WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang akhir tahun, perantau asal Wonogiri memanfaatkan momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mudik.
Berbarengan dengan libur sekolah, kesempatan ini menjadi waktu yang pas bagi mereka untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.
Salah seorang perantau asal Kecamatan Baturetno, SU (45), yang tinggal dan bekerja di Depok, mengaku memilih pulang saat Nataru karena waktu libur lebih panjang dan fleksibel.
“Kalau Nataru, liburnya sekitar satu minggu. Anak-anak juga sedang libur sekolah dua minggu jadi bisa ikut. Beda kalau mudik saat Pileg atau Pilkada, liburnya cuma sehari, jelas tidak memungkinkan,” ujar SU melalui sambungan telepon, Jumat (13/12/2024)
Hal serupa diungkapkan oleh DE (39), warga Wonogiri yang merantau ke Surabaya. Menurutnya, mudik saat Nataru memberikan kesempatan untuk berkumpul lebih lama dan ikut merayakan tahun baru bersama keluarga besar.
“Rasanya lebih puas kalau mudik saat Nataru. Bisa sambil silaturahmi, berkunjung ke rumah saudara dan tidak kesusu (terburu-buru) seperti kalau mudik Lebaran,” kata DE.
Di sisi lain, momen libur Nataru juga diharapkan mendatangkan berkah bagi pelaku usaha di Wonogiri. Warung makan, toko oleh-oleh berharap banyak terdongkrak pendapatannya dampak melayani kebutuhan pemudik.
“Biasanya kalau musim Nataru, pemudik banyak yang beli oleh-oleh khas Wonogiri seperti mete dan lainnya. Semoga tahun ini juga seperti itu,” ungkap salah seorang penjual oleh-oleh di Kecamatan Ngadirojo.
Sementara itu, menurut beragam sumber ada perkiraan lonjakan jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Wonogiri selama libur Nataru ini.
Libur Nataru yang berbarengan dengan libur sekolah menjadi momentum spesial bagi para perantau untuk pulang kampung. Selain menjadi ajang silaturahmi, mudik juga menjadi cara untuk menjaga ikatan emosional dengan tanah kelahiran yang selalu dirindukan. Aris Arianto