Wakapolres Sebut Awalnya Keributan Antar Pemuda yang Miras, dan Banyak Msyarakat yang Menonton
MIMIKA – Wakapolres Mimika, Kompol Hermanto membantah keributan antar kelompok pemuda di sekitaran wilayah Polsek Tembagapura, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, pada Minggu (13/4) lalu karena ada upaya perampasan senjata milik anggota kepolisian Polsek Tembagapura.
Kompol Hermanto menjelaskan, keributan di sekitaran Polsek Tembagapura ini bermula dari beberapa pemuda yang sedang dalam pengaruh alkohol sedang ribut atau cekcok.
Namun, karena banyak yang menonton akhirnya Polsek Tembagapura merespon ke lokasi. “Yang ribut kan beberapa orang tapi yang nonton banyak, akhirnya direspon Polsek, dan ada perlawanan sedikit dari yang mabuk tersebut,” ujar Kompol Hermanto saat ditemui wartawan di Kantor Sentra Pelayanan Polres Mimika pada Senin (14/4) kemarin.
Menurut Kompol Hermanto, keributan itu wajib direspon kepolisian karena sudah menganggu ketertiban umum. Selain itu, juga bertujuan untuk menghindari semakin meluasnya keributan tersebut.
Selain itu, Kompol Hermanto juga membantah terkait adanya informasi yang menyebutkan bahwa terdapat upaya perampasan senjata dari tangan anggota kepolisian.
“Tidak ada, jadi anggota merespon sambil membawa senjata, saat itu, ada perlawanan dari yang mabuk tersebut, sehingga reflek saja, karena sempat ada pelemparan batu juga, mungkin masyarakat mengira ada apa, atau (polisi-red) mau merespon dengan senjata api, padahal tidak, tidak ada upaya itu juga,” ungkapnya.
Akibat terjadi perlawanan tersebut, Kapolsek Tembagapura, Iptu Firman mengalami luka ringan pada bagian jari dan kepala.(mww/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Wakapolres Sebut Awalnya Keributan Antar Pemuda yang Miras, dan Banyak Msyarakat yang Menonton
MIMIKA – Wakapolres Mimika, Kompol Hermanto membantah keributan antar kelompok pemuda di sekitaran wilayah Polsek Tembagapura, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, pada Minggu (13/4) lalu karena ada upaya perampasan senjata milik anggota kepolisian Polsek Tembagapura.
Kompol Hermanto menjelaskan, keributan di sekitaran Polsek Tembagapura ini bermula dari beberapa pemuda yang sedang dalam pengaruh alkohol sedang ribut atau cekcok.
Namun, karena banyak yang menonton akhirnya Polsek Tembagapura merespon ke lokasi. “Yang ribut kan beberapa orang tapi yang nonton banyak, akhirnya direspon Polsek, dan ada perlawanan sedikit dari yang mabuk tersebut,” ujar Kompol Hermanto saat ditemui wartawan di Kantor Sentra Pelayanan Polres Mimika pada Senin (14/4) kemarin.
Menurut Kompol Hermanto, keributan itu wajib direspon kepolisian karena sudah menganggu ketertiban umum. Selain itu, juga bertujuan untuk menghindari semakin meluasnya keributan tersebut.
Selain itu, Kompol Hermanto juga membantah terkait adanya informasi yang menyebutkan bahwa terdapat upaya perampasan senjata dari tangan anggota kepolisian.
“Tidak ada, jadi anggota merespon sambil membawa senjata, saat itu, ada perlawanan dari yang mabuk tersebut, sehingga reflek saja, karena sempat ada pelemparan batu juga, mungkin masyarakat mengira ada apa, atau (polisi-red) mau merespon dengan senjata api, padahal tidak, tidak ada upaya itu juga,” ungkapnya.
Akibat terjadi perlawanan tersebut, Kapolsek Tembagapura, Iptu Firman mengalami luka ringan pada bagian jari dan kepala.(mww/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos