Viral Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa UNS Modus Game ‘Truth or Dare’ , Satgas PPKS Turun Tangan

3 weeks ago 17
Tangkapan layar akun instagram kentingansantuy.

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dugaan kasus kekerasan seksual yang melibatkan sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) menjadi viral di media sosial. Kasus ini mencuat dengan modus permainan Truth or Dare (ToD) yang diduga berujung pada tindakan pelecehan seksual.

Kronologi dugaan kekerasan seksual tersebut dibagikan secara detail oleh akun Instagram @kentingansantuy. Kasus ini kini telah ditangani oleh Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UNS setelah laporan masuk pada Senin (01/12/2025) lalu.

Dalam akun instagram @kentingansantuy dibagikan kronologi kejadian dugaan kasus kekerasan seksual antar mahasiswa tersebut.

Kronologi cerita diawali dari korban yang berada di kos temannya untuk mengerjakan tugas bersama dua orang lainnya. Namun karena teman korban enggan diajak mengerjakan di luar, ia bersama temannya tetap mengerjakan tugas di kos.

“Pada malam hari yang sama, anak-anak dari acara voli teknik kimia yang baru selesai bertanding malam itu datang ke kos tersebut yang merupakan tempat yang sama. Di mana korban dan teman- temannya sedang kumpul,” tulis akun instgram @kentingansantuy tersebut.

Namun karena sudah terlalu lama dan merasa tidak nyaman mengerjakan skripsi. Mereka kemudian memutuskan untuk bermain game. Ia mengatakan permainan tersebut dilakukan dalam kondisi sadar.

“Dikarenakan sudah terlalu ramai dan sudah tidak nyaman untuk mengerjakan skripsi. Mereka memutuskan bermain game agar suasana tidak terlalu membosankan. Hal ini juga dilakukan tanpa alkohol maupun obat2-an terlarang. Game yang dipilih adalah Truth or Dare (ToD), sebuah permainan biasa. Namun tanpa alasan yang jelas, dan tanpa diketahui korban sebelumnya, arah permainan ToD malah berubah menjadi “dare” yang bernuansa seksual dan mesum,” lanjutnya.

Dalam cerita tersebut, korban sudah menolak berkali-kali untuk bermain game tersebut. Tapi para pelaku tetap memaksa dan dibuat kalah terus.

“Karena game undercover ini dimainkan secara tim, korban yang merupakan perempuan sendiri diantara para pelaku, sering dijatuhkan dan dibuat selalu kalah. Setiap kali kalah, “dare” yang diberikan selalu semakin tidak pantas dan semakin mengarah ke pelecehan. Sampai akhirnya korban dipaksa untuk membuka baju oleh para pelaku yang secara sadar tanpa pengaruh alkohol maupun obat-obat terlarang,”

“Tangan dan kaki korban dipegang erat, mulut korban ditutup, dan mereka memaksa korban mengikuti “dare” tersebut sambil terus berusaha membuka. Yang lebih menyakitkan, mereka bahkan melontarkan beberapa kata verbal yang menyinggung dengan dalih “bercanda” dan “sportivitas” permainan untuk mengikuti hukuman. Dengan seluruh tenaga yang dipunyai, korban berusaha melawan dengan teriak meskipun mulutnya di tutup, dengan berusaha menjambak, menggigit, mencakar, dan berontak untuk melepaskan diri dari para pelaku.

Namun dalam slide selanjutnya berisi permohonan maaf mahasiswa yang melakukan dugaan pelecehan seksual tersebut.

Sementara itu Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UNS, Ismi Dwi Astuti saat dikonfirmasi mengutarakan bahwa kasus tersebut sudah dilaporkan ke satgas sejak Senin, (01/12) lalu.

“Kasusnya sudah dilaporkan ke Satgas 1 Desember dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan,” ungkapnya.

Ismi mengatakan bahwa pihaknya tidak menetapkan jumlah tersangka yang diperiksa. Namun dipastikan Satgas telah meminta keterangan kepada pelapor, terduga korban, saksi serta terlapor.

“Kami tidak menetapkan jumlahnya. Mengacu pada regulasi, yang akan dimintai keterangan adalah pelapor, terduga korban, para saksi dan terlapor,” sambungnya.

Ditanya soal berapa jumlah pelapor Ismi enggan menjawab.

“Pelapor tidak selalu korban. Kami belum bisa menyampaikannya disini,” pungkasnya. Ando

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|