UMKM Dairi Naik Kelas, 8 Produk Lokal Resmi Tembus Pasar Ritel Modern

10 hours ago 3

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Dairi mencatatkan pencapaian signifikan. Sebanyak delapan jenis produk unggulan daerah, mulai dari kopi hingga aneka camilan, resmi menembus pasar ritel modern melalui jaringan Indomaret.

​Peresmian masuknya produk lokal tersebut dilakukan di gerai Indomaret Jalan Sisingamangaraja, Sidikalang, pada Selasa (18/11/2025). Langkah ini dinilai sebagai momentum penting bagi pelaku usaha lokal untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing.

​Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi Surung Charles Bantjin mengapresiasi terobosan ini. Ia menegaskan, masuknya produk lokal ke toko modern membuktikan UMKM Dairi telah “naik kelas”.

​“Ini tidak mudah dan bukan hal yang gampang. Masuknya produk ini mendorong geliat ekonomi yang luar biasa bagi daerah,” ujar Charles di sela-sela acara peluncuran.

​Charles berharap, kemitraan ini dapat berkelanjutan dan diikuti oleh lebih banyak pelaku usaha lainnya. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan terbesar di pasar ritel adalah konsistensi dalam mengikuti selera pasar.

​“UMKM harus terus berbenah mengikuti selera konsumen. Pemerintah daerah sendiri terus bersinergi dengan pihak perbankan untuk memberi kemudahan fasilitas permodalan, mengingat ada lebih dari 4.000 pelaku UMKM makanan di daerah ini,” tambahnya.

Buah dari Dairi Camp Preneur

​Ketua DPC Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Dairi Richard Eddy M Lingga menjelaskan, keberhasilan ini merupakan buah dari program Dairi Camp Preneur 2025. Program tersebut fokus pada peningkatan kapasitas UMKM di bawah bimbingan mentor profesional.

​“Kini pelaku usaha mampu bertransformasi, mulai dari peningkatan kualitas produk, penguatan manajemen, hingga kesiapan memasuki rantai pasok ritel modern. Peresmian ‘Pojok UMKM’ di toko retail modern merupakan komitmen Aprindo memperluas akses pasar bagi pelaku usaha. Sebagai putra daerah, kami berkomitmen melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Richard.

​Komitmen tersebut diperkuat oleh pernyataan Wakil Ketua Umum DPP Aprindo, John Ferry. Ia memastikan pihaknya memberikan insentif khusus bagi produk UMKM yang masuk ke gerai ritel anggota Aprindo.

​“Khusus UMKM, perusahaan tidak mengenakan listing fee (biaya pendaftaran produk). Disediakan ‘pojok UMKM’ di gerai. Pembayaran pun dipercepat, paling lama 15 hari. Langkah awal dipasarkan di gerai lokal, kemudian berkembang ke Sumatera Utara hingga nasional sesuai permintaan,” jelas John.

Dukungan Pemerintah Pusat dan Ritel

​Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan, Septo Seopriyatno, menyatakan pemerintah membuka ruang seluas-luasnya bagi pengembangan UMKM, termasuk peluang ekspor.

​“Pemerintah punya 13 atase di luar negeri yang siap membantu. Untuk menembus ritel domestik, kita akan laksanakan kurasi dua kali setahun agar makin banyak komoditas lokal tersaji,” kata Septo.

​Sementara itu, Branch Manager Indomaret Medan, Yonanta Kusuma, menegaskan dukungan penuh perusahaannya terhadap ekonomi kerakyatan. “Indomaret sangat mendukung sinergi dengan UMKM. Kami berharap para pelaku usaha dapat menjaga konsistensi kualitas dan ketersediaan produk agar jenis produk yang dijual bisa terus bertambah,” ujar Yonanta.

​Bagi para pelaku usaha, kesempatan ini menjadi angin segar. Nurcahaya Dachi, salah satu pelaku UMKM yang produknya lolos kurasi, tak dapat menyembunyikan rasa bangganya. ​“Saya sangat senang. Produk saya akhirnya bisa dipasarkan dan bersanding dengan produk pabrikan di toko modern,” ungkap Dachi didampingi rekannya, Vinsen Sianturi. (rud/adz)

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Dairi mencatatkan pencapaian signifikan. Sebanyak delapan jenis produk unggulan daerah, mulai dari kopi hingga aneka camilan, resmi menembus pasar ritel modern melalui jaringan Indomaret.

