JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kongres III Projo yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, menjadi ajang penegasan arah baru organisasi relawan yang dulu identik dengan Presiden Joko Widodo. Dalam forum yang dihadiri ribuan kader dari seluruh Indonesia itu, Budi Arie Setiadi kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Projo untuk periode 2025–2030.
Sidang pleno yang dipimpin Freddy Damanik menetapkan Budi Arie sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua Formatur penyusun kepengurusan DPP Projo yang baru. Keputusan itu disambut tepuk tangan panjang para peserta kongres.
“Dengan kesepakatan bulat seluruh peserta Kongres III Projo, menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketua Umum DPP Projo periode 2025–2030 sekaligus Ketua Formatur,” ujar Freddy saat membacakan hasil sidang, Minggu (2/11/2025).
Tanpa voting, seluruh peserta menyatakan sepakat secara aklamasi. “Sepakat ya? Sepakat!” seru Freddy yang langsung dijawab lantang oleh para peserta kongres.
Budi Arie, yang sebelumnya menjabat Menteri Koperasi dan UKM, berdiri menyambut keputusan itu dengan wajah sumringah. Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen Projo untuk tetap “berada di garis rakyat” sambil memperkuat dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga 2029.
“Kita lahir sebagai relawan rakyat, dan akan terus berjuang bersama rakyat. Saat ini, kita mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran demi kelanjutan cita-cita besar bangsa,” kata Budi Arie.
Kongres yang berlangsung pada 1–2 November 2025 itu diikuti sekitar 3.000 peserta yang mewakili 35 DPD dan 479 DPC Projo dari seluruh Indonesia. Dalam forum tersebut, peserta membahas arah organisasi ke depan, termasuk rencana transformasi simbolik berupa perubahan logo Projo agar lebih merepresentasikan semangat nasionalisme dan keberpihakan kepada rakyat.
Pesan Jokowi dari Peristirahatan
Meski tidak hadir secara langsung, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tetap menjadi pusat perhatian. Menurut panitia, Jokowi berhalangan hadir karena kondisi kesehatan dan sedang menjalani masa pemulihan sesuai anjuran dokter.
Namun, ketidakhadiran itu tak mengurangi gaung pesan politiknya. Melalui perwakilan, Jokowi menyampaikan amanat agar Projo tetap solid dan setia mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Dalam kondisi beliau yang kurang fit, Pak Jokowi menitip pesan agar Projo terus mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran sampai 2029 dan menjaga semangat kebersamaan di tengah perubahan,” ungkap salah satu panitia kongres.
Pesan itu dianggap sebagai bentuk restu politik sekaligus penegasan posisi Projo di era baru pemerintahan. Dari organisasi relawan yang lahir untuk mendukung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019, kini Projo telah berevolusi menjadi ormas yang siap berdiri di belakang pemerintahan penerusnya.
Dengan semangat “Selalu Setia di Garis Rakyat”, Kongres III Projo menjadi tonggak konsolidasi baru — bukan lagi sekadar jaringan relawan, tetapi kekuatan sosial politik yang meneguhkan arah dukungan hingga lima tahun ke depan.
Di penghujung acara, Budi Arie menegaskan kembali pesan moral yang diwariskan Jokowi.
“Projo bukan organisasi elitis, tapi gerakan rakyat. Tugas kita sekarang adalah menjaga agar semangat itu tidak pudar. Kita dukung pemerintah, tapi tetap kritis jika rakyat dirugikan,” tegasnya.
Dengan demikian, Kongres III Projo bukan hanya menandai keberlanjutan kepemimpinan Budi Arie, tetapi juga momentum peralihan generasi relawan Jokowi menuju era baru loyalitas politik — setia pada rakyat, sekaligus solid di garis pemerintahan Prabowo-Gibran.
Pertanyaannya, maukah Prabowo tetap bersanding dengan Gibran kalau dia mau mencalonkan diri sebagai Presiden pada Pemilu 2029 mendatang? Ataukah, Prabowo akan mencari pasangan yang lebih ideal? [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

12 hours ago
6

















































