LANGKAT, SumutPos.co – Rumah Edukasi Sains dan Teknologi (Restek) yang berlokasi di Desa Lubuk Kasih, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, dalam sebulan ini menerima dua kunjungan siswa sekolah untuk mengikuti program pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Enginering and Mathematics).
Pada 2 Oktober 2025, Restek dikunjungi para pelajar dari SMP Al-Fityan Medan, dan pada 28 Oktober 2025 dikunjungi para siswa SMA Al-Azhar Plus Medan.
Di Rumah Edukasi ini para siswa melaksanakan beberapa kegiatan, terdiri dari pre-test/post-test, penyampaian materi sains dan teknologi (Saintek) oleh narasumber. Melakukan praktik (eksperimen sederhana) menggunakan alat-alat peraga yang berkaitan dengan energi baru terbarukan (EBT), dan Teknologi Pintar Berbasis Sensor, mengambil data dan membuat analisis menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan kemudian mempresentasikannya secara per kelompok.
Selama menjalankan tahapan-tahapan ini, para siswa didampingi mentor yang berpengalaman. Selain itu, siswa juga diberikan kesempatan untuk melihat dan mengenal teknologi-teknologi yang sudah diaplikasikan secara nyata, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB), Komposter Pintar untuk memproduksi pupuk organik, Sistem Aerator Otomatis pada kolam ikan air tawar, Sistem ON/OFF Lampu dengan suara, dan lain-lain.

Dari kesan-pesan yang disampaikan para siswa di setiap akhir kegiatan Restek, terungkap bahwa mereka merasa sangat senang karena mendapatkan pengalaman baru yang luar biasa dalam menimba ilmu dan meningkatkan keterampilan mereka.
Di Restek, mereka bisa belajar sambil bermain, namun di bawah arahan mentor. Mereka tetap dilatih berpikir kritis dan kreatif dalam teamwork. Berbeda dengan belajar ketika kelas reguler dimana siswa/i cenderung lebih banyak diam, pasif dan individual.
Ketika sesi kunjungan untuk menyaksikan langsung produk-produk teknologi inovasi yang sudah diterapkan, para siswa tidak hanya mendengarkan apa yang dijelaskan mentor, tetapi dibuat aktif dalam mengobservasi dan berdiskusi interaktif. Karena itu, siswa sekolah yang telah mengikuti pembelajaran berbasis STEM di Restek akan mengalami peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan karakter yang lebih baik.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Al-Azhar Plus Drs Binawan Setia, S.T., M.Si dan Wakil Kepala SMP Alfityan Ustadz Alimudin Simanullang, S.Pdi, M.Hum di waktu terpisah menyampaikan rasa kepuasan mereka terhadap program Restek. Mereka sangat mendukung penuh program ini, karena dapat meningkatkan keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration and Communication) yang penting bagi masa depan siswa/i sehingga sekolah menilai program ini sangat relevan.

