JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, disindir anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKS, Yanuar Arif Wibowo, karena memaparkan program 3 juta rumah tanpa dukungan anggaran dan pelaksanaan yang jelas. Dalam rapat bersama Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (19/5/2025), Yanuar bahkan menyebut program tersebut tak ubahnya hanya “omon-omon”.
“Ini belum ada anggarannya, belum ada pelaksanaannya. Ini sudah bulan Mei lho Pak, yang 2.247.088 ini masih entah di mana,” kritik Yanuar menanggapi target pembangunan rumah yang dipaparkan Menteri Ara.
Yanuar juga menyoroti akses masyarakat terhadap kepemilikan rumah yang layak, yang dinilai belum menunjukkan hasil signifikan meski program sudah berjalan. Dari data BPS, kenaikan kepemilikan rumah hanya sebesar 1,7 persen, meskipun program 3 juta rumah sudah digaungkan.
“Saya melihat, mengambil istilah Pak Presiden, rencana 3 juta rumah ini kok jadi omon-omon begitu,” sindirnya.
Menanggapi kritik tersebut, Menteri Maruarar Sirait menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sejumlah konglomerat nasional untuk mendukung realisasi program tersebut. Bantuan tersebut, kata dia, datang melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan program renovasi rumah tak layak huni (RTLH).
“Ada tiga kategori: yang sudah selesai, yang sedang dilaksanakan, dan yang masih berupa rencana atau itikad baik dari para donatur,” ujar Ara.
Ia menyebut, proyek hunian baru yang sudah rampung antara lain adalah pembangunan rumah apung di Muara Angke, Jakarta Utara, sebanyak 30 unit oleh PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Sementara sejumlah proyek lain sedang dalam proses pembangunan. Di antaranya, 500 unit rumah oleh Adaro Group di Kalimantan Selatan, 500 unit oleh PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) di Kalimantan Timur, dan 250 unit oleh Agung Sedayu Group di Banten.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia turut membantu dengan renovasi 500 RTLH di wilayah Jawa Barat, Banten, NTT, dan Bangka Belitung. Yayasan Buddha Tzu Chi juga berperan dalam renovasi 1.000 unit RTLH di Jakarta dan Bandung.
Untuk rencana pembangunan baru, Harum Energy akan membangun 35 unit rumah panggung di Subang, Jawa Barat, sementara PT Astra International Tbk (ASII) berencana membangun 250 unit mulai Juli. Agung Sedayu Group dan Salim Group juga akan membangun 500 unit rumah di Pulau Sebuku, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Ara menambahkan, Lippo Group menyatakan komitmennya untuk merenovasi 1.500 RTLH di tiga wilayah, yaitu Jawa Timur, Bekasi, dan Tangerang, masing-masing 500 unit. “Sesudah ada itikad baik kepada konsumen Meikarta, Pak James juga siap membantu renovasi rumah tidak layak huni,” ujarnya.
Selain itu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) akan merenovasi 1.000 unit RTLH di Banten dan Jakarta. Yayasan Buddha Tzu Chi yang dipimpin Wakil Ketua Umum Sugianto Kusuma (Aguan) juga akan merenovasi 1.500 unit lainnya di Banten (Cilegon), Bogor, dan Depok.
Meski banyak perusahaan besar sudah menunjukkan partisipasi, kritik tetap mengemuka soal belum adanya kejelasan dalam anggaran dan peta jalan pelaksanaan dari pemerintah pusat untuk mencapai target ambisius 3 juta rumah.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.