Kandang Sapi Terbakar Hebat di Sembukan Sidoharjo Wonogiri, Api Nyaris Lahap Dapur Rumah

Kebakaran kandang sapi di Desa Sembukan Sidoharjo Wonogiri. Dok. Damkar Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Dusun Bolak, RT 2 RW 5, Desa Sembukan Sidoharjo Wonogiri, dibuat geger pada Sabtu malam (19/7/2025). Ini, akibat insiden kebakaran kandang sapi yang nyaris merembet habis ke dapur rumah warga.

Peristiwa mengejutkan itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Api berasal dari pembakaran bludukan (bediang), metode tradisional yang biasa digunakan peternak untuk mengusir nyamuk dari kandang.

Namun, karena tiupan angin yang cukup kencang, kobaran api menyambar tumpukan jerami yang berada di atas dan di samping kandang sapi milik seorang warga bernama Sono.

Tak hanya membakar bagian kandang, api juga menjilat sebagian dapur rumah yang berada di dekat lokasi. Beruntung, dua ekor sapi yang berada di dalam kandang berhasil diselamatkan oleh warga sebelum api semakin membesar.

Pelapor kejadian, Andri, yang juga merupakan aparat desa setempat, segera menghubungi Mako Damkar Wonogiri pada pukul 21.15 WIB. Menanggapi laporan tersebut, Tim Pemadam Kebakaran Wonogiri langsung bergerak cepat menuju lokasi dengan menurunkan dua unit mobil pemadam dan tujuh personel yang dikomandani oleh Setyo Pamungkas.

Menurut Sriyanto Kembo, Koordinator Lapangan Damkar Wonogiri yang mewakili Kabid Damkar Joko Prayitno dan Kepala Satpol PP Joko Susilo, tim tiba di lokasi sekitar pukul 21.45 WIB. Proses pemadaman dilakukan secara sigap dengan bantuan warga sekitar.

“Api berhasil dipadamkan sepenuhnya dan dilanjutkan dengan pendinginan hingga pukul 22.45 WIB. Seluruh rangkaian penanganan kebakaran berlangsung aman dan terkendali,” jelas Sriyanto Kembo.

Pada pukul 23.15 WIB, tim Damkar kembali ke markas dengan memastikan tidak ada lagi potensi api yang membahayakan.

Kejadian kebakaran Sembukan Sidoharjo ini menjadi warning bagi masyarakat, terutama para peternak, untuk lebih waspada saat menggunakan metode tradisional seperti bediang, khususnya di musim kemarau dan kondisi angin yang kencang. Aris Arianto