Rencana Pertemuan Mega-Prabowo Kian Menguat,  Jokowi Bakal “Dimadu”?

2 months ago 37
Wacana pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dan Presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kembali mencuat. Namun, rencana pertemuan Megawati dan Prabowo dikaitkan sejumlah pihak dengan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) | tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto yang selama ini memiliki hubungan baik dengan eks Presiden Joko Widodo (Jokowi),  kini mulai tampak semakin akrab dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.

Bahkan wacana pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan Megawati belakangan ini semakin menguat.  Saat Ulang tahun ke-78 Megawati kemarin, bahkan Prabowo mengirimkan bunga anggrek.

Melihat “kemesraan” seperti ini, bagaimana dengan Jokowi? Apakah ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu tidak akan “cemburu”?  Sebab sudah diketahui, bahwa selama ini, hubungan antara Jokowi dengan Megawati sedang tidak baik-baik saja. Jokowi belum lama dipecat dari keanggotaan PDIP.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, mengatakan Jokowi bisa saja tenang apabila pertemuan Megawati dan Prabowo hanya bersifat normatif.

“Bila sifatnya simbolik-normatif, senang saja. Namun, jika sampai intim, mungkin sedikit-banyak akan mereduksi relasi beliau selama ini dengan Prabowo secara rasional,” kata Agung saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (27/1/2025).

Namun, kata Agung, pada akhirnya seluruh eks presiden mesti melangkah ke tengah demi membangun titik temu untuk memberi manfaat bagi negara.

“Karena Prabowo membutuhkan semua eks presiden untuk menyeimbangkan (balancing of power) bandul  politiknya,” ujarnya.

Rencana pertemuan Megawati dan Prabowo belakangan kembali mencuat. Bahkan, pada hari ulang tahun Megawati ke-78, Prabowo mengirimkan bunga anggrek.

Sebelum mengirimkan bunga anggrek itu, Megawati juga sempat mengirimkan minyak urut untuk Prabowo.

Ketua DPP PDIP sekaligus putri Megawati, Puan Maharani mengatakan bahwa ibunya sering juga memberikan vitamin untuk Prabowo.

Pernyataan ini dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra sekaligus Ketua MPR RI, Ahmad Muzani.

Menurut Muzani, Prabowo memang terbiasa memberi vitamin kepada orang-orang yang dia anggap penting.

“Kalau itu iya, Pak Prabowo itu punya kebiasaan, kalau beliau ke luar negeri atau ke beberapa tempat, selalu mencari vitamin yang baik dan beliau suatu hari membeli vitamin di suatu negara,” kata Muzani ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025).

Muzani menyebut, jika vitamin yang dibeli itu dirasa memiliki efek baik bagi tubuh, maka Prabowo akan membeli lagi dengan jumlah lebih banyak untuk dikirimkan ke tokoh – tokoh penting.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah, berharap Megawati dan Prabowo bertemu sebelum Kongres PDIP pada April 2025.

“Doakan pertemuan kedua beliau bisa terlaksana setidaknya sebelum PDIP melaksanakan Kongres,” kata Said kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).

Said mengatakan, Megawati dan Prabowo memiliki hubungan batin yang sangat baik. Pertemuan keduanya penting untuk meredakan kegaduhan.

“Pertemuan kedua beliau tentu baik bagi kehidupan politik nasional, setidaknya meredakan kegaduhan yang tidak proporsional, terutama dari kalangan pendegung,” ujarnya.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini menyebut, Prabowo rencananya diundang untuk menghadiri Kongres PDIP.

“Sebagai tamu kehormatan pada Kongres nanti, tentu sudah sewajarnya didahulu pertemuan Ibu Mega dengan Presiden Prabowo,” ucap Said.

Said meminta hubungan baik antara Megawati dan Prabowo tidak diartikan sebagai dagang sapi politik.

“Selain itu, hubungan baik kedua tokoh juga mohon jangan diartikan dagang sapi politik, dimana PDIP masuk ke dalam pemerintahan. Karakter kedua tokoh tersebut tidak demikian,” tegasnya.

Dia meyakini pertemuan Megawati dan Prabowo akan membicarakan tentang politik kenegaraan, perbaikan hukum, mematuhi konstitusi, masalah geopolitik hingga soal pangan dan energi.

Di sisi lain, Said menepis anggapan PDIP sebagai oposisi Prabowo karena tidak bergabung dalam pemerintahan.

“Seperti yang ditegaskan Ibu Mega kepada kami, sistem politik kita tidak mengenal oposisi atau koalisi. Jadi posisi PDIP akan tetap berada di luar pemerintahan dan akan menjadi sahabat yang konstruktif bagi pemerintahan Presiden Prabowo,” ungkapnya.

www.tribunnews.com

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|