JAYAPURA – Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Provinsi Papua, Abdul Rajab menyebut, tingkat hunian kamar okupansi perhotelan di Jayapura Tahun 2024 stagnan, bahkan ada juga yang mengalami penurunan okupansi.
“Kenapa okupansi hotel di wilayah Jayapura Tahun 2024 stagnan, ini disebabkan jumlah tamu yang menginap tidak sebanyak dulu sebelum adanya DOB,” terangnya, Jumat (24/1).
Abdul berharap Tahun 2025 ini okupansi hotel bisa mengalami kenaikan, namun hal ini harus didorong dengan dukungan pemerintah daerah untuk memajukan sektor pariwisata.

“Promosi pariwisata harus digencarkan, sehingga tamu hotel tidak hanya dari pemerintahan melainkan dari wisatawan, atau dari swasta yang menginap di hotel. Dengan begitu eksistensi hotel di Jayapura bisa maksimal di tengah banyaknya perhotelan,” ujarnya.
Ditambahkan, jika okupansi hotel meningkat maka berdampak pada pertumbuhan perekonomian, kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di daerah.
“Hadirnya usaha perhotelan memberikan dampak positif untuk menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menyerap tenaga kerja lokal, kebutuhan hotel juga banyak dibeli, dengan demikian bisa membantu roda perekonomian di daerah,” tandasnya. (dil/fia).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
JAYAPURA – Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Provinsi Papua, Abdul Rajab menyebut, tingkat hunian kamar okupansi perhotelan di Jayapura Tahun 2024 stagnan, bahkan ada juga yang mengalami penurunan okupansi.
“Kenapa okupansi hotel di wilayah Jayapura Tahun 2024 stagnan, ini disebabkan jumlah tamu yang menginap tidak sebanyak dulu sebelum adanya DOB,” terangnya, Jumat (24/1).
Abdul berharap Tahun 2025 ini okupansi hotel bisa mengalami kenaikan, namun hal ini harus didorong dengan dukungan pemerintah daerah untuk memajukan sektor pariwisata.

“Promosi pariwisata harus digencarkan, sehingga tamu hotel tidak hanya dari pemerintahan melainkan dari wisatawan, atau dari swasta yang menginap di hotel. Dengan begitu eksistensi hotel di Jayapura bisa maksimal di tengah banyaknya perhotelan,” ujarnya.
Ditambahkan, jika okupansi hotel meningkat maka berdampak pada pertumbuhan perekonomian, kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di daerah.
“Hadirnya usaha perhotelan memberikan dampak positif untuk menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menyerap tenaga kerja lokal, kebutuhan hotel juga banyak dibeli, dengan demikian bisa membantu roda perekonomian di daerah,” tandasnya. (dil/fia).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos