Saksi Hidup Akhirnya Selamat Setelah Masuk ke Lubang Tanah

2 days ago 10

MERAUKE– Riston Kamma (28) yang menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tambang Emas Ilegal di Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Rabu (9/4) lalu. Usai jenasahnya berhasil dievakuasi dan dibawa ke Merauke, akhirnya disepakati untuk dipulangkan ke kampung halamannya di Kelurahan Talllunglipu, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/4).

Korban merupakan warga sipil dan bukan aparat yang menyamar seperti tudingan kelompok berteberangan selama ini. Jenazah almarhum tiba di Merauke dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel dengan perjalanan darat sekitar pukul 06.20 WIT. Saat tiba, mobil jenazah yang membawa peti jenazah korban tersebut langsung ke Cargo Bandara Mopah Merauke selanjutnya diberangkatkan dengan pesawat Lion Air.

Puluhan warga Toraja yang ada di Merauke yang berkumpul di bagian Cargo Bandara tersebut terharu saat peti jenazah diturunkan dari atas mobil jenazah. Luther Pongsibidang, paman dari korban yang datang mengantar jenazah dari Boven Digoel ke Merauke menjelaskan jika korban dibunuh oleh KKB pada Rabu (9/4) sekira pukul 05.00 WIT.

Saat itu, korban bersama dengan timnya yang berjumlah sekitar 5 orang sebelum kejadian naik dari kali ke atas untuk minum kopi. Namun mesin yang mereka gunakan saat itu belum dimatikan. Setelah minum kopi itu, korban turun ke bawah untuk mematikan mesin tersebut. Namun saat sedang di bawah, tiba-tiba salah satu teman korban bernama Iqbal melihat ada orang lain yang datang dengan membawa senjata tajam.

‘’Temannya bernama Iqbal saat itu berteriak kepada korban untuk segera lari, tapi mungkin karena mesin itu belum mati sehingga tidak mendengar teriakan temannya itu dengan baik,’’ katanya.

Iqbal sempat melihat korban dipanah, kemudian melihat kedua tangannya dipegang oleh dua orang KKB.  Sementara satunya menggorok leher korban.

‘’Saya tidak lihat langsung saat sudah di rumah sakit di Tanah Merah, tapi informasi bahwa anak panah itu masih tertancap di punggung kanan korban hanya dipatahkan saja, kemudian ada luka di leher, luka di kedua tangan dan sejumlah luka lain di tubuhnya,’’ katanya.

Igbal yang ikut datang mengantar jenazah korban, saat coba dimintai keterangan masih enggan berbicara. Terlihat di wajahnya rasa trauma yang mendalam.

MERAUKE– Riston Kamma (28) yang menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Tambang Emas Ilegal di Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Rabu (9/4) lalu. Usai jenasahnya berhasil dievakuasi dan dibawa ke Merauke, akhirnya disepakati untuk dipulangkan ke kampung halamannya di Kelurahan Talllunglipu, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/4).

Korban merupakan warga sipil dan bukan aparat yang menyamar seperti tudingan kelompok berteberangan selama ini. Jenazah almarhum tiba di Merauke dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel dengan perjalanan darat sekitar pukul 06.20 WIT. Saat tiba, mobil jenazah yang membawa peti jenazah korban tersebut langsung ke Cargo Bandara Mopah Merauke selanjutnya diberangkatkan dengan pesawat Lion Air.

Puluhan warga Toraja yang ada di Merauke yang berkumpul di bagian Cargo Bandara tersebut terharu saat peti jenazah diturunkan dari atas mobil jenazah. Luther Pongsibidang, paman dari korban yang datang mengantar jenazah dari Boven Digoel ke Merauke menjelaskan jika korban dibunuh oleh KKB pada Rabu (9/4) sekira pukul 05.00 WIT.

Saat itu, korban bersama dengan timnya yang berjumlah sekitar 5 orang sebelum kejadian naik dari kali ke atas untuk minum kopi. Namun mesin yang mereka gunakan saat itu belum dimatikan. Setelah minum kopi itu, korban turun ke bawah untuk mematikan mesin tersebut. Namun saat sedang di bawah, tiba-tiba salah satu teman korban bernama Iqbal melihat ada orang lain yang datang dengan membawa senjata tajam.

‘’Temannya bernama Iqbal saat itu berteriak kepada korban untuk segera lari, tapi mungkin karena mesin itu belum mati sehingga tidak mendengar teriakan temannya itu dengan baik,’’ katanya.

Iqbal sempat melihat korban dipanah, kemudian melihat kedua tangannya dipegang oleh dua orang KKB.  Sementara satunya menggorok leher korban.

‘’Saya tidak lihat langsung saat sudah di rumah sakit di Tanah Merah, tapi informasi bahwa anak panah itu masih tertancap di punggung kanan korban hanya dipatahkan saja, kemudian ada luka di leher, luka di kedua tangan dan sejumlah luka lain di tubuhnya,’’ katanya.

Igbal yang ikut datang mengantar jenazah korban, saat coba dimintai keterangan masih enggan berbicara. Terlihat di wajahnya rasa trauma yang mendalam.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|