​Peresmian masuknya produk lokal tersebut dilakukan di gerai Indomaret Jalan Sisingamangaraja, Sidikalang, pada Selasa (18/11/2025). Langkah ini dinilai sebagai momentum penting bagi pelaku usaha lokal untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing.

​Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi Surung Charles Bantjin mengapresiasi terobosan ini. Ia menegaskan, masuknya produk lokal ke toko modern membuktikan UMKM Dairi telah “naik kelas”.

​“Ini tidak mudah dan bukan hal yang gampang. Masuknya produk ini mendorong geliat ekonomi yang luar biasa bagi daerah,” ujar Charles di sela-sela acara peluncuran.

​Charles berharap, kemitraan ini dapat berkelanjutan dan diikuti oleh lebih banyak pelaku usaha lainnya. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan terbesar di pasar ritel adalah konsistensi dalam mengikuti selera pasar.

​“UMKM harus terus berbenah mengikuti selera konsumen. Pemerintah daerah sendiri terus bersinergi dengan pihak perbankan untuk memberi kemudahan fasilitas permodalan, mengingat ada lebih dari 4.000 pelaku UMKM makanan di daerah ini,” tambahnya.

Buah dari Dairi Camp Preneur

​Ketua DPC Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Dairi Richard Eddy M Lingga menjelaskan, keberhasilan ini merupakan buah dari program Dairi Camp Preneur 2025. Program tersebut fokus pada peningkatan kapasitas UMKM di bawah bimbingan mentor profesional.

​“Kini pelaku usaha mampu bertransformasi, mulai dari peningkatan kualitas produk, penguatan manajemen, hingga kesiapan memasuki rantai pasok ritel modern. Peresmian ‘Pojok UMKM’ di toko retail modern merupakan komitmen Aprindo memperluas akses pasar bagi pelaku usaha. Sebagai putra daerah, kami berkomitmen melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Richard.

​Komitmen tersebut diperkuat oleh pernyataan Wakil Ketua Umum DPP Aprindo, John Ferry. Ia memastikan pihaknya memberikan insentif khusus bagi produk UMKM yang masuk ke gerai ritel anggota Aprindo.

​“Khusus UMKM, perusahaan tidak mengenakan listing fee (biaya pendaftaran produk). Disediakan ‘pojok UMKM’ di gerai. Pembayaran pun dipercepat, paling lama 15 hari. Langkah awal dipasarkan di gerai lokal, kemudian berkembang ke Sumatera Utara hingga nasional sesuai permintaan,” jelas John.

Dukungan Pemerintah Pusat dan Ritel

​Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan, Septo Seopriyatno, menyatakan pemerintah membuka ruang seluas-luasnya bagi pengembangan UMKM, termasuk peluang ekspor.

​“Pemerintah punya 13 atase di luar negeri yang siap membantu. Untuk menembus ritel domestik, kita akan laksanakan kurasi dua kali setahun agar makin banyak komoditas lokal tersaji,” kata Septo.

​Sementara itu, Branch Manager Indomaret Medan, Yonanta Kusuma, menegaskan dukungan penuh perusahaannya terhadap ekonomi kerakyatan. “Indomaret sangat mendukung sinergi dengan UMKM. Kami berharap para pelaku usaha dapat menjaga konsistensi kualitas dan ketersediaan produk agar jenis produk yang dijual bisa terus bertambah,” ujar Yonanta.

​Bagi para pelaku usaha, kesempatan ini menjadi angin segar. Nurcahaya Dachi, salah satu pelaku UMKM yang produknya lolos kurasi, tak dapat menyembunyikan rasa bangganya. ​“Saya sangat senang. Produk saya akhirnya bisa dipasarkan dan bersanding dengan produk pabrikan di toko modern,” ungkap Dachi didampingi rekannya, Vinsen Sianturi. (rud/adz)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|