan mereka melakukan ini,” ujarnya.

Kata Frits, di Papua Barat masih terdapat kelompok sipil bersenjata. Dimana Manokwari sebagai daerah pencetus lahirnya Organisasi Papua Merdeka (OPM), kelompok ini tersebar di Wasior, Moskona Barat, Moskona Selatan dan Peggunungan Arfak.

Untuk Moksona Barat dan Moskona Selatan kelompok sipil bersenjata masih aktif, sedangkan yang di Wasior basisnya sedang tidak aktif.

“Moskona Papua Barat dan Papua Selatan merupakan daerah lintasan ke Maybrat dan Bintuni,” kata Frits.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|