Masyarakat Diimbau Tetap Waspada Perubahan Cuaca

8 hours ago 4

JAYAPURA – Kota Jayapura memiliki pola hujan yang merata di sepanjang tahun, sehingga tidak heran curah hujan di kota tidak menentu. Seperti diketahui sejak awal hingga pertengahan April 2025, secara keseluruhan wilayah Papua masih cenderung diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

  Hal ini mengakibatkan sejumlah kejadian banjir di beberapa wilayah di Provinsi Papua, seperti di Kabupaten Kepulauan Yapen terus terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh dua faktor yakni atmosferik dan klimatologis yang saling mendukung, serta pola iklim khas wilayah utara Papua yang memang cenderung basah sepanjang tahun.

  “Secara klimatologis, Kota Jayapura memiliki pola hujan yang merata sepanjang tahun, berbeda dengan sebagian besar wilayah Indonesia yang memiliki musim hujan dan kemarau yang jelas,” kata Ezri Ronsumbre Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BMKG Wilayah V Jayapura dalam keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (22/4) kemarin.

    Ezri menjelaskan curah hujan di Jayapura tetap dipengaruhi oleh aktivitas angin monsun, khususnya monsun baratan, yang membawa massa udara lembap ke wilayah Indonesia dari arah barat.

  “Ketika monsun baratan aktif, curah hujan di wilayah ini meningkat secara signifikan dan bahkan bisa mencapai puncaknya. Saat ini, monsun memasuki peralihan dari angin monsun baratan ke monsun timuran yang mengakibatkan masuknya musim transisi/pancaroba,” tambahnya menjelaskan.

   Tak hanya itu kata Ezri aktivitas monsun baratan yang membawa massa udara lembap mulai melemah, sementara monsun timuran mulai muncul. Hal ini menimbulkan peningkatan kecepatan angin dan potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan puting beliung.

   Lanjut Ezri menjelaskan, selain faktor klimatologis, kondisi ini juga diperkuat oleh aktivitas atmosfer global, seperti Gelombang Low dan Kelvin, yang saat ini aktif di wilayah timur Indonesia. Selain itu juga adanya bibit siklon 97 S di perairan selatan Pulau Papua juga menyebabkan gangguan pola angin seperti daerah pertemuan maupun belokan angin di tengah hingga utara Papua.

  Fenomena-fenomena ini tambahnya dapat memperkuat pertumbuhan awan konvektif yang dapat memicu hujan sedang hingga ekstrem secara meluas. Kemudian, suhu muka laut yang hangat di perairan utara Papua turut menyediakan pasokan uap air yang melimpah di atmosfer.

  Adapun Prediksi cuaca untuk lima hari kedepan yakni, 22 – 28 April 2025 mendatang di Wilayah Papua, untuk, 22 – 23 April 2025, secara umum kondisi cuaca diwilayah Papua berawan, namun berpotensi hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kota/Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Waropen, Biak Numfor dan Kepulauan Yapen

  Kemudian pada, 24 – 25 April 2025, secara keseluruhan cerah berawan, namun berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat

   Melihat prediksi cuaca tersebut BMKG mengimbau agar masyarakat semakin peduli dan waspada terhadap perubahan kondisi cuaca siginifikan dan memperhatkan informasi cuaca dan iklim, khususnya mereka yang tinggal di kawasan rawan banjir, longsor, dan daerah pesisir.

“Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting sebagai langkah mitigasi awal untuk meminimalkan dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” tandasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Kota Jayapura memiliki pola hujan yang merata di sepanjang tahun, sehingga tidak heran curah hujan di kota tidak menentu. Seperti diketahui sejak awal hingga pertengahan April 2025, secara keseluruhan wilayah Papua masih cenderung diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

  Hal ini mengakibatkan sejumlah kejadian banjir di beberapa wilayah di Provinsi Papua, seperti di Kabupaten Kepulauan Yapen terus terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh dua faktor yakni atmosferik dan klimatologis yang saling mendukung, serta pola iklim khas wilayah utara Papua yang memang cenderung basah sepanjang tahun.

  “Secara klimatologis, Kota Jayapura memiliki pola hujan yang merata sepanjang tahun, berbeda dengan sebagian besar wilayah Indonesia yang memiliki musim hujan dan kemarau yang jelas,” kata Ezri Ronsumbre Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BMKG Wilayah V Jayapura dalam keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (22/4) kemarin.

    Ezri menjelaskan curah hujan di Jayapura tetap dipengaruhi oleh aktivitas angin monsun, khususnya monsun baratan, yang membawa massa udara lembap ke wilayah Indonesia dari arah barat.

  “Ketika monsun baratan aktif, curah hujan di wilayah ini meningkat secara signifikan dan bahkan bisa mencapai puncaknya. Saat ini, monsun memasuki peralihan dari angin monsun baratan ke monsun timuran yang mengakibatkan masuknya musim transisi/pancaroba,” tambahnya menjelaskan.

   Tak hanya itu kata Ezri aktivitas monsun baratan yang membawa massa udara lembap mulai melemah, sementara monsun timuran mulai muncul. Hal ini menimbulkan peningkatan kecepatan angin dan potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan puting beliung.

   Lanjut Ezri menjelaskan, selain faktor klimatologis, kondisi ini juga diperkuat oleh aktivitas atmosfer global, seperti Gelombang Low dan Kelvin, yang saat ini aktif di wilayah timur Indonesia. Selain itu juga adanya bibit siklon 97 S di perairan selatan Pulau Papua juga menyebabkan gangguan pola angin seperti daerah pertemuan maupun belokan angin di tengah hingga utara Papua.

  Fenomena-fenomena ini tambahnya dapat memperkuat pertumbuhan awan konvektif yang dapat memicu hujan sedang hingga ekstrem secara meluas. Kemudian, suhu muka laut yang hangat di perairan utara Papua turut menyediakan pasokan uap air yang melimpah di atmosfer.

  Adapun Prediksi cuaca untuk lima hari kedepan yakni, 22 – 28 April 2025 mendatang di Wilayah Papua, untuk, 22 – 23 April 2025, secara umum kondisi cuaca diwilayah Papua berawan, namun berpotensi hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kota/Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Waropen, Biak Numfor dan Kepulauan Yapen

  Kemudian pada, 24 – 25 April 2025, secara keseluruhan cerah berawan, namun berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat

   Melihat prediksi cuaca tersebut BMKG mengimbau agar masyarakat semakin peduli dan waspada terhadap perubahan kondisi cuaca siginifikan dan memperhatkan informasi cuaca dan iklim, khususnya mereka yang tinggal di kawasan rawan banjir, longsor, dan daerah pesisir.

“Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sangat penting sebagai langkah mitigasi awal untuk meminimalkan dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” tandasnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|