Ini Syarat Usia dan Kuota Jalur Masuk SPMB 2025, Jangan Sampai Salah Hitung!

Ilustrasi pelajar. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para orang tua dan calon murid, bersiaplah! Sistem Penerimaan Murid Baru alias SPMB 2025 resmi dirilis dengan sejumlah aturan penting yang WAJIB diketahui. Jangan sampai anak Anda gagal daftar hanya karena keliru soal usia atau kuota jalur masuk!

Mengacu pada Peraturan Mendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025, berikut ini rincian syarat usia dan kuota jalur penerimaan untuk semua jenjang pendidikan: TK, SD, SMP hingga SMA/SMK.

Syarat Usia Pendaftaran SPMB 2025
1. Taman Kanak-Kanak (TK):

• Kelompok A: Usia 4 – 5 tahun
• Kelompok B: Usia 5 – 6 tahun

2. Sekolah Dasar (SD):

• Utama: Usia 7 tahun per 1 Juli 2025
• Minimal: Usia 6 tahun per 1 Juli 2025
• Khusus: Usia 5 tahun 6 bulan, jika memiliki kecerdasan/bakat istimewa dan kesiapan psikis
• Anak usia 7 tahun ke atas akan diprioritaskan

3. Sekolah Menengah Pertama (SMP):

• Maksimal 15 tahun per 1 Juli 2025
• Sudah lulus SD/sederajat

4. Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK):

• Maksimal 21 tahun per 1 Juli 2025

• Sudah lulus SMP/sederajat

Catatan Penting:
Ketentuan usia dapat dikecualikan untuk:

• Penyandang disabilitas
• Sekolah dengan layanan khusus
• Sekolah di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar)

Kuota Jalur Masuk SPMB 2025: Wajib Cermat Pilih Jalur!

SPMB 2025 dibuka melalui empat jalur utama:
Domisili, Afirmasi, Prestasi, dan Mutasi. Setiap jalur punya kuota tersendiri, dan strateginya harus tepat!

1. Jalur Domisili (Zonasi):

• SD: ≥70%
• SMP: ≥40%
• SMA: ≥30%

2. Jalur Afirmasi (Prioritas bagi yang kurang mampu):

• SD: ≥15%
• SMP: ≥20%
• SMA: ≥30%

3. Jalur Prestasi (Akademik & Non-akademik):

• SMP: ≥25%
• SMA: ≥30%

4. Jalur Mutasi Orang Tua:

• SD, SMP, SMA: Maksimal 5%

Pendaftaran SPMB bukan sekadar daftar! Wajib teliti soal usia, pilih jalur dengan peluang terbesar, dan pastikan semua persyaratan terpenuhi. Ingat, satu kesalahan bisa buat anak gagal masuk sekolah idaman.

Segera siapkan dokumen dan strategi dari sekarang, jangan sampai nyesel belakangan! Aris Arianto