Banyak Perempuan Tertular dari Pasangannya, Jika Tak Diobati Berdampak Serius

3 hours ago 2

Mencermati Penyebab dan Dampak Merebaknya Penyakit Sipilis

Perilaku buruk berhubungan seksual dengan gonta-ganti pasangan tanpa alat pengaman, telah memberikan dampak penyebaran infeksi menular seksual yang begitu masif, salah satunya penyakit sifilis. Ironisnya, kaum perempuan banyak jadi korban penularan penyakit ini.

Laporan: Elfira_Jayapura

Perempuan menjadi kaum paling rentan terkena penyakit menular seksual, salah satunya adalah sifilis. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua menyebut ada 1.532 kasus sifilis di Papua. Dari jumlah tersebut, 1.062 perempuan terinfeksi, sedang sisanya 470 adalah laki-laki.

Dari 1.062 perempuan yang terinfeksi raja singa sebutan lain untuk sifilis, rata-rata mereka adalah ibu rumah tangga. Bahkan dari 2.385 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kesehatan di layanan kesehatan tahun 2024, terdapat 175 ibu hamil terinfeksi sifilis di Kota Jayapura.

Bukan tanpa alasan kenapa perempuan paling banyak terinfeksi sifilis, ini lantaran ditularkan oleh pasangan mereka. Selain itu, perempuan paling banyak yang melakukan pemeriksaan kesehatan di layanan-layanan kesehatan.

Kepala Seksi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dan infeksi menular seksual (IMS) Dinkes Papua, dr Rindang Pribadi Marahaba menyebut perempuan paling dominan terinfeksi sifilis, lantaran mereka yang sering berkunjung ke Puskesmas atau layanan kesehatan lainnya untuk melakukan pemeriksaan.

Sedang untuk laki-laki, menurut dokter Rindang, cenderung takut dan ada yang cuek untuk melakukan pemeriksaan serupa. Atau merasa tidak sakit. Inilah salah satu alasan kenapa angkanya lebih dominan ke perempuan.

“Jika angka perempuan banyak yang terinfeksi sifilis, berarti laki-laki juga banyak. Sebab laki-laki banyak yang gonta-ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom, namun mereka ini enggan mendatangi layanan fasilitas kesehatan untuk melakukan skrining HIV atau IMS,” beber dr Rindang saat ditemui Cenderawasih Pos di ruangannya, Selasa (24/6).

Mencermati Penyebab dan Dampak Merebaknya Penyakit Sipilis

Perilaku buruk berhubungan seksual dengan gonta-ganti pasangan tanpa alat pengaman, telah memberikan dampak penyebaran infeksi menular seksual yang begitu masif, salah satunya penyakit sifilis. Ironisnya, kaum perempuan banyak jadi korban penularan penyakit ini.

Laporan: Elfira_Jayapura

Perempuan menjadi kaum paling rentan terkena penyakit menular seksual, salah satunya adalah sifilis. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua menyebut ada 1.532 kasus sifilis di Papua. Dari jumlah tersebut, 1.062 perempuan terinfeksi, sedang sisanya 470 adalah laki-laki.

Dari 1.062 perempuan yang terinfeksi raja singa sebutan lain untuk sifilis, rata-rata mereka adalah ibu rumah tangga. Bahkan dari 2.385 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kesehatan di layanan kesehatan tahun 2024, terdapat 175 ibu hamil terinfeksi sifilis di Kota Jayapura.

Bukan tanpa alasan kenapa perempuan paling banyak terinfeksi sifilis, ini lantaran ditularkan oleh pasangan mereka. Selain itu, perempuan paling banyak yang melakukan pemeriksaan kesehatan di layanan-layanan kesehatan.

Kepala Seksi Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dan infeksi menular seksual (IMS) Dinkes Papua, dr Rindang Pribadi Marahaba menyebut perempuan paling dominan terinfeksi sifilis, lantaran mereka yang sering berkunjung ke Puskesmas atau layanan kesehatan lainnya untuk melakukan pemeriksaan.

Sedang untuk laki-laki, menurut dokter Rindang, cenderung takut dan ada yang cuek untuk melakukan pemeriksaan serupa. Atau merasa tidak sakit. Inilah salah satu alasan kenapa angkanya lebih dominan ke perempuan.

“Jika angka perempuan banyak yang terinfeksi sifilis, berarti laki-laki juga banyak. Sebab laki-laki banyak yang gonta-ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom, namun mereka ini enggan mendatangi layanan fasilitas kesehatan untuk melakukan skrining HIV atau IMS,” beber dr Rindang saat ditemui Cenderawasih Pos di ruangannya, Selasa (24/6).

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|