MERAUKE-Pemuda dan Mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Merauke menggelar aksi demo ke Kantor MRP Papua Selatan di Jalan Raya Mandala dan Kantor Gubernur Papua Selatan, Merauke, Senin (3/11).
Aksi demo yang dilakukan aliansi Pemuda dan Mahasiswa ini terkait dengan pembakaran mahkota burung Cenderawasih oleh BBKSDA Provinsi Papua serta masalah minuman keras yang selama ini sudah ini dinilai banyak orang Papua yang mati akibat minuman keras tersebut.
Aksi demo damai ini diawali dari Lingkaran Brawijaya (Libra) Merauke menuju kantor MRP dengan longmarch. Sampai di Kantor MRP, para pemuda dan mahasiswa yang berjumlah seratusan orang itu diterima Ketua MRP Papua Selatan Damianus Katayu.
Selanjutnya, para pemuda mahasiswa itu menyampaikan orasi. Setelah menyampaikan aspirasinya,mereka meminta Ketua MRP Papua Selatan untuk ikut longmarch menuju Kantor Gubernur Papua. Namun Ketua MRP Damianus Katayu menolak untuk ikut dalam aksi itu,. Longmarch menuju Kantor gubernur dengan alasan bahwa MRP Papua Selatan merupakan bagian dari pemerintah.
‘’Tidak mungkin MRP yang merupakan bagian dari pemerintah mendemo pemerintah. Itu tidak etis,’’ kata Damianus Katayu.
Saat para pemuda dan mahasiswa itu sedang balik kanan menuju Kantor Gubernur, tiba-tiba kaca pintu Kantor MRP Papua Selatan berguguran akibat diketapel dengan menggunakan batu. Namun tidak ada yang melihat siapa yang melempar batu dengan menggunakan ketapel itu.
Namun begitu, Damianus Katayu mengatakan, nantinya pihaknya akan mengundang pemerintah karena sesuai dengan amanat UU Otsus, pihaknya memiliki kewenangan untuk memanggil pemerintah sesuai dengan aspirasi yang disampaikan oleh pemerintah.
Soal pembakaran Mahkota Burung Cenderawasih oleh BBKSDA Papua, Damianus Katayu mengaku pihak MRP Papua Selatan akan meminta Kementrian Kehutanan untuk mencopot Kepala BBKSDA Papua dari jabatannya tersebut.
MERAUKE-Pemuda dan Mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kabupaten Merauke menggelar aksi demo ke Kantor MRP Papua Selatan di Jalan Raya Mandala dan Kantor Gubernur Papua Selatan, Merauke, Senin (3/11).
Aksi demo yang dilakukan aliansi Pemuda dan Mahasiswa ini terkait dengan pembakaran mahkota burung Cenderawasih oleh BBKSDA Provinsi Papua serta masalah minuman keras yang selama ini sudah ini dinilai banyak orang Papua yang mati akibat minuman keras tersebut.
Aksi demo damai ini diawali dari Lingkaran Brawijaya (Libra) Merauke menuju kantor MRP dengan longmarch. Sampai di Kantor MRP, para pemuda dan mahasiswa yang berjumlah seratusan orang itu diterima Ketua MRP Papua Selatan Damianus Katayu.
Selanjutnya, para pemuda mahasiswa itu menyampaikan orasi. Setelah menyampaikan aspirasinya,mereka meminta Ketua MRP Papua Selatan untuk ikut longmarch menuju Kantor Gubernur Papua. Namun Ketua MRP Damianus Katayu menolak untuk ikut dalam aksi itu,. Longmarch menuju Kantor gubernur dengan alasan bahwa MRP Papua Selatan merupakan bagian dari pemerintah.
‘’Tidak mungkin MRP yang merupakan bagian dari pemerintah mendemo pemerintah. Itu tidak etis,’’ kata Damianus Katayu.
Saat para pemuda dan mahasiswa itu sedang balik kanan menuju Kantor Gubernur, tiba-tiba kaca pintu Kantor MRP Papua Selatan berguguran akibat diketapel dengan menggunakan batu. Namun tidak ada yang melihat siapa yang melempar batu dengan menggunakan ketapel itu.
Namun begitu, Damianus Katayu mengatakan, nantinya pihaknya akan mengundang pemerintah karena sesuai dengan amanat UU Otsus, pihaknya memiliki kewenangan untuk memanggil pemerintah sesuai dengan aspirasi yang disampaikan oleh pemerintah.
Soal pembakaran Mahkota Burung Cenderawasih oleh BBKSDA Papua, Damianus Katayu mengaku pihak MRP Papua Selatan akan meminta Kementrian Kehutanan untuk mencopot Kepala BBKSDA Papua dari jabatannya tersebut.


















































