MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pagi itu, Aula Freud di Rumah Sakit Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem tak seperti biasanya. Deretan kursi telah tertata rapi, para pegawai rumah sakit tampak hilir mudik, dan sebuah meja pendaftaran mulai dipenuhi oleh antrean. Namun bukan untuk pengobatan, melainkan untuk sebuah aksi kemanusiaan: donor darah.
Dalam balutan kegiatan arisan rutin Dharma Wanita Persatuan (DWP), suasana di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara itu berubah menjadi ruang kebersamaan yang penuh kepedulian. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan, kegiatan donor darah ini menjadi lebih dari sekadar rutinitas bulanan, yang menjelma sebagai bentuk nyata solidaritas bagi mereka yang membutuhkan.
“Terima kasih yang sudah hadir untuk mengikuti donor darah ini ya. Mungkin ini belum semuanya, sebab masih ada yang sedang melayani pasien, dan semoga bisa semakin bertambah banyak nantinya,” ucap Ketua DWP RSJ Prof dr Muhammad Ildrem, Erniza Ismail, di sela-sela kegiatan, Rabu (14/5/2025).
Dengan senyum hangat dan semangat yang terpancar, Erniza mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan hanya program seremonial, melainkan cerminan dari jiwa sosial yang hidup di balik profesi pelayanan kesehatan. “Semoga kegiatan ini menjadi amal kebaikan bagi kita semua dan memberi manfaat bagi masyarakat luas,” harapnya.
Meski penuh antusiasme, tidak semua peserta yang hadir dapat langsung menyumbangkan darahnya. Setiap calon pendonor harus melalui proses skrining medis terlebih dahulu. Pemeriksaan tekanan darah, hemoglobin, dan riwayat kesehatan menjadi penyaring utama untuk memastikan keamanan dalam proses transfusi.
Di luar kegiatan donor, suasana semakin semarak dengan hadirnya bazar UMKM yang menampilkan aneka produk lokal. Mulai dari makanan tradisional, kerajinan tangan, hingga hasil kreasi ibu-ibu Dharma Wanita, semuanya memikat pengunjung. Tak hanya itu, panggung kecil di sudut ruangan menjadi saksi kreativitas para peserta lomba puisi dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Bagi banyak orang, donor darah mungkin hanya berlangsung beberapa menit. Tapi bagi penerimanya, darah tersebut bisa jadi berarti hidup yang lebih panjang. Di tengah kesibukan dan tekanan pekerjaan di lingkungan rumah sakit jiwa, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa di balik profesionalisme medis, ada kehangatan hati yang tak kalah pentingnya.
Kegiatan sosial seperti ini diharapkan tidak berhenti di sini. DWP RSJ Prof dr Muhammad Ildrem ingin menjadikannya sebagai agenda rutin yang dapat menginspirasi lebih banyak pihak. Karena sesungguhnya, kemanusiaan adalah tentang memberi, meskipun sedikit, tapi berarti. (ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pagi itu, Aula Freud di Rumah Sakit Jiwa Prof dr Muhammad Ildrem tak seperti biasanya. Deretan kursi telah tertata rapi, para pegawai rumah sakit tampak hilir mudik, dan sebuah meja pendaftaran mulai dipenuhi oleh antrean. Namun bukan untuk pengobatan, melainkan untuk sebuah aksi kemanusiaan: donor darah.
Dalam balutan kegiatan arisan rutin Dharma Wanita Persatuan (DWP), suasana di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara itu berubah menjadi ruang kebersamaan yang penuh kepedulian. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan, kegiatan donor darah ini menjadi lebih dari sekadar rutinitas bulanan, yang menjelma sebagai bentuk nyata solidaritas bagi mereka yang membutuhkan.
“Terima kasih yang sudah hadir untuk mengikuti donor darah ini ya. Mungkin ini belum semuanya, sebab masih ada yang sedang melayani pasien, dan semoga bisa semakin bertambah banyak nantinya,” ucap Ketua DWP RSJ Prof dr Muhammad Ildrem, Erniza Ismail, di sela-sela kegiatan, Rabu (14/5/2025).
Dengan senyum hangat dan semangat yang terpancar, Erniza mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan hanya program seremonial, melainkan cerminan dari jiwa sosial yang hidup di balik profesi pelayanan kesehatan. “Semoga kegiatan ini menjadi amal kebaikan bagi kita semua dan memberi manfaat bagi masyarakat luas,” harapnya.
Meski penuh antusiasme, tidak semua peserta yang hadir dapat langsung menyumbangkan darahnya. Setiap calon pendonor harus melalui proses skrining medis terlebih dahulu. Pemeriksaan tekanan darah, hemoglobin, dan riwayat kesehatan menjadi penyaring utama untuk memastikan keamanan dalam proses transfusi.
Di luar kegiatan donor, suasana semakin semarak dengan hadirnya bazar UMKM yang menampilkan aneka produk lokal. Mulai dari makanan tradisional, kerajinan tangan, hingga hasil kreasi ibu-ibu Dharma Wanita, semuanya memikat pengunjung. Tak hanya itu, panggung kecil di sudut ruangan menjadi saksi kreativitas para peserta lomba puisi dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Bagi banyak orang, donor darah mungkin hanya berlangsung beberapa menit. Tapi bagi penerimanya, darah tersebut bisa jadi berarti hidup yang lebih panjang. Di tengah kesibukan dan tekanan pekerjaan di lingkungan rumah sakit jiwa, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa di balik profesionalisme medis, ada kehangatan hati yang tak kalah pentingnya.
Kegiatan sosial seperti ini diharapkan tidak berhenti di sini. DWP RSJ Prof dr Muhammad Ildrem ingin menjadikannya sebagai agenda rutin yang dapat menginspirasi lebih banyak pihak. Karena sesungguhnya, kemanusiaan adalah tentang memberi, meskipun sedikit, tapi berarti. (ila)