JAYAPURA-Satgas Pemulihan Kawasan Rawan Narkoba BNN Provinsi Papua yang terdiri dari BNN Papua dan aparat gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Bea Cukai, dan Imigrasi menggelar operasi besar-besaran di wilayah yang dikenal rawan peredaran narkotika, tepatnya di Kampung Argapura Vietnam, Distrik Jaya- pura Selatan, Kota Jayapura, Jumat (7/11).
Ratusan aparat berseragam lengkap, dilengkapi senjata laras panjang dan anjing pelacak dari Ditresnarkoba Polda Papua, menyisir satu per satu rumah warga di kawasan terse- but. Operasi terpadu ini dilakukan untuk menekan peredaran narkotika yang semakin mengkhawatirkan di wilayah pesisir itu.
Selain melakukan pemeriksaan rumah warga, petugas juga melaksanakan tes urin massal terhadap masyarakat setempat. Dari 50 sampel urin yang diperiksa, dua orang di antaranya dinyatakan positif menggunakan narkotika jenis ganja.
“Keduanya tidak ditahan, namun diwajibkan lapor dan akan menjalani program rehabili- tasi di BNN Papua,” ujar Kasman, Koordinator Satgas Pemulihan Kawasan Rawan Narkoba BNN Provinsi Papua.
Kasman menambahkan, sebelum operasi dilakukan pada Jumat pagi, tim BNN bersama aparat gabungan telah lebih dulu mengamankan seorang pelaku pengedar narkotika berinisial SM, warga negara Papua Nugini (PNG).
Pelaku ditangkap sekitar pukul 03.00 WIT di Kampung Vietnam dengan barang bukti 1,5 kilogram ganja kering siap edar. “Pelaku kini ditahan di Kantor BNN Papua untuk proses hukum lebih lanjut,” jelas Kasman.
Menurutnya, kegiatan terse but merupakan bagian dari upaya mitigasi dan pemetaan wilayah rawan narkoba di Pro vinsi Papua. Dimana berdasar kan hasil pemetaan BNN, Kam pung Argapura Vietnam termasuk dalam kategori zona merah peredaran narkotika.
“Selain berdasarkan hasil mitigasi, kami juga menerima laporan langsung dari warga yang menyebut kawasan ini rawan narkoba. Karena itu kami turun untuk melakukan penindakan sekaligus memberikan edukasi kepada masya rakat,” ujarny
Dari hasil operasi ini, BNN Papua akan melakukan evaluasi menyeluruh dan berencana meningkatkan kegiatan sosialisasi bahaya narkotika kepada masyarakat di wilayah rawan. “Kami akan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait agar ke depan kegiatan operasi dan patroli pemberantasan narkoba dapat dilakukan lebih rutin dan terarah,” terang Kasman.
Ia juga mengungkapkan bah wa selama operasi berlangsung, aparat sempat mengha dapi sejumlah kendala di lapangan. Selain adanya penolakan dari sebagian warga, sejumlah oknum juga diduga mencoba mengganggu jalannya operasi dengan meledak- kan bom ikan (dopis) di laut sebanyak dua kali.
“Terkait insiden itu, kami sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lain agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” tegas Kasman.
Meski sempat diwarnai penolakan, kedatangan BNN dan aparat gabungan justru disambut positif oleh Kepala Kelurahan Argapura, Emma Hamadi. Ia bahkan turut mendampingi tim saat memberikan sosialisasi bahaya narkoba kepada warga Kampung Vietnam.
“Kami mendukung penuh kegiatan ini. Kalau bukan ki- ta yang menolak masuknya narkotika ke wilayah Argapura, siapa lagi yang akan melindungi anak-anak kita,” tegas Emma.
Emma berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan, bukan hanya sekali dalam setahun. “Operasi seperti ini sangat penting untuk menekan peredaran narkoba di lingkungan kami. Harapan kami, kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara berkala agar masyarakat semakin sadar dan menjauhi narkoba,” pungkasnya. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos


















































