Pemkab Jayawijaya Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Daerah
WAMENA – Pemerintah Provinsi Papua pegunungan tetapkan status banjir Wamena sebagai darurat bencana. Hal ini karena baru pertama kalinya kota yang di juluki lembah Baliem ini mengalami bencana alam banjir terparah sejak ibu kota Jayawijaya berdiri oleh karena itu pemerintah pusat diminta untuk turun berkolaborasi dengan provinsi dan kabupaten menangani masalah ini.
Wakil Gubernur Papua Pegunungan Dr. Ones Pahabol, SE, MM mengatakan akibat dari bencana banjir ini bukan saja kota Wamena yang terkena dampak akan tetapi masyarakat di 22 distrik yang ada di dataran rencah di wilayah itu semua terendam banjir
“Kami melihat bencana ini serius baru awal terjadi. Kami mohon pemerintah pusat melalui kementerian terkait untuk membantu mengatasi bencana ini secara, bersama -sama dengan pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan juga Pemkab Jayawijaya”Ungkapnya Minggu (27/4) di Wamena.
Ia mengaku jika sampai saat ini pemprov Papua Pegunungan belum mendapat data resmi dari pemerintah kabupaten tetapi dari laporan akibat dari meluapnya kali Baliem dan kali baliem ini banyak rumah warga rusak berat, kota Wamena banjir dimana – mana. Bukan hanya itu ada distrik – distrik yang terendah juga terendam

“Kami ingin pemerintah pusat dan kami di provinsi dan kabupaten mengambil langkah bersama baik dalam tata ruang wilayah maupun drainase yang lebih baik untuk mencegah terjadi bencana ini di kemudian hari,” jelasnya
Mantan Bupati Yahukimo dua periode ini, mengatakan sejauh ini tata ruang kota Wamena belum tertata secara baik, termasuk penetapan aliran kali Baliem yang kurang baik sehingga banjir ini terjadi.
“Kalau bantuan untuk masyarakat terdampak kami dan pemerintah kabupaten yang bertanggung jawab. Tetapi penataan tata ruang wilayah Wamena dan perumahan warga korban banjir ini kami mohon dari pemerintah pusat untuk membantu,” tutupnya.
Pemkab Jayawijaya Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Daerah
WAMENA – Pemerintah Provinsi Papua pegunungan tetapkan status banjir Wamena sebagai darurat bencana. Hal ini karena baru pertama kalinya kota yang di juluki lembah Baliem ini mengalami bencana alam banjir terparah sejak ibu kota Jayawijaya berdiri oleh karena itu pemerintah pusat diminta untuk turun berkolaborasi dengan provinsi dan kabupaten menangani masalah ini.
Wakil Gubernur Papua Pegunungan Dr. Ones Pahabol, SE, MM mengatakan akibat dari bencana banjir ini bukan saja kota Wamena yang terkena dampak akan tetapi masyarakat di 22 distrik yang ada di dataran rencah di wilayah itu semua terendam banjir
“Kami melihat bencana ini serius baru awal terjadi. Kami mohon pemerintah pusat melalui kementerian terkait untuk membantu mengatasi bencana ini secara, bersama -sama dengan pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan juga Pemkab Jayawijaya”Ungkapnya Minggu (27/4) di Wamena.
Ia mengaku jika sampai saat ini pemprov Papua Pegunungan belum mendapat data resmi dari pemerintah kabupaten tetapi dari laporan akibat dari meluapnya kali Baliem dan kali baliem ini banyak rumah warga rusak berat, kota Wamena banjir dimana – mana. Bukan hanya itu ada distrik – distrik yang terendah juga terendam

“Kami ingin pemerintah pusat dan kami di provinsi dan kabupaten mengambil langkah bersama baik dalam tata ruang wilayah maupun drainase yang lebih baik untuk mencegah terjadi bencana ini di kemudian hari,” jelasnya
Mantan Bupati Yahukimo dua periode ini, mengatakan sejauh ini tata ruang kota Wamena belum tertata secara baik, termasuk penetapan aliran kali Baliem yang kurang baik sehingga banjir ini terjadi.
“Kalau bantuan untuk masyarakat terdampak kami dan pemerintah kabupaten yang bertanggung jawab. Tetapi penataan tata ruang wilayah Wamena dan perumahan warga korban banjir ini kami mohon dari pemerintah pusat untuk membantu,” tutupnya.