FT UNS Perkuat Kolaborasi Global, Dorong Riset Deep Tech Lewat Simposium MIT REAP

5 hours ago 4
Symposium on Regional Entrepreneurship Acceleration Program (REAP) yang digelar oleh Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (FT UNS) Surakarta pada Rabu (21/5/2025) di Ruang Multimedia Gedung 4 FT UNS | Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (FT UNS) Surakarta terus menegaskan komitmennya sebagai pusat riset yang berdampak dan berorientasi pada kebutuhan industri. Komitmen itu tercermin dalam penyelenggaraan Symposium on Regional Entrepreneurship Acceleration Program (REAP) yang digelar pada Rabu (21/5/2025) di Ruang Multimedia Gedung 4 FT UNS.

Simposium itu  menjadi langkah konkret FT UNS dalam membangun jejaring riset global dan memperluas kolaborasi internasional, khususnya dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) melalui program MIT REAP yang kini hadir di Indonesia.

Dijelaskan melalui rilis ke Joglosemarnews, MIT REAP merupakan program yang diinisiasi oleh MIT Sloan School of Management dan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dengan membangun ekosistem kewirausahaan berbasis inovasi dan teknologi mendalam atau deep tech.

FT UNS, melalui simposium tersebut menegaskan keseriusannya dalam mendorong riset-riset unggulan agar lebih aplikatif, relevan dengan kebutuhan industri, dan berkontribusi langsung bagi pembangunan ekonomi daerah. Tema besar yang diusung dalam kegiatan ini yaitu “Provide Opportunities for Communities Around the World to Engage with MIT in an Evidence-based, Practical Approach to Strengthening Innovation-Driven Entrepreneurial (IDE) Ecosystems”, yang sejalan dengan arah kebijakan riset terapan UNS dalam beberapa tahun terakhir.

Kehadiran tiga narasumber utama dalam forum itu menjadi daya tarik tersendiri. Mereka adalah Subakat Hadi, pendiri dan pemilik Wardah Cosmetics; Salman Subakat, Champion Program MIT REAP Indonesia; dan Marina Kusumawardhani, selaku Project Manager MIT REAP Indonesia. Ketiganya berbagi pengalaman serta pandangan strategis mengenai bagaimana inovasi dan riset dapat dimanfaatkan untuk membangun ekosistem kewirausahaan berbasis teknologi, dan bagaimana pentingnya kemitraan antara perguruan tinggi, dunia usaha, serta jejaring internasional dalam menciptakan dampak nyata.

Menariknya, simposium tersebut  juga menjadi panggung penting bagi para peneliti FT UNS untuk menunjukkan kerja-kerja riset mereka yang tengah dikembangkan bersama mitra industri.

Enam peneliti tampil mempresentasikan hasil dan rencana riset unggulan mereka yang berfokus pada teknologi masa depan dan pemanfaatan langsung dalam sektor industri. Topik-topik yang dibahas meliputi pengembangan baterai berperforma tinggi berbasis graphene dan sodium-ion, sistem pertukaran baterai untuk kendaraan listrik, teknologi rekayasa biomedis seperti cetak 3D implan ortopedi, exoskeleton tangan untuk rehabilitasi pasien stroke, teknologi pengelasan modern dengan sistem kecerdasan buatan, hingga upaya konversi karbon dioksida menjadi metanol sebagai energi terbarukan. Seluruh riset ini tidak hanya mencerminkan kekuatan keilmuan di FT UNS, tetapi juga menunjukkan keseriusan mereka dalam menjawab tantangan zaman melalui pendekatan teknologi mutakhir.

Yang membedakan riset-riset ini dari penelitian konvensional adalah kemitraan aktif yang terjalin dengan sejumlah perusahaan nasional seperti PT Pertamina, PT CNC Controller Indonesia, PT Elektrik Baterai Indonesia, PT Osik Gema Dinamik, dan PT Bengawan Synergy Meditech. Kolaborasi ini memastikan bahwa hasil riset tidak berhenti di laboratorium, melainkan mampu menjawab kebutuhan nyata industri. Melalui forum ini, para peneliti juga memperoleh masukan langsung dari pihak MIT REAP Indonesia maupun mitra industri untuk penyempurnaan arah dan strategi riset ke depan.

Dekan FT UNS, Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, menyampaikan bahwa simposium ini merupakan upaya nyata FT UNS dalam mempertemukan hasil riset dengan dunia usaha. Bagi UNS, kata dia, riset harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas dan menjadi solusi atas berbagai persoalan di sektor industri. Dengan keterlibatan MIT REAP, diharapkan para peneliti FT UNS tak hanya berkoneksi dengan jaringan lokal, tetapi juga membuka peluang kerja sama lebih luas dengan institusi kelas dunia seperti MIT dan Harvard University, baik dalam kolaborasi riset maupun hilirisasi produk teknologi.

Lebih jauh, simposium ini juga menjadi bagian dari penguatan ekosistem riset kolaboratif yang selama ini telah dibangun FT UNS. Dalam beberapa tahun terakhir, FT UNS aktif menjalin kerja sama dengan berbagai institusi, baik di dalam maupun luar negeri. Forum seperti itu bukan hanya menjadi tempat bertemunya ide dan teknologi, tetapi juga menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan nyata dunia usaha.

Harapannya, langkah-langkah strategis tersebut mampu membawa FT UNS menjadi pusat inovasi yang bukan hanya unggul di tingkat nasional, melainkan juga diakui secara global. Upaya ini sekaligus menjadi kontribusi nyata UNS dalam memperkuat daya saing bangsa melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang berdampak. Suhamdani

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|