LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Ribuan masyarakat memadati lokasi peringatan Brandan Bumi Hangus di Lapangan Petrolia Pertamina, Pangkalanbrandan, Rabu (13/8). Peringatan yang digelar saban tahun ini, berjalan dengan lancar.
Ribuan masyarakat menunggu penampilan drama kolosal yang menyajikan peristiwa Brandan Bumi Hangus tersebut. Adapun peristiwa itu adalah mengenang pemusnahan atau peledakan sumur minyak di era kemerdekaan.
Referensi sejarah menyebutkan, Brandan Bumi Hangus diawali dengan invasi pasukan sekutu bersama Belanda, yang dikenal dengan sebutan Agresi Militer 21 Juli 1947 ke wilayah Sumatera Utara (Sumut). Akibat peristiwa ini, Pangkalan Brandan beserta industrinya luluh lantak dan terbakar, sehingga sistem ekplorasi yang biasanya berjalan akhirnya berhenti total.
Pada peringatan Brandan Bumi Hangus, beragam kegiatan dapat dilihat. Mulai dari Expo UMKM, ragam perlombaan bertema Brandan Bumi Hangus, napak tilas, malam keakraban, penghargaan untuk veteran, hingga drama kolosal kilas balik perjuangan Brandan Bumi Hangus.
“Hari ini kita kembali memperingati Brandan Bumi Hangus ke-78. Ini merupakan hari yang bersejarah bagi masyarakat Langkat khususnya Pangkalanbrandan,” ungkap Bupati Langkat, Syah Afandin.
Menurut Ondim, sapaan karib Syah Afandin, peringatan Brandan Bumi Hangus adalah peristiwa bersejarah dan besar yang terus diperingati jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan di Kabupaten Langkat.
“Para pejuang kita mengambil sikap yang sebenarnya tidak mendapat persetujuan dari masyarakat Pangkalanbrandan. Tapi demi mengempang masuknya Belanda ke Pangkalanbrandan, maka Brandan itu dibumihanguskan,” jelas Ondim.
“Ini menjadi satu momen besar bagi masyarakat Pangkalanbrandan. Dan In sya Allah, setiap tahun kita peringati bentuk dari rasa terima kasih kita pada para pejuang, khususnya pejuang Langkat,” sambungnya.
Momentum ini, lanjut Ondim, akan terus dilaksanakan untuk menambah kecintaan masyarakat terhadap pejuang, dan mengerti kuatnya persatuan Republik Indonesia.
“Bahwa pejuang itu berjuang untuk memberikan yang terbaik buat bangsanya. Karena generasi ke depan tetap menjaga keutuhan dari cita-cita dari pejuang itu,” ujarnya.
Camat Sei Lepan, M Iqbal Ramadhan menjelaskan, peringatan Brandan Bumi Hangus adalah agenda setiap tahunnya di Langkat.
“Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari 11 sampai 13 Agustus 2025 di Lapangan Petrolia Pertamina Pangkalanbrandan,” tuturnya.
Makna peringatan Brandan Bumi Hangus, adalah Pangkalanbrandan telah dibumihanguskan agar penjajah tidak masuk menguasai kilang minyak.
“Jadi dengan cara meledakkan tambang minyak, alhasil, dilakukan pembumihangusan oleh pahlawan kita. Jadi kegiatan ini memperingati hal tersebut,” kata Iqbal lagi.
Saat ini ada lima unit operasi daerah produksi di bawah Pertamina, Unit 1 yang membawahi daerah Aceh dan Sumut, berkantor pusat di Pangkalanbrandan. (ted/saz)
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Ribuan masyarakat memadati lokasi peringatan Brandan Bumi Hangus di Lapangan Petrolia Pertamina, Pangkalanbrandan, Rabu (13/8). Peringatan yang digelar saban tahun ini, berjalan dengan lancar.
Ribuan masyarakat menunggu penampilan drama kolosal yang menyajikan peristiwa Brandan Bumi Hangus tersebut. Adapun peristiwa itu adalah mengenang pemusnahan atau peledakan sumur minyak di era kemerdekaan.
Referensi sejarah menyebutkan, Brandan Bumi Hangus diawali dengan invasi pasukan sekutu bersama Belanda, yang dikenal dengan sebutan Agresi Militer 21 Juli 1947 ke wilayah Sumatera Utara (Sumut). Akibat peristiwa ini, Pangkalan Brandan beserta industrinya luluh lantak dan terbakar, sehingga sistem ekplorasi yang biasanya berjalan akhirnya berhenti total.
Pada peringatan Brandan Bumi Hangus, beragam kegiatan dapat dilihat. Mulai dari Expo UMKM, ragam perlombaan bertema Brandan Bumi Hangus, napak tilas, malam keakraban, penghargaan untuk veteran, hingga drama kolosal kilas balik perjuangan Brandan Bumi Hangus.
“Hari ini kita kembali memperingati Brandan Bumi Hangus ke-78. Ini merupakan hari yang bersejarah bagi masyarakat Langkat khususnya Pangkalanbrandan,” ungkap Bupati Langkat, Syah Afandin.
Menurut Ondim, sapaan karib Syah Afandin, peringatan Brandan Bumi Hangus adalah peristiwa bersejarah dan besar yang terus diperingati jelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan di Kabupaten Langkat.
“Para pejuang kita mengambil sikap yang sebenarnya tidak mendapat persetujuan dari masyarakat Pangkalanbrandan. Tapi demi mengempang masuknya Belanda ke Pangkalanbrandan, maka Brandan itu dibumihanguskan,” jelas Ondim.
“Ini menjadi satu momen besar bagi masyarakat Pangkalanbrandan. Dan In sya Allah, setiap tahun kita peringati bentuk dari rasa terima kasih kita pada para pejuang, khususnya pejuang Langkat,” sambungnya.
Momentum ini, lanjut Ondim, akan terus dilaksanakan untuk menambah kecintaan masyarakat terhadap pejuang, dan mengerti kuatnya persatuan Republik Indonesia.
“Bahwa pejuang itu berjuang untuk memberikan yang terbaik buat bangsanya. Karena generasi ke depan tetap menjaga keutuhan dari cita-cita dari pejuang itu,” ujarnya.
Camat Sei Lepan, M Iqbal Ramadhan menjelaskan, peringatan Brandan Bumi Hangus adalah agenda setiap tahunnya di Langkat.
“Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari 11 sampai 13 Agustus 2025 di Lapangan Petrolia Pertamina Pangkalanbrandan,” tuturnya.
Makna peringatan Brandan Bumi Hangus, adalah Pangkalanbrandan telah dibumihanguskan agar penjajah tidak masuk menguasai kilang minyak.
“Jadi dengan cara meledakkan tambang minyak, alhasil, dilakukan pembumihangusan oleh pahlawan kita. Jadi kegiatan ini memperingati hal tersebut,” kata Iqbal lagi.
Saat ini ada lima unit operasi daerah produksi di bawah Pertamina, Unit 1 yang membawahi daerah Aceh dan Sumut, berkantor pusat di Pangkalanbrandan. (ted/saz)

2 months ago
37

















































