Presiden Prabowo Ungkapkan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Paus Fransiskus

4 hours ago 3
Presiden Joko Widodo (kanan) memperkenalkan Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih untuk masa bakti 2024-2029 Prabowo Subianto kepada Pemimpin Takhta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus sebelum upacara penyambutan di Istana Merdeka, Jakarta, 4 September 2024  | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025) pagi. Prabowo juga  mengenang Paus sebagai sosok pemimpin rohani yang penuh kasih dan menjadi panutan bagi dunia.

Hal itu diungkapkan oleh Prabowo Subianto melalui akun Instagram resminya.  Ia menyebut, dunia kehilangan pemimpin rohani yang menjadi simbol komitmen terhadap perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan lintas iman.

Dalam unggahannya, Prabowo menampilkan dua foto saat ia bersalaman dengan Paus Fransiskus ketika Sri Paus berkunjung ke Jakarta tahun lalu.

“Kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Jakarta tahun lalu telah memberikan kesan yang mendalam tidak hanya di kalangan umat Katolik, namun di hati seluruh rakyat Indonesia,” tulis Prabowo.

Ia menambahkan, pesan-pesan Paus Fransiskus tentang kesederhanaan, pluralisme, keberpihakan kepada kaum miskin, dan kepedulian terhadap sesama akan terus menjadi teladan bagi semua.

“Selamat jalan Sri Paus, pesanmu untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika akan selalu membekas di hati,” ujarnya.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia berlangsung pada 3 hingga 6 September 2024, sebagai bagian dari perjalanan apostoliknya di Asia. Dalam kunjungan bersejarah tersebut, Sri Paus bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, mengunjungi Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal, serta memimpin Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

Dalam homili di GBK pada 5 September 2024, Paus Fransiskus menyampaikan pesan penuh harapan bagi bangsa Indonesia. “Janganlah lelah berlayar dan menebarkan jalamu, janganlah lelah bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban perdamaian. Beranilah selalu untuk mengimpikan persaudaraan,” serunya disambut puluhan ribu umat yang hadir.

Ia juga mengapresiasi keramahan dan kebaikan hati masyarakat Indonesia. Menurutnya, senyum tulus yang menjadi ciri khas rakyat Indonesia dapat menjadi kekuatan dalam membangun persatuan dan harapan bagi dunia.

Selama kunjungan di Istana Merdeka, Sri Paus menuliskan pesan dalam bahasa Italia yang penuh makna spiritual di atas kertas putih berhiaskan tinta emas. Dalam doa tersebut, Paus Fransiskus berharap agar masyarakat Indonesia terus bertumbuh dalam iman, kasih sayang, dan persaudaraan lintas budaya serta agama.

Paus Fransiskus, atau Jorge Mario Bergoglio, wafat pada usia 88 tahun di kediamannya, Casa Santa Marta, Vatikan, pada Senin (21/4/2025), pukul 07.35 waktu setempat. Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, secara resmi mengumumkan wafatnya sang Paus.

Sebelum wafat, Paus sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli sejak 14 Februari 2025 akibat bronkitis yang kemudian berkembang menjadi pneumonia bilateral. Setelah dirawat selama lebih dari sebulan, ia pulang ke Vatikan untuk masa pemulihan, namun kondisinya terus menurun.

Pesan terakhirnya disampaikan dalam peringatan Paskah sehari sebelum wafat, yang dibacakan ajudan karena kondisi fisiknya yang melemah. Dalam pesan tersebut, Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata di Gaza, pembebasan para sandera, dan bantuan kemanusiaan bagi rakyat yang terdampak konflik.

“Saya menyampaikan kedekatan saya dengan penderitaan rakyat Israel dan Palestina. Hentikan peperangan, bebaskan sandera, dan bantu rakyat yang kelaparan demi masa depan yang damai,” ujarnya.

Kepergian Paus Fransiskus menandai berakhirnya satu bab penting dalam sejarah Gereja Katolik dan dunia. Ia dikenang sebagai Paus yang merangkul dunia, menjembatani perbedaan, dan menghidupkan semangat kemanusiaan universal.

www.tempo.co

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|