2 hours ago
1
Penyerahan seragam sekolah gratis di Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabar gembira datang bagi para orang tua di Wonogiri. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) berencana memperluas program seragam sekolah gratis hingga ke jenjang PAUD dan TK.
Program ini diproyeksikan mulai berjalan pada tahun 2026, seiring dengan diberlakukannya kebijakan wajib belajar 13 tahun dari pemerintah pusat.
Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, menjelaskan perluasan program ini menjadi bagian dari penyesuaian kewenangan pendidikan dasar yang kini ditangani oleh pemerintah kabupaten.
“Harapannya, program ini bisa meringankan beban orang tua, terutama yang anaknya baru masuk sekolah,” ujar Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, Senin (22/4/2025).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan alias Kadisdikbud Wonogiri Sriyanto, menyebut rencana pemberian seragam gratis untuk siswa PAUD dan TK telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan sedang disiapkan agar bisa diusulkan ke APBD 2026.
Langkah ini menjadi jawaban atas kebijakan wajib belajar 13 tahun, yang tidak hanya meliputi SD hingga SMA, tapi juga mencakup jenjang pendidikan anak usia dini.
“Dengan kebijakan baru ini, PAUD dan TK akan menjadi bagian dari wajib belajar. Artinya, nantinya ijazah PAUD bisa digunakan sebagai syarat masuk SD,” jelas Kadisdikbud Wonogiri Sriyanto.
Meski jumlah penerima seragam gratis untuk PAUD dan TK belum ditentukan, program seragam gratis untuk SD dan SMP sederajat masih terus berjalan tahun ini.
Data dari Disdikbud Wonogiri menunjukkan jenjang SD sederajat, tersedia anggaran sebesar Rp4 miliar untuk 8.269 siswa. Sedangkan jenjang SMP sederajat, dialokasikan Rp5,7 miliar bagi 10.585 siswa.
Kadisdikbud Wonogiri Sriyanto menambahkan, data ini masih berupa proyeksi awal dan bisa berubah menyesuaikan fluktuasi harga seragam serta jumlah siswa baru pada tahun berjalan.
“Tahun ini fokusnya tetap di SD dan SMP. Tapi untuk PAUD dan TK, persiapan sedang kami matangkan agar tahun depan bisa mulai direalisasikan,” pungkasnya. Aris Arianto
