Ketika Magelang Berdjoeang Lewat Tempo Doeloe, 100 Stan dan 18 Acara Hidupkan Kembali Kenangan

6 hours ago 2
Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono secara resmi membuka MTD 2025 di Alun-alun Kota Magelang, Sabtu (10/5/2025) malam || dok Pemprov Jateng

MAGELANG, JOGLOSEMARNEWS.COM Alun-alun Kota Magelang kembali dipadati warga dan wisatawan yang antusias menyambut perhelatan tahunan Magelang Tempo Doeloe (MTD) yang digelar pada 10–12 Mei 2025. Kali ini, MTD hadir dengan semangat yang berbeda, mengusung tema “Magelang Berdjoeang” yang terinspirasi dari peristiwa heroik di era 1945 hingga 1949.

Acara yang menjadi bagian dari perayaan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, pada Sabtu malam (10/5/2025). Ia menyampaikan bahwa MTD bukan hanya perayaan sejarah, melainkan juga panggilan untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap identitas kota.

“MTD bukan sekadar simbol romantisme sejarah, tetapi sebuah seruan agar kita terus berjuang merawat jati diri kota ini,” kata Damar di tengah suasana semarak pembukaan, di mana seluruh peserta, tamu, dan panitia mengenakan busana bergaya tempo dulu.

Damar juga memanfaatkan momentum MTD untuk memperkenalkan sebuah langkah baru dalam pengembangan pariwisata regional melalui kerja sama lintas wilayah. Kolaborasi tersebut dinamakan kawasan Gelangmanggung, yang melibatkan Kota Magelang, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Temanggung.

“Kita ingin membentuk ekosistem pariwisata yang tak hanya menjual pemandangan, tetapi menawarkan pengalaman. Yang tak sekadar mendatangkan pengunjung, tetapi menumbuhkan kecintaan,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia menegaskan pentingnya menjadikan sejarah sebagai fondasi untuk menghadapi masa depan.

“Lewat Magelang Tempo Doeloe, kita akan menyulam masa lalu dan masa depan dengan benang kebanggaan, semangat, dan cita-cita,” tuturnya penuh makna.

Sementara itu, Ketua Lapangan MTD 2025, Andritopo Senjoyo, menjelaskan bahwa tema “Magelang Berdjoeang” diangkat berdasarkan dua peristiwa penting dalam sejarah kota. Salah satunya adalah perlawanan masyarakat sipil terhadap tentara Jepang saat agresi militer ke-2 di Kampung Tulung, serta dampak dari proklamasi kemerdekaan yang menyebar dari Jakarta ke daerah-daerah.

Rangkaian acara MTD 2025 menampilkan suasana masa lalu dengan berbagai stan menarik. Sebanyak 100 stan hadir menyuguhkan beragam produk jadul, seperti sepeda kuno, koleksi foto, angkutan zaman dulu, pernak-pernik, busana lawasan, hingga kuliner tempo doeloe.

“Kita kurasi produk yang dipamerkan, yang sesuai kriteria, seperti sesuai tema dan ada kekunoan atau jadul,” jelas Andritopo.

Selain pameran, MTD tahun ini juga dimeriahkan oleh sedikitnya 18 jenis acara dari berbagai komunitas. Acara tersebut meliputi jelajah sejarah, pertunjukan seni budaya, bincang sejarah, hingga fragmen perjuangan yang membawa pengunjung menyusuri jejak heroik masa lalu. (*)

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|