Dikira Suara Kucing pada Malam Hari, Ternyata Tangis Bayi di Atas Tumpukan Sampah di Cikarang, Bekasi

9 hours ago 3
Ilustrasi bayi dibuang | Kreasi AI

BEKASI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Jika ditanya, terbuat dari apakah hati seorang ayah atau ibu yang tega membuang bayinya di tumpukan sampah dan sampai ditemukan masih dalam keadaan hidup?
Tangis pilu dari sosok bayi perempuan itu masih terdengar ketika ditemukan pertama kali oleh seorang warga berinisial PF pada Sabtu (12/7/2025) malam.

Peristiwa memilukan itu terjadi di Kampung Walahir, Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Bayi malang itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan: tubuhnya mungil dibungkus kain dan terpal biru, tergeletak begitu saja di atas tumpukan sampah.

PF, warga yang pertama kali menemukan bayi tersebut, kala itu tengah mencari kayu bakar sekitar pukul 23.30 WIB. Saat melintasi lokasi pembuangan sampah, ia mendengar suara tangisan lirih yang semula dikira berasal dari kucing. Namun, suara itu terus terdengar dan membuatnya curiga.

Setelah didekati, betapa terkejutnya PF mendapati seorang bayi perempuan dalam balutan terpal lusuh, diletakkan begitu saja di tengah tumpukan barang bekas. Dalam kondisi panik, PF segera memanggil dua warga lainnya untuk membantu evakuasi.

Bayi tersebut lalu dibawa ke bidan terdekat guna mendapatkan pertolongan pertama. Selanjutnya, ia dirujuk ke RS Anisa Cikarang Utara untuk menjalani penanganan medis lanjutan.

Kasus ini pun langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian. Kassubid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, membenarkan penemuan bayi tersebut.

“Benar telah ditemukan seorang bayi perempuan yang diletakkan di tempat sampah. Saat ini kasus masih dalam penyelidikan Polsek Cikarang Utara,” ujar Reonald saat dikonfirmasi, Senin (14/7/2025).

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki siapa pelaku yang tega membuang bayi tersebut, serta motif di balik perbuatan keji itu. Lokasi penemuan sudah dipasangi garis polisi. Petugas juga tengah menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi untuk mengumpulkan petunjuk yang dapat mengarah pada pelaku.

“Pelaku pembuangan masih dalam penyelidikan,” tegas Reonald.

Apa yang sebenarnya menjadi penyebab seseorang tega membuang bayi yang semestinya mendapat kasih sayang seorang ibu? Informasi yang dirangkum dari beberapa sumber menyebut seperti ini:

  • Ketakutan akan stigma sosial

Kehamilan di luar nikah sering dianggap aib, apalagi dalam lingkungan yang konservatif. Rasa malu, takut dicemooh, bahkan dikucilkan, bisa membuat seorang ibu nekat membuang bayinya.

  • Tekanan ekonomi

Ada yang merasa sangat miskin hingga tak sanggup membiayai bayinya. Mereka melihat membuang bayi (dalam pikiran keliru mereka) sebagai cara “menyelamatkan” si anak agar bisa ditemukan orang lain yang mampu merawat.

  • Tidak siap mental dan emosional

Usia yang terlalu muda, kurangnya pendidikan seksual, serta kondisi mental yang tidak stabil (misalnya depresi pasca-melahirkan) membuat beberapa ibu tidak sanggup menghadapi kenyataan punya anak.

  • Hasil hubungan yang tidak diinginkan

Misalnya akibat perkosaan, hubungan terlarang, atau kekerasan dalam rumah tangga. Rasa trauma dan marah kadang membuat ibu memutuskan melepaskan bayi secara ekstrem.

  • Kurangnya akses ke layanan kesehatan dan sosial

Banyak yang tidak tahu bahwa mereka bisa menyerahkan bayi secara resmi ke panti asuhan atau lembaga perlindungan anak tanpa harus membuangnya.

  • Gangguan kejiwaan

Dalam kasus tertentu, pelaku memang mengalami gangguan mental serius yang mengaburkan nalarnya.

Memang, sebagian besar kasus pembuangan bayi berakar pada putus asa, tekanan sosial, dan kurangnya dukungan, dan bukan semata-mata karena hati ibu “kejam.” Lantas, apa yang bisa dilakukan masyarakat menyikapi hal itu?

  • Menghapus stigma kehamilan di luar nikah
  • Edukasi seks sejak dini
  • Memperkuat akses layanan kesehatan reproduksi dan perlindungan sosial
  • Membuka jalur aman untuk adopsi atau penitipan bayi. [*]  Berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|