Progres Pembangunan Tol Sinaksak-Simpang Panei Capai 99,19 Persen

7 hours ago 3

SUMUTPOS.CO – Pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat (Kutepat) dengan total panjang 103,52 km terus dikebut. Dari enam ruas jalan tol ini, Seksi 1 hingga Seksi 3 serta sebagian seksi 4 yang menghubungkan Tebingtinggi-Dolok Merawan-Sinaksak sepanjang 90,63 km telah diopersikan. Kini menyisakan segmen Sinaksak-Simpang Panei sepanjang 13 km yang masih konstruksi.

Direktur Utama (Dirut) PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) Dindin Solakhuddin mengatakan, saat ini mereka tengah menyelesaikan pembangunan Seksi 4 Dolok Merawan-Pemantangsiantar segmen Sinaksak-Simpang Panei sepanjang 13 km. “Hingga Juli 2025, progress pembangunan.

Seksi 4 sudah mencapai 99,19 persen dan diharapkan ruas tol ini dapat dioperasikan secara fungsional pada momen Natal 2025 dan Tahun baru 2026,” kata Dindin dalam keterangan persnya, Jumat (18/7).

Dindin juga mengatakan, jika selesai semuanya, ruas tol Kutepat yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), akan memangkas waktu tempuh dari Medan menuju Danau Toba, dari semula enam jam menjadi hanya dua jam.

“Jalan tol ini tidak hanya meningkatkan efisiensi perjalanan, tetapi juga memperbesar peluang kunjungan wisatawan ke Danau Toba, baik domestik maupun mancanegara. Peningkatan jumlah wisatawan itu akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal, serta memberikan manfaat bagi sejumlah sektor seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), hotel, restoran, dan para pelaku industri kreatif,” ungkap Dindin.

Lebih lanjut, Dindin menambahkan sebagai danau vulkanik terbesar di dunia, pengembangan akses dan infrastruktur menuju Danau Toba tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan kelestarian lingkungan serta memperhatikan nilai ekologis dan budaya yang tinggi sehingga pengembangan kawasan wisata tetap ramah lingkungan serta melibatkan masyarakat lokal.

“Keterlibatan masyarakat setempat tidak hanya penting untuk menjaga identitas budaya di kawasan tersebut, tetapi juga untuk memastikan manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar,” pungkas Dindin.

Keberlanjutan pembangunan ruas tol Kutepat pada Seksi 4 Dolok Merawan-Pematangsiantar diharapkan mampu menjadi game changer dalam memudahkan distribusi logistik yang efisien dan pengembangan kawasan industri, serta di Sumatera Utara. General Manager Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark (UGG), Azizul Kholis mengatakan, pihaknya sangat mendukung keberlanjutan ruas tol yang akan memberikan dampak positif bagi Toba Caldera sebagai Geopark yang diakui oleh UNESCO, karena infrastruktur menjadi salah satu pilar utama untuk kemajuan pariwisata.

“Jika tidak didukung oleh pembangunan infrastruktur, para wisatawan akan kesulitan menuju kawasan pariwisata, khususnya Danau Toba,” ujar Azizul.

Azizul juga mengatakan, pengoperasian beberapa seksi di ruas jalan tol ini mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di seluruh kawasan Danau Toba, seperti yang telah dicapai Kabupaten Samosir.

“Hanya dalam waktu satu bulan, selama liburan Juni-Juli 2025, Kabupaten Samosir berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp887 juta. Maka dari itu, Percepatan pembangunan dan konektivitas tidak hanya mempercepat mobilitas, tetapi juga membawa dampak nyata terhadap ekonomi masyarakat yakni menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan UMKM, serta memperkuat ketahanan ekonomi lokal,” ujar Azizul Kholis.

SUMUTPOS.CO – Pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebingtinggi-Parapat (Kutepat) dengan total panjang 103,52 km terus dikebut. Dari enam ruas jalan tol ini, Seksi 1 hingga Seksi 3 serta sebagian seksi 4 yang menghubungkan Tebingtinggi-Dolok Merawan-Sinaksak sepanjang 90,63 km telah diopersikan. Kini menyisakan segmen Sinaksak-Simpang Panei sepanjang 13 km yang masih konstruksi.

Direktur Utama (Dirut) PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) Dindin Solakhuddin mengatakan, saat ini mereka tengah menyelesaikan pembangunan Seksi 4 Dolok Merawan-Pemantangsiantar segmen Sinaksak-Simpang Panei sepanjang 13 km. “Hingga Juli 2025, progress pembangunan.

Seksi 4 sudah mencapai 99,19 persen dan diharapkan ruas tol ini dapat dioperasikan secara fungsional pada momen Natal 2025 dan Tahun baru 2026,” kata Dindin dalam keterangan persnya, Jumat (18/7).

Dindin juga mengatakan, jika selesai semuanya, ruas tol Kutepat yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), akan memangkas waktu tempuh dari Medan menuju Danau Toba, dari semula enam jam menjadi hanya dua jam.

“Jalan tol ini tidak hanya meningkatkan efisiensi perjalanan, tetapi juga memperbesar peluang kunjungan wisatawan ke Danau Toba, baik domestik maupun mancanegara. Peningkatan jumlah wisatawan itu akan berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal, serta memberikan manfaat bagi sejumlah sektor seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), hotel, restoran, dan para pelaku industri kreatif,” ungkap Dindin.

Lebih lanjut, Dindin menambahkan sebagai danau vulkanik terbesar di dunia, pengembangan akses dan infrastruktur menuju Danau Toba tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan kelestarian lingkungan serta memperhatikan nilai ekologis dan budaya yang tinggi sehingga pengembangan kawasan wisata tetap ramah lingkungan serta melibatkan masyarakat lokal.

“Keterlibatan masyarakat setempat tidak hanya penting untuk menjaga identitas budaya di kawasan tersebut, tetapi juga untuk memastikan manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar,” pungkas Dindin.

Keberlanjutan pembangunan ruas tol Kutepat pada Seksi 4 Dolok Merawan-Pematangsiantar diharapkan mampu menjadi game changer dalam memudahkan distribusi logistik yang efisien dan pengembangan kawasan industri, serta di Sumatera Utara. General Manager Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark (UGG), Azizul Kholis mengatakan, pihaknya sangat mendukung keberlanjutan ruas tol yang akan memberikan dampak positif bagi Toba Caldera sebagai Geopark yang diakui oleh UNESCO, karena infrastruktur menjadi salah satu pilar utama untuk kemajuan pariwisata.

“Jika tidak didukung oleh pembangunan infrastruktur, para wisatawan akan kesulitan menuju kawasan pariwisata, khususnya Danau Toba,” ujar Azizul.

Azizul juga mengatakan, pengoperasian beberapa seksi di ruas jalan tol ini mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di seluruh kawasan Danau Toba, seperti yang telah dicapai Kabupaten Samosir.

“Hanya dalam waktu satu bulan, selama liburan Juni-Juli 2025, Kabupaten Samosir berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp887 juta. Maka dari itu, Percepatan pembangunan dan konektivitas tidak hanya mempercepat mobilitas, tetapi juga membawa dampak nyata terhadap ekonomi masyarakat yakni menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan UMKM, serta memperkuat ketahanan ekonomi lokal,” ujar Azizul Kholis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|