DPR Minta Cak Imin Redam Pernyataan Tendensius soal Banjir Sumatera, Tidak Saling Menyalahkan

3 weeks ago 18
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar | Wikipedia

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Pernyataan Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yang meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia serta Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni melakukan tobat nasuha usai bencana banjir dan longsor di Sumatera, menuai tanggapan dari DPR RI.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Panggah Susanto, menilai sikap tersebut kurang bijak di tengah situasi darurat. Ia mengingatkan bahwa publik saat ini lebih membutuhkan percepatan penanganan bencana daripada pernyataan yang berpotensi memicu polemik di internal pemerintah.

“Ya, prinsipnya sangat tidak tepat mengeluarkan pernyataan seperti itu dalam kondisi bencana seperti ini, apalagi itu keluar dari seorang Muhaimin Iskandar yang juga berada di dalam pemerintahan menjabat sebagai Menko PM,” ujar Panggah, Selasa (2/12/2025).

Menurutnya, upaya saling menyalahkan antar kementerian tidak akan menyelesaikan persoalan banjir dan longsor yang berulang. Pemerintah harus hadir dengan strategi pencegahan yang menyeluruh dan mengakui bahwa bencana ini merupakan akumulasi persoalan tata kelola lingkungan sejak lama.

Ia menekankan bahwa masyarakat lebih memerlukan langkah nyata, bukan polemik antarpejabat.

“Tidak perlu saling lempar tangung jawab dan saling menyalahkan, yang terpenting kita harus dalam kesadaran hidup di wilayah rawan bencana…” tegasnya.

Panggah juga menyoroti faktor kerusakan hutan sebagai pemicu utama. Ia memberi contoh kondisi tutupan hutan di Jawa yang menurutnya kini tinggal separuh dari total 2,4 juta hektare lahan yang ada.

“Bencana banjir ini salah satunya akibat penggundulan hutan… ini akibat dari akumulasi permasalahan pada masa lalu yang tidak kunjung diselesaikan secara komprehensif dan menyeluruh,” jelasnya.

Politisi itu berharap bencana yang terus terjadi dapat menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengevaluasi dan memperbaiki arah pembangunan, terutama yang menyangkut tata kelola sumber daya alam dan keberlanjutan lingkungan.

“Harus dijadikan momentum kita semua untuk introspeksi dan evaluasi secara menyeluruh kebijakan pembangunan… untuk keberlangsungan hidup anak cucu kita ke depan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Cak Imin dalam sebuah acara di Bandung menyampaikan bahwa ia telah berkirim surat kepada Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, serta Menteri Lingkungan Hidup guna melakukan evaluasi besar-besaran terhadap kebijakan pengelolaan lingkungan.

“Hari ini saya berkirim surat ke Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, Menteri Lingkungan Hidup untuk bersama-sama evaluasi total seluruh kebijakan, policy dan langkah-langkah kita…” kata Cak Imin.

Ia kemudian menyinggung perlunya taubatan nasuha sebagai bentuk kesungguhan pemerintah.

“Bahasa NU-nya taubatan nasuha,” ujarnya.

Bahkan, ia menyebut bahwa berbagai bencana yang terjadi merupakan akibat kelalaian manusia.

“Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” ucapnya.

Di akhir pernyataannya, Cak Imin menyampaikan doa bagi warga yang terdampak bencana. “Semoga yang sedang mengalami musibah segera mendapatkan bantuan dan kesabaran selalu menyertai kita semua.” [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|