KARUBAGA-Umat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) se-Wilayah Toli 17 Klasis merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Gereja GIDI dengan ibadah syukur yang dipusatkan di Lapangan Merah Putih atau Lapangan Pemuda Karubaga, Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan, Rabu (12/2).
Perayaan ini menjadi momentum untuk terus memberitakan Injil, dengan harapan cahaya kebenaran Kristus semakin bertumbuh dalam kehidupan setiap umat manusia, baik di Tanah Papua maupun di seluruh Indonesia.
Acara diawali dengan pembacaan sejarah singkat berdirinya Gereja GIDI oleh Pdt. Yermias Wandik, S.Th, serta drama singkat tentang masuknya Injil ke Tolikara yang diperankan oleh pemuda-pemudi. Ibadah syukur sebagai acara puncak dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Badan Pekerja Pusat (BPP-GIDI), Pdt. Gandius Enembe, S.Th.
Dalam khotbahnya, Pdt. Gandius Enembe menegaskan bahwa semangat penginjilan tetap menyala hingga saat ini. “Api penginjilan belum padam. Semangat itu masih ada, dan Roh Kudus terus menyertai kita untuk memberitakan Injil hingga kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa tema nasional GIDI saat ini adalah “Penginjilan Belum Selesai”, dengan subtema “Gereja GIDI Mandiri”.
Menurutnya, Gereja GIDI telah melakukan penginjilan hingga ke tingkat global, sehingga kemandirian gereja menjadi hal yang sangat penting. “Kemandirian gereja harus kembali seperti Gereja mula-mula, dalam hal doa, dana, dan dukungan dari jemaat sendiri,” katanya.
Dalam rangka mendukung kemandirian gereja, sebelumnya telah dilaksanakan seminar sehari untuk membekali para pemimpin dan jemaat. “Kami sudah memberikan materi dalam seminar kemarin. Kemandirian gereja adalah sesuatu yang harus kita upayakan bersama,” tambahnya.
KARUBAGA-Umat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) se-Wilayah Toli 17 Klasis merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62 Gereja GIDI dengan ibadah syukur yang dipusatkan di Lapangan Merah Putih atau Lapangan Pemuda Karubaga, Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan, Rabu (12/2).
Perayaan ini menjadi momentum untuk terus memberitakan Injil, dengan harapan cahaya kebenaran Kristus semakin bertumbuh dalam kehidupan setiap umat manusia, baik di Tanah Papua maupun di seluruh Indonesia.
Acara diawali dengan pembacaan sejarah singkat berdirinya Gereja GIDI oleh Pdt. Yermias Wandik, S.Th, serta drama singkat tentang masuknya Injil ke Tolikara yang diperankan oleh pemuda-pemudi. Ibadah syukur sebagai acara puncak dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Badan Pekerja Pusat (BPP-GIDI), Pdt. Gandius Enembe, S.Th.
Dalam khotbahnya, Pdt. Gandius Enembe menegaskan bahwa semangat penginjilan tetap menyala hingga saat ini. “Api penginjilan belum padam. Semangat itu masih ada, dan Roh Kudus terus menyertai kita untuk memberitakan Injil hingga kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa tema nasional GIDI saat ini adalah “Penginjilan Belum Selesai”, dengan subtema “Gereja GIDI Mandiri”.
Menurutnya, Gereja GIDI telah melakukan penginjilan hingga ke tingkat global, sehingga kemandirian gereja menjadi hal yang sangat penting. “Kemandirian gereja harus kembali seperti Gereja mula-mula, dalam hal doa, dana, dan dukungan dari jemaat sendiri,” katanya.
Dalam rangka mendukung kemandirian gereja, sebelumnya telah dilaksanakan seminar sehari untuk membekali para pemimpin dan jemaat. “Kami sudah memberikan materi dalam seminar kemarin. Kemandirian gereja adalah sesuatu yang harus kita upayakan bersama,” tambahnya.