JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto angkat bicara terkait penetapan tersangka Wakil Gubernur Bangka Belitung, Hellyana, dalam perkara dugaan penggunaan ijazah palsu. Ia menegaskan bahwa sistem pendidikan tinggi saat ini telah dilengkapi mekanisme digital yang mempersulit terjadinya pemalsuan ijazah.
Seperti diketahui, Hellyana ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri pada Senin (22/12/2025), setelah penyidik mendalami dugaan pemalsuan ijazah yang berasal dari Universitas Azzahra, Jakarta Timur.
Brian menjelaskan, Kementerian Pendidikan Tinggi telah menerapkan sistem digitalisasi data akademik melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI). Melalui sistem tersebut, setiap perguruan tinggi wajib menginput aktivitas akademik mahasiswa secara berkala sejak awal perkuliahan hingga kelulusan.
Menurutnya, skema itu membuat perguruan tinggi tidak bisa sembarangan menerbitkan ijazah tanpa proses perkuliahan yang jelas dan berjenjang.
“Jadi tidak bisa tiba-tiba baru satu tahun terdapat, besok keluar kebijasaan. Itu tidak bisa. Harus setiap semester datanya ada di Kementerian Pendidikan Tinggi,” ujar Brian di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Rabu (24/12/2025).
Ia menambahkan, keabsahan ijazah juga dapat ditelusuri melalui nomor identifikasi atau pin yang tertera pada dokumen tersebut. Data tersebut terhubung langsung dengan PDDIKTI sehingga dapat diverifikasi oleh siapa pun yang berkepentingan.
“Jadi sebenarnya kita coba maksimalkan sistem yang ada, sehingga hal-hal yang kurang baik, hal-hal yang kurang baik kita bisa selesaikan,” kata Brian.
Brian pun mengimbau lembaga pemerintah maupun pihak swasta agar tidak ragu melakukan pengecekan ijazah sebelum digunakan sebagai syarat administrasi atau kepegawaian.
Kasus dugaan ijazah palsu Hellyana sendiri telah naik ke tahap penyidikan sejak awal November 2025. Universitas Azzahra, tempat ijazah tersebut diduga diterbitkan, diketahui telah resmi ditutup pemerintah melalui Keputusan Mendikbudristek Nomor 370/E/O/2024 tertanggal 27 Mei 2024. Perkara ini berawal dari laporan polisi yang dilayangkan pelapor berinisial AS pada 21 Juli 2025.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung juga telah mengumumkan hasil investigasi internal terkait ijazah Hellyana. Sekretaris Daerah Bangka Belitung sekaligus Ketua Tim Investigasi, Ferry Afriyanto, menyampaikan bahwa hasil penelusuran menunjukkan nama Hellyana tidak tercatat sebagai lulusan Fakultas Hukum Universitas Azzahra.
“Hal ini diperkuat dengan keterangan Mantan Rektor Universitas Azzahra, Syamsu A Mukka yang ditandatangani pada 5 Juni 2025,” ujar Ferry, Kamis (17/7/2025).
Ferry menjelaskan, berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Azzahra Nomor 097/SK/R/UAZAHRA/IV/2012 tentang lulusan tahun akademik 2011–2012, nama Hellyana juga tidak tercantum sebagai lulusan Fakultas Hukum.
“Selain itu, data dari kampus Institut Pahlawan 12 yang rencana menjadi tempat Hellyana mengambil S2, juga menemukan hal serupa sehingga ditolak menjadi mahasiswi S2 dengan alasan data kelulusan S1 tidak ditemukan,” ujarnya.
Meski demikian, Ferry mengungkapkan bahwa dalam data PDDIKTI per 27 Mei 2025, Hellyana memang tercatat sebagai mahasiswa baru Program Studi Ilmu Hukum S1 Universitas Azzahra pada 2012. Namun statusnya disebut mengundurkan diri sebelum menyelesaikan masa studi.
Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, mengaku kecewa dengan temuan tersebut dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian.
“Soal sah atau tidak ijazahnya biarlah Polda yang menilai kebenarannya. Namun, terus terang saya kecewa atas temuan ini karena sudah menanyakan langsung ke Ibu Wagub. Dia mengatakan ijazahnya asli,” ujar Hidayat.
Hingga berita ini diturunkan, Wakil Gubernur Bangka Belitung Hellyana belum memberikan pernyataan resmi. Sebelumnya, pada Juni 2025, Hellyana sempat menyampaikan enggan berkomentar terkait laporan dugaan ijazah palsu dan memilih fokus menjalankan tugas pemerintahan. [*] Disarikan dari sumber berita medi daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

2 hours ago
3

















































