MEDAN, SUMUTPOS.CO – Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Medan, yang merupakan UPT di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Kementerian Perindustrian, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan industri melalui transformasi layanan yang inovatif dan berfokus pada keberlanjutan.
Kepala BSPJI Medan, Hendra Leonard Siahaan, mengatakan BSPJI Medan telah resmi ditunjuk sebagai lembaga sertifikasi industri hijau, sejak Januari 2024. Penunjukan ini mencakup berbagai sektor, termasuk minyak goreng, pupuk, kopi instan, air mineral, tepung terigu, dan karet remah (crumb rubber).
“Langkah ini menjadi tonggak penting dalam mendukung industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” kata Hendra, dalam acara temu pelanggan dengan tema ‘Transformasi BSPJI Medan Melalui Peningkatan Layanan Jasa Industri yang Berfokus kepada Pelanggan’, di Four Point Medan, Kamis (12/12/2024).
Dikatakannya, BSPJI Medan resmi berubah status menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan kepada masyarakat dan industri. BSPJI Medan juga akan mendapatkan akreditasi ISO 9001:2015, mempertegas komitmen untuk memberikan layanan berstandar internasional.
“Pencapaian lainnya, BSPJI Medan ditetapkan sebagai lembaga verifikasi kemampuan industri bahan baku minuman beralkohol. Pencapaian ini menunjukkan peran strategis BSPJ Medan dalam mendukung berbagai sektor industri,” tutur Hendra.
BSPJI Medan juga mengumumkan rencana pengembangan layanan baru, yakni pertama, pendirian lembaga validasi dan verifikasi gas rumah kaca serta nilai ekonomi karbon untuk mendukung upaya pengurangan emisi karbon. Pembentukan Lembaga Sertifikasi Industri Sustainable Oil (LSISO) untuk sektor hilir kelapa sawit dan penyediaan jasa solusi masalah manufaktur, uji profisiensi, dan inspeksi non-destruktif untuk produk logam dan non-logam.
Hendra menyebutkan, komitmen mereka melalui inovasi digital sebagai bentuk modernisasi layanan, BSPJ Medan meluncurkan layanan berbasis WhatsApp Bisnis yang memungkinkan pelanggan untuk mengakses layanan, menyampaikan keluhan, dan melakukan pendaftaran tanpa perlu datang langsung ke kantor.”Dengan respons maksimal satu jam, layanan ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan pelanggan,” ungkap Hendra.
Melalui berbagai inisiatif dan inovasi, lanjutnya, BSPJ Medan berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan industri Indonesia. Dengan layanan yang lebih efisien dan berkualitas, BSPJ Medan berharap dapat mendukung terciptanya ekosistem industri yang berkelanjutan dan mandiri.
Kepala Pusat Optimalisasi Teknologi Industri Kebijakan Jasa Industri (OPTIKJI) Kementerian Perindustrian, Bambang Riznanto menambahkan sektor industri pengolahan energi gas menjadi penopang utama perekonomian nasional dengan kontribusi sebesar 17,18% pada triwulan 3 tahun 2024.
Selain itu, sektor ini menyumbang 73,76% terhadap ekspor nasional periode Januari-September 2024, menyerap 18 juta tenaga kerja, serta mencatatkan investasi Rp171 triliun (39% dari total investasi).
Sumatera Utara berkontribusi besar terhadap GDP nasional dengan pertumbuhan ekonomi 5,2% pada triwulan 3 2024, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional 4,95%. “Provinsi ini menyumbang 23% terhadap PDRB Pulau Sumatera, di mana sektor industri pengolahan memberikan kontribusi 18,2%, meski masih di bawah sektor pertanian dan perdagangan,” urainya.
Dua kawasan utama, yaitu Kawasan Industri Medan dan KEK Sei Mangkei, menjadi pilar ekonomi Sumatera Utara. KEK Sei Mangkei fokus pada industri kelapa sawit dan karet, dengan target skala internasional. Perkembangan kawasan ini menjadi bukti pentingnya pengembangan kawasan industri terintegrasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dalam pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran delapan misi astacita mencakup pengembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, di mana lima misi strategis melibatkan Kementerian Perindustrian. “Melalui unit BSKJI, Kementerian fokus mendorong industri hijau untuk keberlanjutan ekonomi dan lingkungan,” tuturnya.
Pada acara temu pelanggan yang dihadiri lebih dari 40 perwakilan perusahaan, BSPJ Medan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Ridho Jaya Persada dan PT Karya Delis Elindo. Kerja sama ini memanfaatkan kompetensi sumber daya manusia BSPJ Medan untuk mendukung pengembangan industri nasional.
Dalam kegiatan temu pelanggan juga diisi dengan diskusi panel, dengan moderator Veto Anggita Ningrum, selalu Fungsional Pembina Industri Ahli Pertama pada BSPJI Medan dengan narasumber Welldian Saragih selaku Fungsional Analis Kebijakan pada Pusat OPTIKJI dan Pander Sitindaon Fungsional Perekaysa Ahli Uttama pada BSPJI Medan. (ila)