GARUT, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kesaksian warga yang berada di lokasi menyebut mobil ambulans menjadi pemicu awal terjadinya insiden tragis saat pesta pernikahan Putri Karlina, Wakil Bupati Garut, dengan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, di Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025).
Tarjo (nama samaran), warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut, mengatakan kerumunan warga sudah sangat padat sejak pagi. Mereka datang untuk mengikuti pembagian makanan gratis dalam rangkaian pesta pernikahan tersebut.
“Wah penuh, ngeri itu,” kata Tarjo, Sabtu (19/7/2025).
Tarjo menyebut, pintu timur Pendopo Garut ditutup untuk kendaraan, sehingga pintu barat menjadi satu-satunya akses kendaraan masuk. Sayangnya, justru di pintu barat inilah warga berkerumun dalam jumlah besar. Saat situasi sudah sesak, tiga ambulans datang ke lokasi, namun satu di antaranya nekat menerobos kerumunan untuk masuk ke dalam pendopo.
“Jadi awalnya memang karena ambulans telat datang. Ada tiga ambulans datang dalam kondisi di lokasi sudah padat warga. Nah, dua ambulans putar balik karena enggak bisa masuk, tapi ada satu ambulans yang memaksa masuk menerobos (kerumunan),” ungkap Tarjo.
Ambulans yang memaksa masuk itulah, kata Tarjo, yang menyebabkan kerumunan mulai bergerak tak terkendali. Dalam kondisi saling dorong, sejumlah warga terjatuh dan terinjak-injak. Sebagian korban bahkan tersangkut di bawah pagar besi di gerbang barat pendopo.
Selain dua warga sipil, seorang anggota polisi, Bripka Cecep Saeful Bahri, juga meninggal dalam peristiwa ini. Menurut Tarjo, Cecep bukan tertimpa dalam kerumunan, melainkan jatuh setelah membantu evakuasi korban anak-anak yang terinjak.
“Dia setelah membantu mengevakuasi korban anak yang terinjak ke sisi, mungkin dia kelelahan, lalu jatuh,” katanya.
Kritik juga diarahkan pada petugas pengamanan. Menurut sejumlah saksi, personel kepolisian terlihat berada di sekitar kawasan alun-alun dan jalan-jalan utama, namun minim yang berjaga langsung di lokasi kerumunan.
“Kalau ada petugas mungkin bisa diatur, dan enggak desak-desakan. Yang datang dari Bogor, Cianjur, Bekasi, fans Kang Dedi. Orang udah kaya semut kemarin, padet,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, ketika warga mulai memadati pintu masuk Pendopo Garut. Momen pembagian makanan gratis berubah menjadi kepanikan massal karena kurangnya pengaturan lalu lintas manusia.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan langsung turun tangan menyikapi insiden ini. Ia menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya dua warga sipil dan satu anggota kepolisian.
“Ada dua masyarakat kita yang meninggal dunia dan satu anggota kami juga gugur dalam tugasnya saat membantu dan mengamankan masyarakat,” ujar Irjen Rudi kepada wartawan di Mapolres Garut, Jumat malam.
Rudi mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh untuk mengungkap penyebab pasti tragedi tersebut, termasuk kemungkinan adanya unsur kelalaian.
“Karena ada korban jiwa dan peristiwa ini menimbulkan gangguan, polisi tentu akan melakukan penyelidikan. Kami akan ungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak, dan siapa yang paling bertanggung jawab,” tegasnya.
Menurutnya, dari sisi prosedur, pengamanan telah dilakukan sesuai standar. Polres Garut disebut sudah menerima permintaan resmi dari Pemkab Garut untuk mengamankan kegiatan tersebut. Sebanyak 404 personel gabungan juga sudah dikerahkan dan ditempatkan di titik-titik strategis sejak pagi.
Namun saat ditanya soal potensi pelanggaran Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian, Irjen Rudi menegaskan pihaknya tetap akan memproses sesuai hukum.
“Nanti (akan diketahui) siapa yang paling bertanggung jawab pada peristiwa ini,” ujarnya.
Korban meninggal dalam insiden tersebut antara lain Vania Aprilia (8) warga Kelurahan Sukamentri, Dewi Jubaedah (61) warga Jakarta Utara, dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39) anggota Polres Garut.
Sebanyak 26 warga lainnya juga sempat tak sadarkan diri akibat sesak napas dan kepadatan kerumunan. [*] Berbagai sumber
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.