BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat tampak nyata saat ribuan anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) memadati Alun-alun Kidul Kabupaten Boyolali pada Senin (12/5/2025) pagi. Kehadiran mereka tak sekadar untuk merayakan, tetapi juga untuk menguatkan komitmen dalam membangun masyarakat melalui peran aktif perempuan.
Kegiatan tersebut dikemas dalam acara senam sehat ceria yang sekaligus menjadi momen Launching Program Mustika Segar (Muslimat NU Cantik Kuat Sehat dan Bugar). Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-79 Muslimat NU, yang melibatkan 22 pimpinan anak cabang (PAC) se-Kabupaten Boyolali.
Acara semakin meriah dengan kehadiran Bupati Boyolali Agus Irawan, Ketua Tim Penggerak PKK Dita Agus Irawan, dan Wakil Bupati Dwi Fajar Nirwana. Potong tumpeng menjadi simbol syukur dan doa untuk perjalanan Muslimat NU ke depan, sebelum para peserta bergembira bersama dalam senam sehat dan pembagian doorprize.
Sekretaris Muslimat NU Kabupaten Boyolali, Hilma A’yunina, menegaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar peringatan ulang tahun. Menurutnya, ini adalah wujud nyata rasa syukur atas peran penting Muslimat NU dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat.
“Prinsipnya kita sebagai ibu-ibu Muslimat selalu mensupport apapun program-program dari pemerintah demi Boyolali tercinta.” ujarnya.
Bupati Agus Irawan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap kontribusi Muslimat NU. Ia melihat organisasi ini sebagai mitra strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, unggul, dan berakhlak.
Ia juga menyambut baik peluncuran program Mustika Segar, yang diharapkan bisa menjangkau hingga pelosok desa.
“Mari kedepan kita tingkatkan sinergi antara Muslimat NU dengan Pemerintah Kabupaten Boyolali, mari bersama-sama dengan tekad yang kuat, kita mewujudkan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Boyolali.” ajak Bupati Agus dalam orasinya.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan organisasi perempuan, Boyolali menunjukkan bahwa pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga kesehatan dan pemberdayaan perempuan.