Inflasi 2026 Menggila Daya Beli Turun! Ini Jurus Bertahan Hidup yang Wajib Dilakukan Kalau Tak Mau Ambruk Finansial

2 hours ago 2
BekerjaIlustrasi. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tahun 2026 banyak yang memprediksi menjadi periode berat bagi banyak rumah tangga. Tekanan inflasi yang berkelanjutan, harga kebutuhan pokok yang terus naik, serta pendapatan yang cenderung stagnan membuat daya beli masyarakat tergerus perlahan namun pasti. Jika tidak disiasati dengan langkah cerdas, kondisi ini bisa berujung pada krisis keuangan keluarga.

Inflasi bukan sekadar istilah ekonomi di atas kertas. Dampaknya nyata: uang Rp10 ribu hari ini tak lagi mampu membeli barang yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena itu, masyarakat perlu mengubah pola pikir dan strategi keuangan agar tetap bisa bertahan, bahkan bila memungkinkan tetap tumbuh di tengah situasi sulit.

Berikut langkah-langkah realistis dan tegas yang perlu dilakukan agar tidak tumbang saat inflasi dan penurunan daya beli menghantam di tahun 2026.

1. Pangkas Pengeluaran Tanpa Kompromi

Langkah pertama dan paling krusial adalah menghentikan kebocoran uang. Banyak orang gagal bertahan bukan karena pendapatannya kecil, melainkan karena pengeluarannya tidak terkendali.

✓ Hentikan belanja impulsif
✓ Kurangi nongkrong dan konsumsi gaya hidup
✓ Prioritaskan kebutuhan pokok: pangan, kesehatan, pendidikan
✓ Evaluasi ulang langganan digital yang tidak mendesak

Disiplin dalam pengeluaran adalah tameng utama menghadapi inflasi.

2. Jangan Andalkan Satu Sumber Penghasilan

Mengandalkan satu sumber pendapatan di tengah ketidakpastian ekonomi adalah kesalahan fatal. Di era inflasi tinggi, pendapatan tambahan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.

✓ Cari penghasilan sampingan sesuai skill
✓ Manfaatkan platform digital untuk jasa atau produk
✓ Kembangkan usaha kecil berbasis kebutuhan harian
✓ Optimalkan aset yang dimiliki agar produktif

Pendapatan tambahan sekecil apa pun sangat berarti ketika daya beli menurun.

3. Ubah Cara Menabung, Jangan Simpan Uang Diam

Menabung memang penting, tetapi menyimpan uang tanpa strategi justru membuat nilainya tergerus inflasi.

✓ Simpan dana darurat minimal 6 bulan pengeluaran
✓ Pilih instrumen yang relatif aman dan likuid
✓ Hindari menumpuk uang tunai berlebihan
✓ Fokus pada perlindungan nilai, bukan sekadar nominal

Tujuannya jelas: uang tidak boleh “mati” dimakan inflasi.

4. Perkuat Ketahanan Pangan Keluarga

Saat harga pangan naik, keluarga yang memiliki ketahanan pangan akan jauh lebih aman.

✓ Manfaatkan pekarangan untuk tanam sayur
✓ Biasakan memasak di rumah
✓ Kurangi ketergantungan makanan instan dan mahal
✓ Belanja cerdas, bandingkan harga, manfaatkan pasar lokal

Langkah sederhana ini terbukti efektif menghemat pengeluaran rutin.

5. Tingkatkan Skill, Jangan Diam di Zona Aman

Inflasi sering diikuti persaingan kerja yang semakin ketat. Skill yang relevan akan menjadi penyelamat.

✓ Pelajari keterampilan digital
✓ Ikuti pelatihan gratis atau bersubsidi
✓ Tingkatkan nilai diri di dunia kerja
✓ Siap beradaptasi dengan perubahan profesi

Orang yang mau belajar akan selalu punya peluang, bahkan di masa sulit.

6. Kendalikan Utang, Jangan Tambah Beban

Utang konsumtif di tengah inflasi adalah bom waktu.

✓ Hindari kredit barang non-esensial
✓ Lunasi utang berbunga tinggi lebih dulu
✓ Jangan gali lubang tutup lubang
✓ Gunakan utang hanya untuk hal produktif

Inflasi + utang = tekanan ganda yang bisa menghancurkan keuangan.

7. Perkuat Mental dan Pola Hidup Sederhana

Bertahan di masa inflasi bukan hanya soal uang, tapi juga mental.

✓ Terima kenyataan ekonomi dengan rasional
✓ Hidup sederhana bukan berarti gagal
✓ Fokus pada stabilitas, bukan gengsi
✓ Jaga kesehatan fisik dan mental

Mental kuat membuat keputusan finansial lebih jernih dan tepat.

Inflasi dan penurunan daya beli di tahun 2026 bukan ancaman bagi mereka yang siap. Disiplin, adaptif, dan berani berubah adalah kunci utama untuk bertahan. Mereka yang mengatur keuangan dengan cerdas, memperkuat penghasilan, dan hidup realistis akan tetap berdiri, bahkan ketika ekonomi sedang tidak ramah. Aris Arianto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|