Utang Luar Negeri RI Turun Jadi USD 424,4 Miliar Per Kuartal III-2025

20 hours ago 1

JAKARTA Pertumbuhan utang luar negeri (ULN) Indonesia melambat. Per Oktober 2025, utang luar negeri Indonesia tercatat USD 424,4 miliar, atau menurun dibandingkan dengan posisi ULN pada Juli 2025 sebesar USD 432,3 miliar. Bank Indonesia mencatat, secara tahunan, ULN Indonesia terkontraksi 0,6 persen (yoy) pada Kuartal III-2025, menurun dibandingkan triwulan II 2025 yang tumbuh sebesar 6,4 persen (yoy).

“Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pada ULN sektor swasta,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso, Senin (17/11). Sementara itu, BI juga mencatat bahwa ULN pemerintah tumbuh melambat.

Posisi ULN pemerintah pada Kuartal III-2025 tercatat sebesar USD 210,1 miliar atau secara tahunan tumbuh 2,9 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 10,0 persen (yoy) pada Kuartal II-2025. Menurutnya, perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh kontraksi pertumbuhan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

“Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ULN dikelola secara cermat, terukur, dan akuntabel, serta pemanfaatannya terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan program-program prioritas yang mendorong keberlanjutan dan penguatan perekonomian nasional,” jelasnya.

Selanjutnya, berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 23,1 persen dari total ULN Pemerintah. Lalu, Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 20,7 persen, Jasa Pendidikan 17,0 persen, Konstruksi 10,7 persen, Transportasi dan Pergudangan 8,2 persen, serta Jasa Keuangan dan Asuransi 7,5 persen.

Di sisi lain, posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.Meski begitu, ULN swasta menurun menjadi sebesar USD 191,3 miliar pada Kuartal III-2025, lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada Kuartal II-2025 sebesar USD 193,9 miliar.

JAKARTA Pertumbuhan utang luar negeri (ULN) Indonesia melambat. Per Oktober 2025, utang luar negeri Indonesia tercatat USD 424,4 miliar, atau menurun dibandingkan dengan posisi ULN pada Juli 2025 sebesar USD 432,3 miliar. Bank Indonesia mencatat, secara tahunan, ULN Indonesia terkontraksi 0,6 persen (yoy) pada Kuartal III-2025, menurun dibandingkan triwulan II 2025 yang tumbuh sebesar 6,4 persen (yoy).

“Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pada ULN sektor swasta,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso, Senin (17/11). Sementara itu, BI juga mencatat bahwa ULN pemerintah tumbuh melambat.

Posisi ULN pemerintah pada Kuartal III-2025 tercatat sebesar USD 210,1 miliar atau secara tahunan tumbuh 2,9 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 10,0 persen (yoy) pada Kuartal II-2025. Menurutnya, perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh kontraksi pertumbuhan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

“Sebagai salah satu instrumen pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ULN dikelola secara cermat, terukur, dan akuntabel, serta pemanfaatannya terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan program-program prioritas yang mendorong keberlanjutan dan penguatan perekonomian nasional,” jelasnya.

Selanjutnya, berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 23,1 persen dari total ULN Pemerintah. Lalu, Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 20,7 persen, Jasa Pendidikan 17,0 persen, Konstruksi 10,7 persen, Transportasi dan Pergudangan 8,2 persen, serta Jasa Keuangan dan Asuransi 7,5 persen.

Di sisi lain, posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.Meski begitu, ULN swasta menurun menjadi sebesar USD 191,3 miliar pada Kuartal III-2025, lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada Kuartal II-2025 sebesar USD 193,9 miliar.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|