Selain memberikan manfaat besar kepada sekolah dalam meningkatkan kualitas anak didik mereka, kegiatan Restek juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat karena ratusan siswa yang datang biasanya akan berbelanja di kedai-kedai sekitar dan masyarakat menerima orderan catering dari sekolah-sekolah yang berkunjung.
Sementara itu, founder Restek Dr Tulus Ikhsan Nasution, S.Si, M.Sc menyampaikan, Restek adalah wadah pembelajaran dan inovasi yang dirancang untuk memperkenalkan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan serta teknologi secara praktis kepada pelajar. “Restek menjadi jembatan antara inovasi-inovasi kampus dengan kebutuhan sekolah-sekolah dalam meningkatkan kemampuan kompetisi siswa/i mereka agar lebih siap menghadapi tantangan dunia modern yang berbasis teknologi,” katanya.
Saat ini Dr. Tulus Ikhsan adalah Dosen dan Peneliti di Program Studi S1 Fisika Universitas Sumatera Utara dan merupakan Peraih SINTA Awards dari Kemenristek Dikti tahun 2019 sebagai Inovator Paling Produktif tingkat Nasional di bidang PATEN. (adz)
LANGKAT, SumutPos.co – Rumah Edukasi Sains dan Teknologi (Restek) yang berlokasi di Desa Lubuk Kasih, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, dalam sebulan ini menerima dua kunjungan siswa sekolah untuk mengikuti program pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Enginering and Mathematics).
Pada 2 Oktober 2025, Restek dikunjungi para pelajar dari SMP Al-Fityan Medan, dan pada 28 Oktober 2025 dikunjungi para siswa SMA Al-Azhar Plus Medan.
Di Rumah Edukasi ini para siswa melaksanakan beberapa kegiatan, terdiri dari pre-test/post-test, penyampaian materi sains dan teknologi (Saintek) oleh narasumber. Melakukan praktik (eksperimen sederhana) menggunakan alat-alat peraga yang berkaitan dengan energi baru terbarukan (EBT), dan Teknologi Pintar Berbasis Sensor, mengambil data dan membuat analisis menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan kemudian mempresentasikannya secara per kelompok.
Selama menjalankan tahapan-tahapan ini, para siswa didampingi mentor yang berpengalaman. Selain itu, siswa juga diberikan kesempatan untuk melihat dan mengenal teknologi-teknologi yang sudah diaplikasikan secara nyata, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin (PLTB), Komposter Pintar untuk memproduksi pupuk organik, Sistem Aerator Otomatis pada kolam ikan air tawar, Sistem ON/OFF Lampu dengan suara, dan lain-lain.

Dari kesan-pesan yang disampaikan para siswa di setiap akhir kegiatan Restek, terungkap bahwa mereka merasa sangat senang karena mendapatkan pengalaman baru yang luar biasa dalam menimba ilmu dan meningkatkan keterampilan mereka.
Di Restek, mereka bisa belajar sambil bermain, namun di bawah arahan mentor. Mereka tetap dilatih berpikir kritis dan kreatif dalam teamwork. Berbeda dengan belajar ketika kelas reguler dimana siswa/i cenderung lebih banyak diam, pasif dan individual.
Ketika sesi kunjungan untuk menyaksikan langsung produk-produk teknologi inovasi yang sudah diterapkan, para siswa tidak hanya mendengarkan apa yang dijelaskan mentor, tetapi dibuat aktif dalam mengobservasi dan berdiskusi interaktif. Karena itu, siswa sekolah yang telah mengikuti pembelajaran berbasis STEM di Restek akan mengalami peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan karakter yang lebih baik.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Al-Azhar Plus Drs Binawan Setia, S.T., M.Si dan Wakil Kepala SMP Alfityan Ustadz Alimudin Simanullang, S.Pdi, M.Hum di waktu terpisah menyampaikan rasa kepuasan mereka terhadap program Restek. Mereka sangat mendukung penuh program ini, karena dapat meningkatkan keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration and Communication) yang penting bagi masa depan siswa/i sehingga sekolah menilai program ini sangat relevan.

Selain memberikan manfaat besar kepada sekolah dalam meningkatkan kualitas anak didik mereka, kegiatan Restek juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi masyarakat karena ratusan siswa yang datang biasanya akan berbelanja di kedai-kedai sekitar dan masyarakat menerima orderan catering dari sekolah-sekolah yang berkunjung.
Sementara itu, founder Restek Dr Tulus Ikhsan Nasution, S.Si, M.Sc menyampaikan, Restek adalah wadah pembelajaran dan inovasi yang dirancang untuk memperkenalkan, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan serta teknologi secara praktis kepada pelajar. “Restek menjadi jembatan antara inovasi-inovasi kampus dengan kebutuhan sekolah-sekolah dalam meningkatkan kemampuan kompetisi siswa/i mereka agar lebih siap menghadapi tantangan dunia modern yang berbasis teknologi,” katanya.
Saat ini Dr. Tulus Ikhsan adalah Dosen dan Peneliti di Program Studi S1 Fisika Universitas Sumatera Utara dan merupakan Peraih SINTA Awards dari Kemenristek Dikti tahun 2019 sebagai Inovator Paling Produktif tingkat Nasional di bidang PATEN. (adz)

11 hours ago
3

















































