JAYAPURA – Setelah diberhentikan oleh Presiden Prabowo dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, nama Gus Miftah secara otomatis tak lagi tergabung dalam barisan birokrasi saat ini. Nah untuk penggantinya sendiri belum diketahui. Namun siapa sangka salah satu kyai asal Papua KH Saiful Islam Payage diusulkan untuk mengisi posisi tersebut.
Gus Miftah sendiri diberhentikan lantaran hujatan jutaan nitizen gara-gara satu kata ‘Goblok’ yang ditujukan kepada seorang penjual es teh di tengah dakwahnya. Kalimat tersebut meski diklarifikasi merupakan candaan namun keburu “dihabisi” oleh netizen dan mendesak untuk Miftah mundur termasuk lahirnya petisi.
Nah terkait Islam Payage sendiri dianggap sebagai satu tokoh yang memahami soal toleransi dan kebhinekaan.
Ulama Muda yang mengorbit melalui program Da’i di stasiun TV TPI ketika itu dianggap pantas menggantikan posisi Gus Miftah.
“Kami melihat bahwa Kyai Payage pantas untuk masuk dan menggantikan Gus Miftah. Pertama, beliau berasal dari daerah minoritas muslim Papua dimana tentu dengan pengalaman hidup di Papua sensitifitas kerukunan telah terbentuk dan sangat kuat” ungkap Kyai Abu Yazid, Pengasuh Pondok Pesantren Anwarul Fawaid Mimika dalam rilisnya, Selasa (10/12).
Selain itu, Islam Payage memiliki latar belakang keluarga non muslim dimana ayahnya seorang Katolik yang taat dan salah satu tokoh Katolik di Wamena.
“Selain itu factor pengalaman. Islam Payage memiliki pengalaman dalam penyelesaian konflik beragama, sebut saja konflik antara umat beragama di Tolikara. Kyai Payage sebagai ketua MUI Papua aktif terlibat proses penyelesaian konflik antara umat beragama ketika itu,” bebernya.
Selain itu Presiden Prabowo perlu membuktikan soal pelibatan tokoh asal Papua yang memiliki kemampuan. Setelah sebelumnya mengajak Natalius Pigai dan Ribka Haluk, pantas kiranya presiden kembali mengambil putera terbaik Papua yang memiliki kemampuan dan kapasitas untuk membantu kerja – kerja presiden.
“Tentu kami akan sangat bangga karena memang pak Kyai Payage menjadi sosok yang tepat. Beliau dari kalangan minoritas namun mampu merangkul semua kalangan dan tak membeda – bedakan. Harapan kami nantinya beliau bisa bergabung di pemerintahan sekarang,” tutup Anwarul. (ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
JAYAPURA – Setelah diberhentikan oleh Presiden Prabowo dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, nama Gus Miftah secara otomatis tak lagi tergabung dalam barisan birokrasi saat ini. Nah untuk penggantinya sendiri belum diketahui. Namun siapa sangka salah satu kyai asal Papua KH Saiful Islam Payage diusulkan untuk mengisi posisi tersebut.
Gus Miftah sendiri diberhentikan lantaran hujatan jutaan nitizen gara-gara satu kata ‘Goblok’ yang ditujukan kepada seorang penjual es teh di tengah dakwahnya. Kalimat tersebut meski diklarifikasi merupakan candaan namun keburu “dihabisi” oleh netizen dan mendesak untuk Miftah mundur termasuk lahirnya petisi.
Nah terkait Islam Payage sendiri dianggap sebagai satu tokoh yang memahami soal toleransi dan kebhinekaan.
Ulama Muda yang mengorbit melalui program Da’i di stasiun TV TPI ketika itu dianggap pantas menggantikan posisi Gus Miftah.
“Kami melihat bahwa Kyai Payage pantas untuk masuk dan menggantikan Gus Miftah. Pertama, beliau berasal dari daerah minoritas muslim Papua dimana tentu dengan pengalaman hidup di Papua sensitifitas kerukunan telah terbentuk dan sangat kuat” ungkap Kyai Abu Yazid, Pengasuh Pondok Pesantren Anwarul Fawaid Mimika dalam rilisnya, Selasa (10/12).
Selain itu, Islam Payage memiliki latar belakang keluarga non muslim dimana ayahnya seorang Katolik yang taat dan salah satu tokoh Katolik di Wamena.
“Selain itu factor pengalaman. Islam Payage memiliki pengalaman dalam penyelesaian konflik beragama, sebut saja konflik antara umat beragama di Tolikara. Kyai Payage sebagai ketua MUI Papua aktif terlibat proses penyelesaian konflik antara umat beragama ketika itu,” bebernya.
Selain itu Presiden Prabowo perlu membuktikan soal pelibatan tokoh asal Papua yang memiliki kemampuan. Setelah sebelumnya mengajak Natalius Pigai dan Ribka Haluk, pantas kiranya presiden kembali mengambil putera terbaik Papua yang memiliki kemampuan dan kapasitas untuk membantu kerja – kerja presiden.
“Tentu kami akan sangat bangga karena memang pak Kyai Payage menjadi sosok yang tepat. Beliau dari kalangan minoritas namun mampu merangkul semua kalangan dan tak membeda – bedakan. Harapan kami nantinya beliau bisa bergabung di pemerintahan sekarang,” tutup Anwarul. (ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos