Hadiri Pelantikan Persis Kabupaten Karo, M Nuh: Terus Kembangkan Kegiatan Keorganisasian

6 hours ago 3

KARO, SUMUTPOS.CO – Persatuan Islam (Persis) Kabupaten Karo menggelar musyawarah daerah, Minggu (4/5). Pada Musda ini, Ustad Muhammad Arif Fauzan Ginting terpilih secara aklamasi untuk memimpin PD Persis Karo periode kedua. Musda disupervisi langsung Sekretaris Wilayah Persis Sumatera Utara, Ustadz Surya Darma.

Usai Muda, dilanjutkan dengan pelantikan kepengurusan PD Persis Karo. Hadir pada kesempatan itu Ketua MUI Karo, utusan Polres Karo, para pengurus Persis Sumatera Utara, ketua dan pengurus Persistri (Persatuan Islam Istri, Muslimat) Sumatera Utara, anggota dan jamaah Persatuan Islam, serta tokoh masyarakat.

Ketua PD Persis Kabupaten Karo terpilih Ustad Muhammad Arif Fauzan Ginting, dalam sambutannya mengajak jajaran pengurus Persis Karo dalam menjalankan aktivitas, tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan saling menghormati antar sesama aktivis Ormas Islam ujarnya.

Sedangkan Ketua Persis Sumatera Utara KH Muhammad Nuh berpesan agar para anggota Persis Karo dan Sumatera Utara umumnya, mengembangkan kegiatan jam’iyah (Keorganisasian). “Apalagi, ada wacana Muktamar Persis pada tahun 2027 kemungkinan dilaksanakan di Sumatera Utara,” kata Nuh yang juga anggota DPD RI yang mewakili Sumatera Utara ini.

Secara historis, kata Nuh, tokoh-tokoh Persis sejak awal kemerdekaan, hadir dalam pentas perjuangan Nasional. Ia mencontohkan Mohammad Nasir, adalah binaan A Hassan sebagai guru besar Persis yang dengan mosi integralnya Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Natsir dipercaya menjadi Perdana Menteri kala itu.

Pada kesempatan tersebut, M Nuh juga menyampaikan, kini dunia Islam masih menghadapi permasalahan Perjuangan Palestina. “Alhamdulillah sejauh ini Persis aktif memberikan dukungan dan bantuan nyata bagi perjuangan rakyat Palestina” ujarnya.

Apalagi di PBB saat ini ada 148 negara yang mendukung agar Palestina menjadi anggota tetap PBB. Hanya 9 negara yang menolak , tentu Israel dan Amerika diaataranya dan 25 Negara abstain. Secara politis warga dunia menginginkan kemerdekaan Palestina pungkasnya. (rel/adz)

KARO, SUMUTPOS.CO – Persatuan Islam (Persis) Kabupaten Karo menggelar musyawarah daerah, Minggu (4/5). Pada Musda ini, Ustad Muhammad Arif Fauzan Ginting terpilih secara aklamasi untuk memimpin PD Persis Karo periode kedua. Musda disupervisi langsung Sekretaris Wilayah Persis Sumatera Utara, Ustadz Surya Darma.

Usai Muda, dilanjutkan dengan pelantikan kepengurusan PD Persis Karo. Hadir pada kesempatan itu Ketua MUI Karo, utusan Polres Karo, para pengurus Persis Sumatera Utara, ketua dan pengurus Persistri (Persatuan Islam Istri, Muslimat) Sumatera Utara, anggota dan jamaah Persatuan Islam, serta tokoh masyarakat.

Ketua PD Persis Kabupaten Karo terpilih Ustad Muhammad Arif Fauzan Ginting, dalam sambutannya mengajak jajaran pengurus Persis Karo dalam menjalankan aktivitas, tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan saling menghormati antar sesama aktivis Ormas Islam ujarnya.

Sedangkan Ketua Persis Sumatera Utara KH Muhammad Nuh berpesan agar para anggota Persis Karo dan Sumatera Utara umumnya, mengembangkan kegiatan jam’iyah (Keorganisasian). “Apalagi, ada wacana Muktamar Persis pada tahun 2027 kemungkinan dilaksanakan di Sumatera Utara,” kata Nuh yang juga anggota DPD RI yang mewakili Sumatera Utara ini.

Secara historis, kata Nuh, tokoh-tokoh Persis sejak awal kemerdekaan, hadir dalam pentas perjuangan Nasional. Ia mencontohkan Mohammad Nasir, adalah binaan A Hassan sebagai guru besar Persis yang dengan mosi integralnya Indonesia kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Natsir dipercaya menjadi Perdana Menteri kala itu.

Pada kesempatan tersebut, M Nuh juga menyampaikan, kini dunia Islam masih menghadapi permasalahan Perjuangan Palestina. “Alhamdulillah sejauh ini Persis aktif memberikan dukungan dan bantuan nyata bagi perjuangan rakyat Palestina” ujarnya.

Apalagi di PBB saat ini ada 148 negara yang mendukung agar Palestina menjadi anggota tetap PBB. Hanya 9 negara yang menolak , tentu Israel dan Amerika diaataranya dan 25 Negara abstain. Secara politis warga dunia menginginkan kemerdekaan Palestina pungkasnya. (rel/adz)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|