JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Saat gelombang massa memenuhi kawasan DPR/MPR Senayan untuk menyuarakan tuntutan politik, sejumlah anggota Komisi XI DPR RI justru berada di Australia menjalani kunjungan kerja. Fakta ini menimbulkan sorotan tajam setelah dokumen agenda perjalanan mereka beredar luas di media sosial.
Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, tak menampik keberangkatan rombongan ke Negeri Kanguru. Politikus Partai Golkar itu menegaskan, kegiatan ini bukan agenda mendadak melainkan sudah direncanakan jauh sebelumnya.
“Ini adalah rangkaian kunjungan Komisi XI dan Panja RUU P2SK yang memang sudah terjadwal. Target pembahasan RUU itu harus selesai sebelum 8 September 2025,” terang Misbakhun, Sabtu (30/8/2025).
RUU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) sendiri sudah disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023. Dalam kunjungan itu, Komisi XI ditemani mitra kerja strategis, mulai dari Bank Indonesia, OJK, BPK, Kementerian Keuangan, hingga bank-bank BUMN.
Agenda di Canberra dan Sydney
Rombongan terlebih dahulu singgah di Canberra untuk berdialog dengan Dubes RI serta para mahasiswa penerima beasiswa LPDP. Diskusi berlanjut ke kantor Australian National Audit Office (ANAO), membahas kerja sama penguatan kapasitas dengan BPK RI.
Di Sydney, delegasi bertemu dengan Australia Payment Network (AusPayNet) untuk mendalami sistem pembayaran digital dan praktik regulasi industri keuangan. Mereka juga menyambangi kantor perwakilan BNI yang baru beroperasi kurang dari setahun, sekaligus mendiskusikan peluang transaksi lintas negara dengan Reserve Bank of Australia (RBA).
“Topik utamanya antara lain cross border transaction dengan QRIS Indonesia, serta isu Central Bank Digital Currency (CBDC),” ujar Misbakhun.
Bocoran Agenda Nonformal
Namun di tengah penjelasan itu, publik dibuat heboh dengan beredarnya bocoran jadwal perjalanan yang memperlihatkan sisi lain kunjungan. Akun X (Twitter) @ardisatriawan, misalnya, mengunggah salinan agenda yang memuat jadwal santai para anggota dewan.
Dalam dokumen itu, tercantum kegiatan menikmati panorama Blue Mountain dan agenda khusus “menyaksikan Sydney Marathon” pada Minggu, 31 Agustus 2025. Jadwal tersebut kemudian ramai diperdebatkan warganet, mengingat pada saat bersamaan ribuan demonstran masih menggelar aksi di depan Gedung DPR Jakarta.
“Di depan kantornya lagi panas-panasnya demo, mereka malah jalan-jalan ke Australia. Bahkan ada agenda marathon segala,” tulis salah satu warganet yang ikut mengkritik.
Kritik Publik
Isu kunjungan kerja yang bercampur dengan agenda wisata ini memunculkan pertanyaan serius tentang prioritas wakil rakyat. Sebab, di saat masyarakat tengah menyuarakan aspirasi di Senayan, sebagian anggota dewan justru disibukkan dengan lawatan luar negeri.
Hingga kini, Komisi XI DPR tetap bersikukuh bahwa seluruh agenda di Australia bertujuan memperkuat sektor keuangan nasional, meski sorotan publik soal “bonus wisata” dalam kunker tersebut belum mereda. [*] Berbagai sumber
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.