SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tanaman sirih merah (Piper Crocatum) semakin dikenal luas sebagai tanaman herbal serbaguna yang berkhasiat bagi kesehatan. Dalam beberapa literatur pengobatan tradisional, tanaman ini disebut memiliki kandungan senyawa aktif yang mampu membantu mengatasi berbagai keluhan kesehatan ringan hingga kronis.
Dalam buku “Tanaman Obat Keluarga: Khasiat dan Budidayanya” karya Dra. Dwi Rachmawati, M.Si (2018), sirih merah dijelaskan mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, serta eugenol—senyawa yang memiliki efek sebagai antioksidan, antibakteri, antijamur, dan antiinflamasi. Berkat kandungan itu, tanaman ini dipercaya dapat membantu meredakan gejala diabetes, hipertensi, radang, serta gangguan organ reproduksi seperti keputihan.
Selain manfaat yang telah terbukti secara ilmiah, masyarakat juga meyakini bahwa sirih merah memiliki potensi dalam membantu mengendalikan pertumbuhan sel kanker, termasuk kanker payudara.
Keyakinan ini sejalan dengan hasil penelitian yang tercantum dalam buku Sirih Merah: Khasiat dan Budidayanya karya Trubus (2007), yang menyebutkan bahwa ekstrak dari tanaman ini mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, alkaloid, dan saponin yang berperan sebagai antioksidan dan antikanker.
Senyawa-senyawa tersebut diyakini dapat membantu memperlambat proliferasi sel abnormal dan mendukung daya tahan tubuh. Meski demikian, para ahli tetap menganjurkan agar penggunaan tanaman itu sebagai terapi pendamping tetap dikonsultasikan dengan tenaga medis, terutama dalam kasus penyakit serius seperti kanker.
Cara Konsumsi yang Tepat
Dalam praktik sehari-hari, daun sirih merah biasanya dikonsumsi dengan cara direbus. Caranya, ambil 3 hingga 5 lembar daun yang telah dicuci bersih, lalu rebus dengan dua gelas air hingga menyusut menjadi satu gelas. Air rebusan ini bisa diminum dua kali sehari.
Alternatif lain adalah dengan mengeringkan daun sirih merah terlebih dahulu lalu menyeduhnya layaknya teh herbal. Dalam buku “Herbal untuk Pengobatan Tradisional Indonesia” oleh Prof. Dr. Hembing Wijayakusuma (2001), disebutkan bahwa konsumsi air rebusan daun sirih merah secara rutin dapat membantu menurunkan kadar gula darah serta memperkuat sistem imun.
Penanaman dan Perawatan yang Mudah
Tanaman sirih merah termasuk jenis yang mudah dibudidayakan. Dalam buku “Bertanam Sirih: Panduan Lengkap Budidaya Sirih Hijau dan Merah” oleh Taufik Hidayat (2014), dijelaskan bahwa sirih merah dapat diperbanyak melalui stek batang. Media tanam yang disarankan adalah campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar dalam perbandingan seimbang.
Tanaman ini menyukai lingkungan yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung secara berlebihan. Penyiraman cukup dilakukan sekali sehari atau dua kali saat musim kemarau. Pemupukan dapat dilakukan sebulan sekali menggunakan pupuk organik cair.
Cara perawatannya cukup dengan rajin menyiram dan dipangkas jika terlalu rimbun. Kalau daunnya menguning atau berlubang, bisa disemprot larutan bawang putih atau air tembakau sebagai pestisida alami.
Dengan segudang manfaat dan perawatan yang tidak rumit, sirih merah semakin populer sebagai tanaman obat keluarga. Selain bermanfaat bagi kesehatan, kehadirannya juga memperindah pekarangan rumah dengan bentuk daunnya yang lebar dan warna merah keunguan mengilap. Suhamdani
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.