Pengecoran Jalan Baru Pasar Yotefa Hanya Menghabiskan Anggaran

9 hours ago 2

JAYAPURA-Anggota Komisi IV DPR Papua, Albert Merauje, menyoroti proyek pengecoran beton di Jalan Baru Kotaraja, Distrik Abepura, tepat di depan Pasar Otonom. Ia menilai pekerjaan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Papua tersebut tidak tepat sasaran dan hanya menghabiskan anggaran daerah.

Menurut Merauje, kondisi jalan di lokasi proyek masih tergolong baik. Meski terdapat beberapa titik aspal yang terkelupas, hal itu dinilainya sebagai kerusakan ringan yang cukup ditangani dengan perbaikan sederhana, bukan pengecoran beton.

Anggota Komisi IV DPR Papua, Albert Meraudje. (foto:Karel/Cepos)

“Saya lewat jalur itu setiap hari. Tidak ada kerusakan berat di sana. Kalaupun ada yang berlubang, itu masuk kategori kerusakan ringan, jadi tidak perlu dibuatkan beton,” tegas Merauje saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/11).

Ia menyayangkan kebijakan pemerintah yang dinilainya tidak melihat kebutuhan riil di lapangan.

Bila memang anggaran pemeliharaan sudah dialokasikan, menurutnya yang harus segera diperbaiki justru jalan di depan pintu gerbang Pasar Youtefa, yang mengalami kerusakan parah dan membutuhkan penanganan serius, termasuk pengecoran beton.

“Jalan di depan Pasar Youtefa itu sering tergenang air. Harus ditinggikan dan dibuatkan drainase yang baik. Tapi yang diperbaiki malah jalur yang masih bagus dan tidak mendesak,” ujarnya.

Ia menilai proyek tersebut hanya sekadar memenuhi target program, tanpa pertimbangan manfaat bagi masyarakat. Padahal dari sisi kondisi tanah, kontur, hingga potensi banjir, jalur yang kini dikerjakan tidak memiliki persoalan berarti.

JAYAPURA-Anggota Komisi IV DPR Papua, Albert Merauje, menyoroti proyek pengecoran beton di Jalan Baru Kotaraja, Distrik Abepura, tepat di depan Pasar Otonom. Ia menilai pekerjaan yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Papua tersebut tidak tepat sasaran dan hanya menghabiskan anggaran daerah.

Menurut Merauje, kondisi jalan di lokasi proyek masih tergolong baik. Meski terdapat beberapa titik aspal yang terkelupas, hal itu dinilainya sebagai kerusakan ringan yang cukup ditangani dengan perbaikan sederhana, bukan pengecoran beton.

Anggota Komisi IV DPR Papua, Albert Meraudje. (foto:Karel/Cepos)

“Saya lewat jalur itu setiap hari. Tidak ada kerusakan berat di sana. Kalaupun ada yang berlubang, itu masuk kategori kerusakan ringan, jadi tidak perlu dibuatkan beton,” tegas Merauje saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/11).

Ia menyayangkan kebijakan pemerintah yang dinilainya tidak melihat kebutuhan riil di lapangan.

Bila memang anggaran pemeliharaan sudah dialokasikan, menurutnya yang harus segera diperbaiki justru jalan di depan pintu gerbang Pasar Youtefa, yang mengalami kerusakan parah dan membutuhkan penanganan serius, termasuk pengecoran beton.

“Jalan di depan Pasar Youtefa itu sering tergenang air. Harus ditinggikan dan dibuatkan drainase yang baik. Tapi yang diperbaiki malah jalur yang masih bagus dan tidak mendesak,” ujarnya.

Ia menilai proyek tersebut hanya sekadar memenuhi target program, tanpa pertimbangan manfaat bagi masyarakat. Padahal dari sisi kondisi tanah, kontur, hingga potensi banjir, jalur yang kini dikerjakan tidak memiliki persoalan berarti.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|