Tantangan APBD Sehat di Biak Numfor Dibawah Komando Markus-Jimmy
Biak Numfor kini memasuki babak baru di bawah kepemimpinan Markus Oktovianus Mansnembra dan wakilnya, Jimmy Carter Kapisa. Dengan tagline kampanye mereka, “APBD Sehat,” keduanya berkomitmen untuk membawa perubahan dalam pengelolaan keuangan daerah. Namun, tantangan besar sudah menanti di depan mata yakni efisiensi dan rasionalisasi anggaran yang mencapai Rp 111 miliar.
Laporan Ismail-Biak Numfor
Dalam wawancara eksklusif, Bupati terpilih Markus Oktovianus Mansnembra juga didampingi Wakil BUpati Terpilih Jimmy Carter Rumabarar Kapisa, menegaskan bahwa konsep “APBD Sehat” bukan sekadar jargon politik, melainkan langkah nyata yang telah dipertimbangkan matang.
“Kami berdua sudah menelusuri kondisi APBD sejak sebelum terpilih. Kami menyadari pentingnya efisiensi dalam pengelolaan anggaran,” ujarnya, ditemui saat tiba di Biak, Sabtu (8/2).
Namun, tantangan kian berat dengan adanya kebijakan efisiensi dan rasionalisasi anggaran yang dikeluarkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto melalui Peraturan Menteri Keuangan. Dampak langsungnya bagi Biak Numfor adalah pemangkasan anggaran sebesar Rp111 miliar, yang tentu saja menjadi ujian berat bagi pemerintahan yang baru dilantik.
“APBD Biak Numfor 99% bersumber dari Dana Transfer Pusat. Dengan pemangkasan ini, kita harus mencari strategi untuk tetap menjalankan program yang telah direncanakan,” lanjut Markus.
Kendati dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Markus dan Jimmy tidak patah semangat. Mereka berkeyakinan bahwa setiap daerah memiliki strategi dan kebijakan dalam menyiasati efisiensi anggaran.
“Ini adalah kebijakan nasional yang harus kita jalankan. Namun, kami percaya bahwa ada cara untuk tetap memastikan program-program prioritas tetap berjalan,” kata Markus.
Salah satu program yang tetap akan menjadi perhatian adalah program makan bergizi gratis, yang juga merupakan bagian dari kebijakan nasional. Menurut Markus, efisiensi anggaran harus tetap sejalan dengan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Ketika pasangan Markus-Jimmy tiba di Biak, masyarakat menyambut dengan antusias, tetapi tanpa euforia yang berlebihan. Markus menegaskan bahwa masyarakat lebih menantikan kerja nyata dibandingkan perayaan yang meriah.
Tantangan APBD Sehat di Biak Numfor Dibawah Komando Markus-Jimmy
Biak Numfor kini memasuki babak baru di bawah kepemimpinan Markus Oktovianus Mansnembra dan wakilnya, Jimmy Carter Kapisa. Dengan tagline kampanye mereka, “APBD Sehat,” keduanya berkomitmen untuk membawa perubahan dalam pengelolaan keuangan daerah. Namun, tantangan besar sudah menanti di depan mata yakni efisiensi dan rasionalisasi anggaran yang mencapai Rp 111 miliar.
Laporan Ismail-Biak Numfor
Dalam wawancara eksklusif, Bupati terpilih Markus Oktovianus Mansnembra juga didampingi Wakil BUpati Terpilih Jimmy Carter Rumabarar Kapisa, menegaskan bahwa konsep “APBD Sehat” bukan sekadar jargon politik, melainkan langkah nyata yang telah dipertimbangkan matang.
“Kami berdua sudah menelusuri kondisi APBD sejak sebelum terpilih. Kami menyadari pentingnya efisiensi dalam pengelolaan anggaran,” ujarnya, ditemui saat tiba di Biak, Sabtu (8/2).
Namun, tantangan kian berat dengan adanya kebijakan efisiensi dan rasionalisasi anggaran yang dikeluarkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto melalui Peraturan Menteri Keuangan. Dampak langsungnya bagi Biak Numfor adalah pemangkasan anggaran sebesar Rp111 miliar, yang tentu saja menjadi ujian berat bagi pemerintahan yang baru dilantik.
“APBD Biak Numfor 99% bersumber dari Dana Transfer Pusat. Dengan pemangkasan ini, kita harus mencari strategi untuk tetap menjalankan program yang telah direncanakan,” lanjut Markus.
Kendati dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Markus dan Jimmy tidak patah semangat. Mereka berkeyakinan bahwa setiap daerah memiliki strategi dan kebijakan dalam menyiasati efisiensi anggaran.
“Ini adalah kebijakan nasional yang harus kita jalankan. Namun, kami percaya bahwa ada cara untuk tetap memastikan program-program prioritas tetap berjalan,” kata Markus.
Salah satu program yang tetap akan menjadi perhatian adalah program makan bergizi gratis, yang juga merupakan bagian dari kebijakan nasional. Menurut Markus, efisiensi anggaran harus tetap sejalan dengan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Ketika pasangan Markus-Jimmy tiba di Biak, masyarakat menyambut dengan antusias, tetapi tanpa euforia yang berlebihan. Markus menegaskan bahwa masyarakat lebih menantikan kerja nyata dibandingkan perayaan yang meriah.