Kisruh Penjualan Pupuk Subsidi di Desa Gilirejo Baru Miri Nyeret Anak Wakil Bupati Sragen Suroto, Ini Penjelasan Lengkapnya

15 hours ago 2
Suroto Wakil Bupati Sragen | Huriyanto/Joglosemarnews.comSuroto Wakil Bupati Sragen | Huriyanto/Joglosemarnews.com

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Ramai di media sosial (Medsos) mengenai pembelian pupuk subsidi di Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah diharuskan membeli pupuk tambahan disebut dengan bundling atau paketan dengan pupuk non subsidi lain.

Keluhan tersebut langsung diramaikan oleh salah satu warga Gilirejo baru di media sosial Tiktok.

Bahkan dalam video yang telah beredar itu, seorang pria menyebutkan bahwa penjualan pupuk subsidi dengan mewajibkan tambahan gandulan pupuk lain itu menyebutkan nama dari salah satu keluarga wakil bupati Sragen, Suroto.

Dalam keterangannya pada awak media di Sragen, Suroto tidak menampik soal permasalahan yang viral di desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri itu melibatkan KPL yang dikelola anggota keluarganya. Dia menegaskan kebenaran juga harus disampaikan. Namun dia menegaskan pupuk yang dijual bukan pupuk illegal.

“Saya konfirmasi bahwa pupuk itu bukan pupuk ilegal, pupuk itu resmi dan ada yang bertanggungjawab, ada pabriknya dan ada izin jelas, namanya pengecer pupuk bukan anak saya aja, saya rasa se-indonesia sama. Selain mendistribusikan pupuk subsidi itu memang juga jual pupuk umum,” kata Suroto pada wartawan Jumat (16/5/2025).

Suroto juga menyampaikan pupuk non subsidi tentu juga dijajakan atau ditawarkan. Soal metode yang digunakan untuk menjual pupuk non subsidi tersebut, pihaknya mengaku kurang tahu.

“Saya jamin pupuk itu bukan pupuk ilegal, itu resmi yang jelas itu,” jelasnya.

Terkait wilayah Gilirejo Baru, Suroto menjelaskan banyak pengecer atau KPL enggan menjamah wilayah tersebut. Banyak alasan, seperti jarak yang jauh karena wilayahnya terpisah melalui wilayah Kabupaten Boyolali. Selain itu di Gilirejo baru sendiri tidak ada areal persawahan.

”Gilirejo baru, paling tanaman jagung di kebun. Kalau ada kerjasama dengan perhutani, istilahnya ada tumpangsari, Jadi memang tidak gampang mengurusi di Gilirejo baru,” ujar dia.

Suroto sendiri menyampaikan KPL yang masuk ke Gilirejo baru selayaknya pelayanan masyarakat. ”Kalau anak saya usahanya di Desa Jeruk, masuk ke gilirejo baru memang tidak mudah,” terangnya.

Huri Yanto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|