
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pakar hukum tata negara yang juga pengamat politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Agus Riewanto mengatakan Pemilu Raya PSI bisa dijadikan role model untuk partai lain di Indonesia. Pemilihan ketua umum dengan sistem “one man one vote” menurutnya, sangat lah baik.
“Begini, kalau dilihat secara prosedur, tata cara dan mekanisme yang dibuat PSI dalam memilih ketum itu sangat baik. Karena menggunakan mekanisme pemilu raya,” ujar Agus saat dihubungi, Rabu (16/7/2025).
Sekretaris UNS yang menjadi salah satu panelis debat capres dan cawapres jelang Pemilu 2024 ini mengatakan, pemilu raya melibatkan semua stakeholder partai dan partai itu dihormati untuk memilih ketua umum secara demokratis di tingkat internal partai.
“Itu sangat baik karena itu tradisi baru dalam rekrutmen lemimpin politik di elit partai ya. Karena selama ini partai-partai tidak melakukan hal yang sama itu. Biasanya partai-partai yang melakukan dengan cara pemilihan tertutup atau formatur. Kalau PSI beda, dia menggunakan mekanisme yang inovatif dalam rekrutmen pemimpin partai politik,” katanya.
“Jadi saya apresiasi positif caranya itu, ya karena mestinya itu menjadi role model bagi partai-partai kita dalam memilih pimpinan partai supaya demokratisasi internal terwujud. Karena problem partai selama ini lebih condong kepada kekuatan tokoh ya dari pada kader,” tandasnya.
Menurut dia, selama ini partai-partai yang ada basisnya selalu tokoh. Sehingga melihat partai itu selalu melihat tokohnya.
“Tidak banyak partai yang dengan mekanisme yang memberi ruang pada semua orang memiliki kesempatan yang sama gitu. Nah ini disebut dengan partai kader. Problem kita kan di situ ya, PSI mencoba untuk itu,” katanya.
Agus menambahkan, mekanisme yang baik tersebut harus bisa diikuti oleh partai lain dalam memilih pemimpin partai. Karena problem sistem kepartaian Indonesia saat ini adalah problem tidak demokratisnya rekrutmen pemimpin partai politik.
“Jadi kalau kita baca di undang-undang partai politik UU 3 rahun 2011 tentang partai politik itu kan dikatakan bahwa pemimpin partai politik itu kan harus dipilih secara demokratis.
Bahkan di undang-undang pemilu juga begitu kan rekrutmen itu dilakukan secara internal dengan cara demokratis,” ucapnya.
“PSI memulai itu dengan melibatkan semua konstituen partai. Sehingga sangat terbuka, semua orang berkesempatan menjadi ketum,” sambungnya.
Siapapun yang terpilih menjadi ketua umum, menurut Agus, ada beberapa catatan menarik yang harus dilakukan oleh PSI. Di antaranya harus berjuang untuk memperkuat basis konstituen agar lolos parliamentary threshold
pada Pemilu tahun 2029.
“PSI partai yang sudah berjuang di awal Pemilu 2024. Ya harapannya kan kemarin menjadi kendaraan baru bagi keluarga Jokowi ya. Tapi hasilnya kan enggak maksimal ya enggak masuk parliamentary threshold. Jadi kalau mau partai ini punya catatan menarik jadi harus berjuang untuk memperkuat basis konstituen agar dia lolos PT di 2029,” katanya.
“Tugas berat lolos di PT gitu, bagaimana caranya PSI lebih tahu. Yang penting gunakan cara-cara yang sehat, bukan cara yang tidak sehat. Tentu kaderisasi yang lebih kuat kemudian isu yg dibangun lebih baik gitu,” katanya lagi.
Ia berharapan PSI bukan menjadi partai keluarga. Karena agak sulit di Indonesia jika masih ada partai keluarga. Apalagi pemilih di Indonesia adalah pemilh kritis.
“PSI ini kan pemilih muda ya jadi memilih kritis. Menurut saya kalau perilakunya masih sama dengan partai-partai lain ya mungkin bisa enggak lolos PT lagi,” ungkap dia.
Ditambahkan Agus Pengamat politik banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan PSI agar menjadi besar dan menjadi partai orang muda.
“Banyak PR bagi psi, ya PSI ini kan partai relatif punya masa khusus ya pemilih muda ya pemilik milenial generasi milenial ke bawah.
Kalau dia mau menjadi partai yang relatif punya greget politik ya dia mesti membangun agenda-agenda dan program-program yang lebih dekat kepada pemilihnya gitu. Supaya dia menjadi partai orang muda gitu,” tuturnya.
Lanjut dia, jika isi yang dibangun ya sama saja, dia akan menjadi partai yang biasa-biasa saja.
“Kalau mau menjadi partai yang luar biasa, ya harus seperti itu. Dan sekali lagi harapannya bagaimana dia menjauhkan menjadi partai keluarga. Itu penting catatannya supaya dia menjadi partai modern gitu partai yang kaderisasinya baik semua orang bisa menjadi pemimpin di partai itu gitu dan tidak menjadi oligarki partai,” pungkasnya. Ando
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.