
SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi terus berupaya memastikan siswa dari keluarga kurang mampu bisa menikmati pendidikan gratis. Hingga Selasa (8/7/2025), tercatat masih tersedia sekitar 3.089 kursi bagi calon peserta didik baru dalam program sekolah gratis di sejumlah sekolah swasta mitra pemprov.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Kustrisaptono, menyebutkan bahwa Rabu (9/7/2025) menjadi hari terakhir pendaftaran Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahap II. Pendaftaran akan ditutup pukul 17.00 WIB.
“SPMB Tahap II ini menjadi peluang terakhir bagi siswa kurang mampu yang belum mendapatkan sekolah. Kesempatan masih terbuka lebar,” ungkapnya, Selasa (8/7/2025), seperti dilansir dari Jatengprov.go.id.
Program yang digagas Gubernur Luthfi ini menggandeng 139 sekolah swasta. Namun, dari jumlah tersebut, kuota di 14 sekolah sudah terpenuhi, masing-masing dengan daya tampung 36 siswa. Sementara sekolah lainnya masih memiliki sisa kuota beragam.
Pada SPMB Tahap I lalu, pemerintah berhasil mencatat 1.913 siswa afirmasi atau siswa dari keluarga tidak mampu yang diterima. Hingga pukul 11.50 WIB, Selasa kemarin, jumlah pendaftar SPMB Tahap II tercatat 325 siswa baru, sehingga total siswa yang terdata pada tahap ini mencapai 2.238 orang.
“Artinya, masih tersisa sekitar 3.089 kursi. Meski belum mencapai separuh dari kuota yang tersedia, program ini tetap kami nilai positif. Karena faktanya, sudah ada sekitar 70 ribu siswa afirmasi yang berhasil diterima di sekolah negeri tahun ini,” jelas Kustrisaptono.
Ia menambahkan, saat ini masih terdapat sekitar 7.000 siswa afirmasi dalam database pemerintah. Sebagian di antaranya tengah mengikuti proses SPMB Tahap II, sementara sisanya memilih mendaftar ke sekolah swasta lain di luar skema kemitraan pemprov.
Kustrisaptono mengingatkan, SPMB Tahap II khusus diperuntukkan bagi siswa yang belum mendaftar ke sekolah swasta non-kemitraan. “Kalau sudah terdaftar di sekolah swasta lain, tidak perlu ditarik lagi ke sekolah mitra,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMK Ibu Kartini Semarang, Muhdlor, mengungkapkan sekolahnya turut berpartisipasi sebagai mitra Pemprov Jateng dalam program SPMB. Tahun ini sekolahnya mendapatkan kuota 36 kursi. Namun, pada SPMB Tahap I, baru 11 siswa yang mendaftar, dan hanya 7 siswa yang melakukan daftar ulang. Beberapa siswa memilih mundur karena jarak rumah ke sekolah yang terlalu jauh.
“Bagi kami, menjadi mitra pemprov sangat bermanfaat. Sekolah semakin dikenal, dan adanya anggaran untuk siswa afirmasi membantu kami meningkatkan mutu pendidikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihak sekolah aktif melakukan jemput bola untuk mencari siswa kurang mampu, khususnya di wilayah Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
“Jika mereka belum terdaftar di sekolah lain, kami ajak bergabung ke sini,” tuturnya.
Per Selasa kemarin, SMK Ibu Kartini telah menerima tiga siswa tambahan pada SPMB Tahap II. Mereka akan bergabung dengan tujuh siswa sebelumnya, dan berhak memperoleh pendidikan gratis melalui program kemitraan tersebut. [*]
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.