Solusi Efektif Pembelajaran di Tengah Kekayaan Budaya dan Tantangan Geografis

2 months ago 30

Mengintip Model Pembelajaran Berbasis Kontekstual Papua Karya Dosen FKIP Uncen

Universitas Cenderawasih (Uncen) sebagai universitas tertua yang lahir di Tanah Papua,  tidak hanya sebagai tempat menimba ilmu, tetapi harus mampu berkontribusi nyata dalam memecahkan permasalahan dan mengembangkan potensi Papua. Salah satunya lewat penelitian yang hasilnya dibukukan untuk kepentingan banyak orang.

Laporan: Agung Tri Handono_Jayapura

Dies Natalis ke-62  Universitas Cenderawasih (Uncen) ini yang jatuh 10 November 2024, puncaknya dirayakan pada Senin (11/11) pekan lalu. Dies Natalis ini mengangkat tema “Harmoni Sosial Budaya dan Ipteks Universitas Cendrawasih Menuju Badan Layanan Umum (BLU)”.    

  Makna besar dari tema tersebut, diharapkan dalam beberapa tahun ke depan Universitas Cenderawasih dapat menjadi pusat unggulan pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat di kawasan timur Indonesia.

   Dalam usia 62 tahun ini, Uncen telah memasuki fase baru sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU).  Rektor Uncen, Oscar Oswald Wambrauw berharap dengan status PTN-BLU, Civitas Akademika Uncen harus memperkuat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

   “Uncen memiliki tanggung jawab untuk menjawab kebutuhan serta aspirasi masyarakat Papua. Penelitian dan pengabdian harus lebih berfokus pada potensi-potensi lokal, isu lingkungan, budaya, serta pemberdayaan masyarakat.” ungkapnya saat puncak acara Dies Natalis Uncen di Auditorium Uncen, Senin (11/12).

   Oleh karena itu, para dosen Uncen diharapkan mempunyai inovasi yang dapat  memberikan kontribusi kepada masyarakat di Papua berdasarkan hasil penelitian yang dibukukan untuk kepentingan masyarakat banyak di Papua.

   Bukti nyata atas harapan Rektor Uncen Oscar Wambrauw ini, dijawab langsung dengan satu karya berupa buku yang ditulis dari para dosen FKIP Uncen yang dilaunching pada acara Dies Natalis Uncen. Yakni buku berjudul “Inovasi PBL dan PjBL (Berbasis Kontekstual Papua)”.

  Buku setebal 135 halaman ini ditulis oleh Dr. Indah Slamet Budiarti, MPd.(Kaprodi Pendidikan Fisika) berkolaborasi dengan Dr Yan Dirk Wabiser, MHum (Dekan FKIP Uncen) dan Dr Aleda Mawene, MPd. (Dosen di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Uncen).

   “Penulisan buku ini merupakan hasil dari perjalanan panjang dalam memahami dan mengaplikasikan model pembelajaran yang efektif, terutama dalam konteks pendidikan di Papua.” ungkap Dr. Indah Budiarti yang juga Sekretaris di Prodi Manajemen Pendidikan Dasar (MPDr) FKIP  Uncen ini.

Mengintip Model Pembelajaran Berbasis Kontekstual Papua Karya Dosen FKIP Uncen

Universitas Cenderawasih (Uncen) sebagai universitas tertua yang lahir di Tanah Papua,  tidak hanya sebagai tempat menimba ilmu, tetapi harus mampu berkontribusi nyata dalam memecahkan permasalahan dan mengembangkan potensi Papua. Salah satunya lewat penelitian yang hasilnya dibukukan untuk kepentingan banyak orang.

Laporan: Agung Tri Handono_Jayapura

Dies Natalis ke-62  Universitas Cenderawasih (Uncen) ini yang jatuh 10 November 2024, puncaknya dirayakan pada Senin (11/11) pekan lalu. Dies Natalis ini mengangkat tema “Harmoni Sosial Budaya dan Ipteks Universitas Cendrawasih Menuju Badan Layanan Umum (BLU)”.    

  Makna besar dari tema tersebut, diharapkan dalam beberapa tahun ke depan Universitas Cenderawasih dapat menjadi pusat unggulan pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan masyarakat di kawasan timur Indonesia.

   Dalam usia 62 tahun ini, Uncen telah memasuki fase baru sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU).  Rektor Uncen, Oscar Oswald Wambrauw berharap dengan status PTN-BLU, Civitas Akademika Uncen harus memperkuat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

   “Uncen memiliki tanggung jawab untuk menjawab kebutuhan serta aspirasi masyarakat Papua. Penelitian dan pengabdian harus lebih berfokus pada potensi-potensi lokal, isu lingkungan, budaya, serta pemberdayaan masyarakat.” ungkapnya saat puncak acara Dies Natalis Uncen di Auditorium Uncen, Senin (11/12).

   Oleh karena itu, para dosen Uncen diharapkan mempunyai inovasi yang dapat  memberikan kontribusi kepada masyarakat di Papua berdasarkan hasil penelitian yang dibukukan untuk kepentingan masyarakat banyak di Papua.

   Bukti nyata atas harapan Rektor Uncen Oscar Wambrauw ini, dijawab langsung dengan satu karya berupa buku yang ditulis dari para dosen FKIP Uncen yang dilaunching pada acara Dies Natalis Uncen. Yakni buku berjudul “Inovasi PBL dan PjBL (Berbasis Kontekstual Papua)”.

  Buku setebal 135 halaman ini ditulis oleh Dr. Indah Slamet Budiarti, MPd.(Kaprodi Pendidikan Fisika) berkolaborasi dengan Dr Yan Dirk Wabiser, MHum (Dekan FKIP Uncen) dan Dr Aleda Mawene, MPd. (Dosen di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Uncen).

   “Penulisan buku ini merupakan hasil dari perjalanan panjang dalam memahami dan mengaplikasikan model pembelajaran yang efektif, terutama dalam konteks pendidikan di Papua.” ungkap Dr. Indah Budiarti yang juga Sekretaris di Prodi Manajemen Pendidikan Dasar (MPDr) FKIP  Uncen ini.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|