MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI) menggelar Pelatihan Angkatan Muda Muhammadiyah Peduli Mangrove, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut, Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (12/12).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM RI, Dr Ir Suwignya Utama, Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, M Azrul Tanjung, Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Provinsi Sumut, Dr Irwansyah.
Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM RI, Dr Ir Suwignya Utama mengatakan, ini merupakan sebagai bentuk kerja sama antara BRGM dengan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah yang sudah terjalin sejak 2018.
“Nah bentuk pendekatannya, salah satunya moral keagamaan di dalam restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Dalam rehab mangrove, selain aspek menanam juga ada aspek penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya adalah bagaimana aspek keagamaan yang bekerja sama dengan Muhammadiyah. Bentuknya yakni penyusunan materi yang terkait dakwah tema lingkungan dan loka latih, seperti pelatihan-pelatihan kepada kader muda Muhammadiyah untuk membangun cinta lingkungan,” katanya kepada sejumlah wartawan usai acara tersebut.
Dalam hal ini, lanjutnya, Presiden RI berkomitmen bahwa rehab mangrove ini sangat penting, sehingga pada tahun 2020 menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres), yakni BRGM.
“Tugasnya yang hanya memfasilitasi percepatan restorasi mangrove, ditambah pelaksanaan percepatan rehabilitasi mangrove. Kemudian Presiden RI juga memberikan target menunjukkan komitmen pentingnya merehab mangrove, karena kondisi mangrove memang perlu rehabilitasi,” imbuhnya.
Suwignya berharap, dengan adanya pelatihan ini, maka akan dicetak para kader yang peduli lingkungan. Selain memahami pentingnya melindungi lingkungan, juga dapat mencegah adanya kerusakan.
“Nah di sini adanya perilaku, yakni bagaimana cara saling mengingatkan berbagai kerusakan dan juga membangun kolaborasi bersama kader-kader di berbagai pihak, seperti kelompok-kelompok pemerhati lingkungan atau kelompok-kelompok pecinta mangrove, agar saling berkolaborasi untuk menjaga lingkungan di Sumut. Sebab, kerusakan lingkungan ini yang utamanya adalah dari manusia. Memang BRGM tidak bisa berwenang dalam segala hal untuk mencegah kerusakan. Ada pihak lain, seperti Kepolisian dalam menangani penebangan mangrove. Tetapi intinya, BRGM ini mengarah kepada rehabilitasi mangrove,” tandasnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Provinsi Sumut, Dr Irwansyah mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya, Muhammadiyah sebagai organisasi massa Islam yang bukan hanya di bidang agama, tetapi juga di bidang sosial dan pendidikan.
Pihaknya menilai, acara ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan program kerja Muhammadiyah yang merupakan program dari MLH PP Muhammadiyah dan telah bekerja sama dengan BRGM RI. “Dan ini melibatkan anak-anak muda, maka kerja-kerja ini tentu perlu disemangati, karena terkait dengan alam, bukan pekerjaan yang ringan, sekaligus memantapkan gerakan dakwah perserikatan Muhammadiyah untuk bangsa dan negara,” katanya.
Irwansyah menuturkan, bahwa Muhammadiyah sangat peduli dengan lingkungan. “Yang paling penting kegiatan ini dapat bermanfaat untuk melestarikan lingkungan kita,” tuturnya.
Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Semoga dapat terus berkelanjutan dan bukan hanya seremonial biasa, tetapi juga menghasilkan perubahan-perubahan nyata untuk perbaikan alam ke depannya, karena alam ini sudah mengalami kerusakan di mana-mana.
“Kami juga berharap agar kerusakan-kerusakan dapat diminimalisir atau bisa dicegah, meski belum bisa diperbaiki. Tetapi setidaknya kita bisa menghijaukan hutan mangrove kita sekaligus memberdayakan orang-orang di sekitar kita,” pungkasnya. (dwi/han)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI) menggelar Pelatihan Angkatan Muda Muhammadiyah Peduli Mangrove, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut, Jalan Sisingamangaraja Medan, Kamis (12/12).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM RI, Dr Ir Suwignya Utama, Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, M Azrul Tanjung, Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Provinsi Sumut, Dr Irwansyah.
Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM RI, Dr Ir Suwignya Utama mengatakan, ini merupakan sebagai bentuk kerja sama antara BRGM dengan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah yang sudah terjalin sejak 2018.
“Nah bentuk pendekatannya, salah satunya moral keagamaan di dalam restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Dalam rehab mangrove, selain aspek menanam juga ada aspek penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya adalah bagaimana aspek keagamaan yang bekerja sama dengan Muhammadiyah. Bentuknya yakni penyusunan materi yang terkait dakwah tema lingkungan dan loka latih, seperti pelatihan-pelatihan kepada kader muda Muhammadiyah untuk membangun cinta lingkungan,” katanya kepada sejumlah wartawan usai acara tersebut.
Dalam hal ini, lanjutnya, Presiden RI berkomitmen bahwa rehab mangrove ini sangat penting, sehingga pada tahun 2020 menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres), yakni BRGM.
“Tugasnya yang hanya memfasilitasi percepatan restorasi mangrove, ditambah pelaksanaan percepatan rehabilitasi mangrove. Kemudian Presiden RI juga memberikan target menunjukkan komitmen pentingnya merehab mangrove, karena kondisi mangrove memang perlu rehabilitasi,” imbuhnya.
Suwignya berharap, dengan adanya pelatihan ini, maka akan dicetak para kader yang peduli lingkungan. Selain memahami pentingnya melindungi lingkungan, juga dapat mencegah adanya kerusakan.
“Nah di sini adanya perilaku, yakni bagaimana cara saling mengingatkan berbagai kerusakan dan juga membangun kolaborasi bersama kader-kader di berbagai pihak, seperti kelompok-kelompok pemerhati lingkungan atau kelompok-kelompok pecinta mangrove, agar saling berkolaborasi untuk menjaga lingkungan di Sumut. Sebab, kerusakan lingkungan ini yang utamanya adalah dari manusia. Memang BRGM tidak bisa berwenang dalam segala hal untuk mencegah kerusakan. Ada pihak lain, seperti Kepolisian dalam menangani penebangan mangrove. Tetapi intinya, BRGM ini mengarah kepada rehabilitasi mangrove,” tandasnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Muhamadiyah Provinsi Sumut, Dr Irwansyah mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya, Muhammadiyah sebagai organisasi massa Islam yang bukan hanya di bidang agama, tetapi juga di bidang sosial dan pendidikan.
Pihaknya menilai, acara ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan program kerja Muhammadiyah yang merupakan program dari MLH PP Muhammadiyah dan telah bekerja sama dengan BRGM RI. “Dan ini melibatkan anak-anak muda, maka kerja-kerja ini tentu perlu disemangati, karena terkait dengan alam, bukan pekerjaan yang ringan, sekaligus memantapkan gerakan dakwah perserikatan Muhammadiyah untuk bangsa dan negara,” katanya.
Irwansyah menuturkan, bahwa Muhammadiyah sangat peduli dengan lingkungan. “Yang paling penting kegiatan ini dapat bermanfaat untuk melestarikan lingkungan kita,” tuturnya.
Ia berharap, kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Semoga dapat terus berkelanjutan dan bukan hanya seremonial biasa, tetapi juga menghasilkan perubahan-perubahan nyata untuk perbaikan alam ke depannya, karena alam ini sudah mengalami kerusakan di mana-mana.
“Kami juga berharap agar kerusakan-kerusakan dapat diminimalisir atau bisa dicegah, meski belum bisa diperbaiki. Tetapi setidaknya kita bisa menghijaukan hutan mangrove kita sekaligus memberdayakan orang-orang di sekitar kita,” pungkasnya. (dwi/han)