Mahasiswa Unisri Surakarta berfoto bersama anak-anak Panti Asuhan Mizan Amanah, Surakarta, usai mengikuti rangkaian kegiatan sosialisasi bertema “Menjadi Teman Baik” | Foto: IstimewaSOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Upaya mencegah tindakan perundungan sejak usia dini kembali digelorakan mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.
Melalui agenda Proyek Kemanusiaan, mereka menggelar sosialisasi bertema “Menjadi Teman Baik” di Panti Asuhan Mizan Amanah, Surakarta.
Tim kegiatan ini beranggotakan 11 mahasiswa, yakni Siti Rosliana, Nabila Sasya Anggita, Daffa Putra Pratama, Alif Randi Rohmatulloh, Raihan Putra Agusti, Calvin Febrian Yunanta Putra, Kurniawan Sribesar Suwarso, Zahra Kartieka Sari, Deswinta Adiela Putri, Suyuti Tahta Utami, dan Dina Oktavia.
Tim Mahasiswa Unisri Surakarta saat menyampaikan materi tentang bahaya perundungan kepada anak-anak Panti Asuhan Mizan Amanah, Surakarta | Foto: IstimewaMenurut penjelasan Siti Rosliana, kegiatan edukatif tersebut mendapat sambutan hangat dari anak-anak panti. Para mahasiswa menyajikan rangkaian aktivitas yang dikemas ringan dan menyenangkan, mulai dari yel-yel anti bullying, menonton video kartun edukatif, hingga lomba mewarnai bertema Stop Bullying.
Di awal acara, mahasiswa menyampaikan penjelasan mengenai apa itu perundungan, bentuk-bentuknya, serta dampak yang bisa dirasakan korban. Anak-anak diajak memahami bahwa bullying merupakan tindakan yang dapat melukai fisik maupun perasaan orang lain.
Untuk meningkatkan antusiasme, peserta diajak meneriakkan yel-yel “Menjadi Teman Baik” secara bersama-sama. Suasana langsung mencair ketika anak-anak mengikuti dengan penuh semangat, bertepuk tangan, dan menirukan gerakan yang ditampilkan fasilitator.
“Kami mencoba membangun interaksi yang intens dengan mereka, agar anak-anak itu merasa punya kawan,” papar Siti Rosliani.
Materi kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video kartun pendek tentang kisah perundungan dan cara menghentikannya. Tayangan tersebut membuat peserta fokus menyimak dan memahami pesan moral yang disampaikan.
Rangkaian kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan lomba mewarnai yang mengangkat tema persahabatan dan anti bullying. Anak-anak bebas berekspresi melalui warna.
Karya yang dinilai paling kreatif mendapat hadiah alat tulis dan bingkisan. Seluruh peserta juga memperoleh stiker bertuliskan “Saya Teman Baik” sebagai simbol komitmen menolak perundungan.
Anggota lainnya, Daffa Putra Pratama menjelaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi kesempatan untuk menanamkan nilai empati pada anak-anak.
“Kami ingin mengajarkan bahwa menjadi teman baik itu penting. Anak-anak harus tahu bahwa bullying bisa menyakiti perasaan orang lain dan harus dihentikan. Dengan pendekatan yang menyenangkan, pesan ini lebih mudah diterima,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Para pemenang Lomba Mewarnai berpose bersama dalam rangka memeriahkan kegiatan sosialisasi bahaya perundungan bagi anak-anak Panti Asuhan Mizan Amanah, Surakarta. | Foto: IstimewaAcara kemudian ditutup dengan pembagian hadiah dan sesi foto bersama. Anak-anak terlihat gembira dan membawa pulang pengalaman baru tentang pentingnya memperlakukan teman dengan baik.
Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa Manajemen Unisri berharap bisa terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, sekaligus mendukung terciptanya lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas perundungan. [*]
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

17 hours ago
5

















































