Potensi Hujan Terus Berlanjut di Papua

1 day ago 3

JAYAPURA – Hasil monitoring musim hujan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa wilayah Zona Musim di Provinsi Papua telah memasuki musim penghujan, khususnya di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom bagian selatan.

Sementara itu, di wilayah lain seperti Kota Jayapura memiliki pola hujan yang turun hampir sepanjang tahun atau memiliki tipe hujan Monsunal satu (1). Secara umum, diketahui pola curah hujan di Provinsi Papua dipengaruhi oleh Angin Monsun, sehingga intensitas hujan cenderung meningkat pada periode Monsun Barat/Monsun Asia yang sedang berlangsung.

“Pada periode musim hujan (Monsun Asia) saat ini, potensi peningkatan intensitas hujan cukup tinggi di sebagian besar wilayah Papua dan dapat disertai kilat/petir serta angin kencang. Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan pemanasan permukaan yang mendorong pertumbuhan awan Cumulonimbus (awan badai),” ungkap Ketua Tim Layanan

Meteorologi Publik, BMKG, Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre kepada Cenderawasih Pos melalui keterangan tertulisnya, Senin (17/11).

Menurutnya, anomali suhu muka laut di perairan utara Papua menunjukkan nilai positif hingga +2.0°C, yang berperan menambah suplai uap air bagi pembentukan awan hujan. Selain itu, MJO yang berada pada fase 6 turut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Papua.

Faktor lain yang mendukung adalah kondisi labilitas lokal yang berada pada kategori sedang hingga kuat. Berikut prospek cuaca sepekan ke depan untuk wilayah Provinsi Papua pada 17–23 November 2025 adalah sebagai berikut:

Pada, 17–18 November 2025; Cuaca umumnya cerah berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen, dan Kepulauan Yapen.

Kemudian, 19–20 November 2025; Cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen, dan Waropen.

JAYAPURA – Hasil monitoring musim hujan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa wilayah Zona Musim di Provinsi Papua telah memasuki musim penghujan, khususnya di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom bagian selatan.

Sementara itu, di wilayah lain seperti Kota Jayapura memiliki pola hujan yang turun hampir sepanjang tahun atau memiliki tipe hujan Monsunal satu (1). Secara umum, diketahui pola curah hujan di Provinsi Papua dipengaruhi oleh Angin Monsun, sehingga intensitas hujan cenderung meningkat pada periode Monsun Barat/Monsun Asia yang sedang berlangsung.

“Pada periode musim hujan (Monsun Asia) saat ini, potensi peningkatan intensitas hujan cukup tinggi di sebagian besar wilayah Papua dan dapat disertai kilat/petir serta angin kencang. Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan pemanasan permukaan yang mendorong pertumbuhan awan Cumulonimbus (awan badai),” ungkap Ketua Tim Layanan

Meteorologi Publik, BMKG, Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre kepada Cenderawasih Pos melalui keterangan tertulisnya, Senin (17/11).

Menurutnya, anomali suhu muka laut di perairan utara Papua menunjukkan nilai positif hingga +2.0°C, yang berperan menambah suplai uap air bagi pembentukan awan hujan. Selain itu, MJO yang berada pada fase 6 turut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Papua.

Faktor lain yang mendukung adalah kondisi labilitas lokal yang berada pada kategori sedang hingga kuat. Berikut prospek cuaca sepekan ke depan untuk wilayah Provinsi Papua pada 17–23 November 2025 adalah sebagai berikut:

Pada, 17–18 November 2025; Cuaca umumnya cerah berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen, dan Kepulauan Yapen.

Kemudian, 19–20 November 2025; Cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan, dengan potensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen, dan Waropen.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|