MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan jalan lintas provinsi di Kepulauan Nias kembali menjadi sorotan positif. Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Berkat Kurniawan Laoli, menegaskan pihaknya akan terus memastikan setiap tahapan proyek berjalan sesuai standar dan harapan masyarakat.
Politisi Partai NasDem itu menilai langkah cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut dalam menangani ruas jalan di kawasan Duria Sugelo, Desa Dahasano Botombawo Hili Serangkai, Kecamatan Hili Serangkai, Kabupaten Nias merupakan bukti nyata bahwa aspirasi warga benar-benar diperhatikan.
“Kita sangat mengapresiasi respon cepat Pak Gubernur dan Dinas PUPR. Masyarakat sudah lama menanti perbaikan jalan ini, dan sekarang mulai terealisasi,” ujar Berkat saat memberikan keterangannya di Medan, Sabtu (4/10).
Menurut Berkat, jalan provinsi yang tengah dikerjakan tersebut memiliki nilai strategis karena menghubungkan empat wilayah penting di Kepulauan Nias, yaitu Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Nias Barat, dan Nias Selatan.
“Ini akses vital yang sudah dinantikan lebih dari satu dekade. Karena itu, kualitas pengerjaan menjadi perhatian utama,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pengawasan pembangunan tidak hanya menjadi tanggung jawab legislatif, tetapi juga masyarakat.
“Kami melihat masyarakat sangat peduli. Mereka menunggu lama, jadi wajar jika ingin memastikan hasilnya bagus dan tahan lama,” ucapnya.
Berkat juga menyinggung isu yang sempat viral mengenai pengerjaan jalan dalam kondisi basah. Setelah dilakukan klarifikasi, menurutnya hal itu bukan kesalahan teknis, melainkan bagian dari proses pemadatan sebelum pelapisan aspal akhir.
“Kalau memang ada tahapan seperti itu, kontraktor sebaiknya menjelaskan ke masyarakat. Jangan diam saja, karena ini proyek publik yang dananya berasal dari rakyat,” tegasnya.
Ia menambahkan, kritik dari masyarakat bukan bentuk penolakan, melainkan bentuk partisipasi aktif dalam pengawasan pembangunan.
“Kritik itu tanda kepedulian. Justru harus diapresiasi karena masyarakat ingin pembangunan dilakukan dengan transparan dan maksimal,” katanya.
Menutup pernyataannya, Bendahara Fraksi NasDem DPRD Sumut tersebut menyerukan agar seluruh pihak bersinergi dalam mengawal proyek infrastruktur di Kepulauan Nias.
“Jalan ini menyangkut masa depan banyak orang. Kita semua punya tanggung jawab untuk memastikan pembangunannya berjalan baik dan memberi manfaat luas,” pungkas Berkat. (san/azw)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan jalan lintas provinsi di Kepulauan Nias kembali menjadi sorotan positif. Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Berkat Kurniawan Laoli, menegaskan pihaknya akan terus memastikan setiap tahapan proyek berjalan sesuai standar dan harapan masyarakat.
Politisi Partai NasDem itu menilai langkah cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut dalam menangani ruas jalan di kawasan Duria Sugelo, Desa Dahasano Botombawo Hili Serangkai, Kecamatan Hili Serangkai, Kabupaten Nias merupakan bukti nyata bahwa aspirasi warga benar-benar diperhatikan.
“Kita sangat mengapresiasi respon cepat Pak Gubernur dan Dinas PUPR. Masyarakat sudah lama menanti perbaikan jalan ini, dan sekarang mulai terealisasi,” ujar Berkat saat memberikan keterangannya di Medan, Sabtu (4/10).
Menurut Berkat, jalan provinsi yang tengah dikerjakan tersebut memiliki nilai strategis karena menghubungkan empat wilayah penting di Kepulauan Nias, yaitu Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Nias Barat, dan Nias Selatan.
“Ini akses vital yang sudah dinantikan lebih dari satu dekade. Karena itu, kualitas pengerjaan menjadi perhatian utama,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pengawasan pembangunan tidak hanya menjadi tanggung jawab legislatif, tetapi juga masyarakat.
“Kami melihat masyarakat sangat peduli. Mereka menunggu lama, jadi wajar jika ingin memastikan hasilnya bagus dan tahan lama,” ucapnya.
Berkat juga menyinggung isu yang sempat viral mengenai pengerjaan jalan dalam kondisi basah. Setelah dilakukan klarifikasi, menurutnya hal itu bukan kesalahan teknis, melainkan bagian dari proses pemadatan sebelum pelapisan aspal akhir.
“Kalau memang ada tahapan seperti itu, kontraktor sebaiknya menjelaskan ke masyarakat. Jangan diam saja, karena ini proyek publik yang dananya berasal dari rakyat,” tegasnya.
Ia menambahkan, kritik dari masyarakat bukan bentuk penolakan, melainkan bentuk partisipasi aktif dalam pengawasan pembangunan.
“Kritik itu tanda kepedulian. Justru harus diapresiasi karena masyarakat ingin pembangunan dilakukan dengan transparan dan maksimal,” katanya.
Menutup pernyataannya, Bendahara Fraksi NasDem DPRD Sumut tersebut menyerukan agar seluruh pihak bersinergi dalam mengawal proyek infrastruktur di Kepulauan Nias.
“Jalan ini menyangkut masa depan banyak orang. Kita semua punya tanggung jawab untuk memastikan pembangunannya berjalan baik dan memberi manfaat luas,” pungkas Berkat. (san/azw)

3 weeks ago
25

















































